Apa itu Cryptic Pregnancy yang Dialami Siti Zainah? Hamil tapi Tak Terasa, Simak Penjelasan Medisnya

Siti Zainah mengaku tak terasa saat hamil, dalam dunia medis fenomena itu disebut cryptic pregnancy.

handover/tribunbogor
Viral Siti Zainah mengaku melahirkan tanpa hamil 

TRIBUNBATAM.id - Siti Zainah mengaku tak terasa saat hamil, dalam dunia medis fenomena itu disebut cryptic pregnancy.

Nah, sebenarnya apa itu cryptic pregnancy?

Cryptic pregnanc menjadi pembicaraan setelah pengakuan Siti Zainah, janda asal Cianjur Jawa Barat itu membuat heboh.

Ia mendadak melahirkan dan mengaku hamil karena angin.

Perempuan yang baru 4 bulan bercerai dari suaminya ini masih tak percaya jika dirinya tiba-tiba hamil dan melahirkan.

Melansir Kompas, SZ menceritakan, awalnya dia merasakan seperti ada angin yang masuk lewat organ kewanitaannya saat sedang bersantai di rumahnya.

Setelah itu, ia merasakan perutnya sakit dan perlahan membuncit.

Namun, kondisi tersebut tidak berlangsung lama, karena perutnya kembali ke bentuk semula.

Baca juga: Siti Zainah Janda di Cianjur Ngaku Dihamili Angin, Polisi Buru Ayah Kandung Bayi

SZ, janda di Cianjur yang mengaku hamil karena angin

“Waktu itu saya mengira (perut membuncit) penyakit lambung saya kambuh,” kata SZ kepada wartawan, Jumat (12/2/2021).

Lalu, dirinya segera pergi ke puskesmas diantar saudaranya untuk memeriksakan diri.

Tak disangka, saat itu bidan di puskesmas mengatakan dirinya hamil.

“Kaget dan heran, katanya saya hamil dan sudah waktunya melahirkan,” ujar dia.

Selama ini, SZ tak merasakan tanda-tanda hamil yang semestinya.

Rasa heran SZ semakin bertambah saat anak keduanya itu pun lahir secara normal di puskesmas setempat dengan bantuan bidan.

Bagaimana penjelasan medisnya?

ilustrasi hamil
ilustrasi hamil (ist)

Kejadian yang dialami SZ dalam istilah medis dikenal dengan Cryptic pregnancy atau kehamilan samar.

Cryptic pregnancy merupakan fenomena ketika seorang wanita tidak mengetahui bahwa dirinya sedang hamil.

Wanita tersebut biasanya baru mengetahui dirinya hamil sesaat menjelang persalinan.

Kehamilan samar ini biasanya baru disadari saat seorang wanita memasuki trimester ketiga.

Wanita yang mengalami cryptic pregnancy pun tidak merasakan gejala kehamilan yang biasa dialami oleh ibu hamil lainnya.

Sebagian dari mereka tidak merasakan mual dan muntah di awal kehamilan.

Fenomena ini pun biasanya terjadi pada wanita usia muda, yang memiliki disabilitas (termasuk cacat mental) atau kurang pengetahuan. 

Tidak hanya itu, pengidap cryptic pregnancy tidak mengalami telat menstruasi, merasa mual layaknya ibu hamil, bahkan pembengkakan pada perutnya.

Bayi yang lahir dengan kehamilan samar juga cenderung memiliki berat badan yang kurang.

Selain itu, kurangnya perawatan pranetal juga dapat memengaruhi perkembangan sang buah hati.

Medis mengklasifikasikan kehamilan samar ini menjadi dua, yakni psikotik dan nonpsikotik.

Sebuah studi yang dilakukan pada 2011 lalu, wanita dengan penolakan psikotik kehamilan mungkin saja mengidap penyakit mental seperti skizofernia atau gangguan bipolar.

Mungkin mereka mengalami gejala kehamilan tapi kemungkinan besar dikaitkan dengan penyebab delusi.

Sedangkan wanita dengan penyangkalan nonpsikotik tidak memiliki riwayat penyakit mental.

