IMLEK 2021
Begini Suasana IMLEK 2021 di Lingga, Masyarakat Tionghoa Berharap Pandemi Cepat Berlalu
Heni, warga Kecamatan Singkep Barat, Lingga mengatakan, perayaan Imlek kali ini sangat sepi dibanding tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Begini Suasana IMLEK 2021 di Lingga, Masyarakat Tionghoa Berharap Pandemi Cepat Berlalu.
Memasuki hari kedua, hari raya Tahun Baru Imlek 2572, suasana perayaan Imlek di Lingga terlihat sangat sepi, sejak Jumat (12/2/2021) hingga Sabtu (13/2/2021) ini.
Tidak seperti biasanya, perayaan Imlek 2021 ini tanpa dihiasi lampu lampion dan pembukaan barongsai yang biasa menyapa ke rumah warga satu persatu.
Pada perayaan Imlek tahun ini masyarakat Tionghoa di Lingga hanya menyambut secara sederhana di malam puncak atau tengah malam di hari pertama perayaan Imlek sampai memasuki hari kedua.
Seperti halnya Heni, seorang warga Kecamatan Singkep Barat. Ia mengatakan perayaan Imlek kali ini sangat sepi.
Baca juga: Bak Langit dan Bumi dari Puput Nastiti Devi yang Mewah Rayakan Imlek 2021, Ini Tampilan Veronica Tan
Baca juga: Pertanda Apa Sebenarnya, Hujan Selalu Turun Saat Imlek, Adakah Penjelasan Ilmiahnya?

"Susah emang kalau lagi gini (pandemi Covid-19-red), barongsai pun tidak boleh main. Saat ini Imlek di rumah kami hanya bertiga," kata Heni kepada TribunBatam.id, Sabtu.
Senada dengan Heni, warga Kecamatan Singkep, Hardiono menuturkan, demi saling menjaga karena Covid-19, mereka tidak saling berkunjung ke rumah satu sama lain dan ia menghabiskan perayaan Imleknya itu dengan berkumpul bersama kerabat-kerabatnya.
"Para kerabat pun banyak yang tak mudik," ujarnya.
Warga Tionghoa lain, Yanto, yang juga warga Kecamatan Singkep mengatakan, saat ini anggota keluarganya tidak bisa merasakan perayaan di Imlek di kampung halaman bersamanya.
“Keluarga kami terpaksa dilarang untuk pulang kampung dulu dan mereka merayakan imlek di tempat domisili masing-masing sesuai anjuran pemerintah demi kebaikan bersama,” ucap Yanto.
Dampak pandemi Covid-19 yang belum berakhir, membuat panitia Imlek juga merubah beberapa upacara tradisi perayaan Imlek di Lingga.
Kelenteng Dabo Singkep yang biasanya di malam hari Imlek dipenuhi hiruk-pikuk warga Tionghoa yang melakukan sembahyang atau doa bersama keluarga, kini mengalami penurunan aktivitas keramaian.
Mulai dari tidak adanya kegiatan-kegiatan keramaian di kelenteng-kelenteng atau tempat ibadah lainnya, hingga membatasi kegiatan di luar bersama keluarga dan mudik.
Menurut warga Tionghoa lainnya, Dennis mengatakan, anjuran tersebut tidak hanya datang dari pemerintah, namun dari beberapa tokoh dan sesepuh di masyarakat Tionghoa.
"Kita diminta untuk bersabar, semoga tahun baru ini memberikan kemudahan bagi kita semua ke depannya dan pandemi ini segera berakhir,” tutur Dennis.
Begitu pula di Kelurahan Pancur, Lingga Utara yang masyarakat setempat menyebutnya “Hongkong” nya di wilayah Lingga, juga terlihat sangat sepi, tidak seperti perayaan Imlek tahun-tahun sebelumnya.
Perbedaan itu karena imbauan dari pemerintah untuk tidak merayakannya secara beramai-ramai atau berlebihan, dalam upaya pencegahan penyebaran serta penularan Covid-19.
Meski demikian, aktivitas sembahyang di Kelenteng dalam perayaan Imlek di Lingga, tetap dilakukan dengan mengutamakan protokol kesehatan.
Setelah melakukan sembahyang, masyarakat Tionghoa langsung pulang ke rumah dan tidak melakukan kegiatan-kegiatan seperti tahun lalu, di antaranya bersilaturahmi.
Pengurus Kelenteng Pancur, Harianto mengatakan, Kelurahan Pancur yang dikenal dengan sebutan Hongkong-nya Lingga terdapat 75 persen penduduknya merupakan warga keturunan Tionghoa.
Mereka merayakan Imlek di tengah pandemi dengan memasang simbol dan lampu lampion di sepanjang Sungai Pancur.
"Pemasangan lampion sepanjang Sungai Pancur sebagai bagian dari datangnya perayaan Imlek. Ciri khas ini setiap tahunnya harus tetap kita lakuan,” tutur Harianto, Jumat (12/2/2021) kepada awak media.
Untuk diketahui, sebelumnya pada tahun 2020, masyarakat Tionghoa di sana menggelar perayaan Imlek secara besar-besaran, dengan mengadakan festival Imlek di Kelurahan Pancur.
(TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google