Medis mengklasifikasikan lagi nonpsikotik ini menjadi tiga kategori.

Yakni pertama adalah meluas atau meresap, biasanya wanita ini mengalami kurangnya emosional yang cukup signifikan sehingga tidak menyadari kalau dirinya tengah hamil.

Kedua adalah afektif, di mana wanita mengatahui kehamilan tersebut tetapi enggak siap secara emosional dan juga fisik untuk hamil.

Yang terakhir, wanita ini baru menyadari kehamilannya pada trimester terakhir dan menghindari mencari perhatian medis. 

Ciri dan Gejala

Seorang ahli gizi bernama Debra Sullivan, PhD, mengatakan kebanyakan wanita memperhatikan gejala kehamilan seperti payudara bengkak dan lunak, mood swing, merasa kelelahan, dan mual sejak trimester awal.

Namun, ketika seorang wanita mengalami kehamilan samar, ia tidak akan mengalami gejala-gejala kehamilan seperti sakit perut, mual, dan telat menstruasi.

Hal tersebut dikarenakan kadar hormon kehamilan seperti progesteron dan estrogen terbilang rendah.

Fluktuasi hormon bisa menyebabkan sedikit pendarahan dan sering dianggap menstruasi.

Banyak kondisi yang terkait dengan kehamilan samar ini, seperti Polyctstic Ovarian Syndrome (PCOS), perimenopause di mana memiliki gejala mirip dengan kehamilan yang disertai dengan naiknya berta badan dan perubahan suasan hati, penggunaal Pil KB dan pemakaian kontrasepesi sehingga yakin kalau enggak hamil karena merasa sudah 'aman'.

Enggak cuma itu, kehamilan juga sulit dideteksi lantaran sering melakukan aktivitas fisik yang berat, kadar lemak tubuh yang rendah, dan kadar hormon yang rendah.

Penyebab

Berikut 4 penyebab utama wanita mengalami cryptic pregnancy:

1. Polycystic ovarian syndrome (PCOS)

PCOS merupakan kista kecil yang terbentuk di ovarium.

Wanita mungkin memiliki siklus haid tidak teratur karena hormon yang tidak seimbang.

2. Kehamilan terakhir yang dialami

Hormon butuh waktu untuk kembali normal setelah kehamilan sebelumnya.

Melahirkan dan menyusui bisa menyebabkan wanita tidak tahu kapan mulai berovulasi lagi.

3. Lemak tubuh rendah

Lemak tubuh rendah bisa memicu ketidakseimbangan hormon yang menjadi penyebab cryptic pregnancy.

Hal ini biasanya sering terjadi pada atlet.

4. Perimenopause

Siklus haid mulai tidak teratur saat memasuki masa menopause.

Periode ini bisa dimulai pada usia 30 tahunan, membuat kehamilan yang tidak disadari.

Sejauh ini, tidak ada bukti yang bisa menentukan durasi atau periode cryptic pregnancy.

Namun, disebutkan jika kehamilan ini berlangsung lebih lama dari kehamilan normal karena perkembangannya lambat.

Terkadang ada periode menstruasi teratur karena pelepasan lapisan endometrium.

Dalam kasus seperti ini, sulit menentukan durasi kehamilan.

Beberapa melaporkan durasinya lebih pendek dibandingkan kehamilan normal, sementara lainnya lebih lama. 

Selain itu, faktor yang bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya cryptic pregnancy, salah satunya adalah obesitas.

Wanita obesitas memiliki kemungkinan yang lebih rendah untuk benar-benar bisa mendeteksi adanya perubahan fisik dan pertumbuhan perut yang terjadi selama kehamilan.

Obesitas juga bisa menyebabkan haid tidak teratur sehingga deteksi dini kehamilan lebih sulit dilakukan.

Wanita yang langsung hamil setelah melahirkan juga bisa mengalami cryptic pregnancy.

Hal ini karena mereka akan menganggap bahwa kenaikan berat badan dan pembengkakan perut berasal dari kehamilan sebelumnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Cryptic Pregnancy'.

Baca berita terbaru lainnya di Google!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved