BATAM TERKINI

KESEDIHAN Tetangga Jusmin Tamba, Hendro: Mereka Baru Seminggu Pindah, Halasan Anak Periang

Hendro Nadeak tetangga Jusmin Tamba yang terbakar di SPBU Merapi Subur, Sagulung mengungkapkan kesedihannya melihat nasib tetangganye itu.

TRIBUNBATAM.id/PERTANIAN SITANGGANG
Pelepasan jenazah dari rumah duka ke Pemakaman Sei Temiang, Batam 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Hendro Nadeak, tetangga orangtua korban yang terbakar di SPBU Merapi Subur, Sagulung menceritakan kesannya pada Halasan Tamba, balita yang terpanggang di dalam mobil hingga akhirnya meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit. 

Hendro mengaku baru dua kali bertemu dengan keluarga Jusmin Tamba, semenjak pindah ke Bida Ayu.

"Dulukan mereka tinggal di Sungai Daun, jadi mereka baru pindah ke Bida Ayu,"kata Hendro.

Dia mengatakan, pertama mendengar ada marga Tamba pindah ke Bida Ayu, dirinya langsung mencarinya.

"Kebetulan sama Jusmin Tamba, sudah lama saya kenal, karena satu kumpulan marga juga," kata Hendro.

Saat dirinya tahu keluarga Jusmin Tamba pindah ke kompleknya dirinya langsung mencari tahu di mana rumahnya.

"Kebetulan hanya satu gang, jadi saya berjumpa dengan mereka. lalu saya mengajak Halasan dan Sarito jajan," kata Hendro.

Dia mengatakan wajah Hasalan, seperti orang luar negeri, rambutnya juga pirang.

"Anaknya juga sangat baik, dia kebetulan memanggil saya Bapa Uda (Adek Bapa,red). Suka sekali cerita anaknya sangat periang," kata Hendro.

Hari Ini Senin (15/2/2021) pas 8 hari atau satu minggu satu hari, Keluarga Jusmin Tamba, pindah dari Sungai Daun ke Bida Ayu.

"Saya masih belum bisa bayangkan, wajah Hasalan itu, masih sangat terpampang di wajah saya,"katanya.

Dia juga mengaku belum bisa percaya Hasalan dan Sarito sudah pergi untuk selamanya.

"Mungkin kalau saya orangtua kandungnya, saya tidak sanggup, menanggung derita yang terjadi," kata Hendro.

Kisah Pilu Jusmin Tamba

Jusmin Tamba masih harus menjalani perawatan intensif di RSUD Embung Fatimah akibat luka bakar yang dia alami.

Bukan hanya harus menahan perihnya luka, dia juga harus menerima kenyataan pahit kehilangan dua buah hati sekaligus dalam peristiwa mengerikan yang dia alami. 

Jusmin mengalami kecelakaan yakni mobil yang dia kemudikan terbakar ketika berada di SPBU Merapi Subur, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri, Sabtu (13/2) sekira pukul 15.30 WIB.

Padahal, di dalam mobil itu ada kedua anaknya yang akhirnya terpanggang dan meninggal dunia.

Sarito Tamba anaknya yang masih berumur lima tahun sebelumnya menjadi korban mobil terbakar di Batam.

Kini, Halasan Tamba yang masih 3 tahun menghembuskan napas terakhirnya setelah dirawat intensif di IGD RSUD Embung Fatimah, Sabtu (13/2) malam.

mobil terbakar di SPBU Merapi Subur Tembesi Batam, Sabtu (13/2/2021)
mobil terbakar di SPBU Merapi Subur Tembesi Batam, Sabtu (13/2/2021) (tribunbatam.id/Beres Lumbantobing)

Halasan Tamba sebelumnya diselamatkan Sang Ayah dari dalam mobil yang terbakar api.

Berbeda dengan nasib kakaknya Sarito Tamba yang masih berada di dalam mobil.

Namun takdir berkata lain, nyawa Halasan Tamba tak dapat tertolong.

Menurut salah satu petugas IGD, korban meninggal sekitar pukul 23.30 tadi malam.

Jenazah korban langsung dipulangkan menggunakan mobil ambulance RSUD Embung Fatimah.

Menurut salah satu keluarganya, Anda Sinaga, saat ini jenazah sudah disemayamkan di rumah duka dan sedang dalam prosesi upacara adat.

"Tadi malam sudah dibawa. Saya di sini nunggu abang," kata Anda saat di RSUD Embung Fatimah, Minggu (14/2/2021) pagi.

Baca juga: KORBAN Mobil Terbakar di SPBU Merapi Subur Bertambah, Halasan Tamba Meninggal Dunia

Baca juga: Baru Berusia 5 Tahun, Ini Identitas Anak Korban Kebakaran di SPBU Merapi Subur Tembesi Batam

Anda menceritakan Jusmin Tamba membawa kedua anaknya lantaran merengek meminta ikut.

"Sebenarnya abang itu (Jusmi) tak ingin mengajak anaknya untuk ikut membeli minyak di SPBU.

Tapi karena si anak menangis, istrinya menyuruh untuk membawa kedua adik kakak ini," ujarnya.

Nahas, tak ada yang menyangka kejadian kebakaran itu pun terjadi dan menewaskan keponakannya bersama mobil yang terbakar hangus.

Sementara Jusmin Tamba, ayah kedua anak yang menjadi korban kebakaran itu, masih dirawat intensif di RSUD Embung Fatimah.

Menurut Tiurma, salah satu penjaga di ruang Flamboyan, tempat korban di tempatkan, saat ini korban sudah berada di ruang operasi dan sedang menjalankan operasi.

RSUD Embung Fatimah Batam.
RSUD Embung Fatimah Batam. (TRIBUNBATAM.ID/IAN SITANGGANG)

Polsek Sagulung Koordinasi dengan Tim Labfor Medan

Polisi masih selidiki penyebab mobil terbakar di SPBU Merapi Subur, Kelurahan Tembsi, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri yang terjadi, Sabtu (14/2/2021).

Kapolsek Sagulung AKP Yusriadi Yusuf mengatakan, saat ini pihaknya masih mengembangkan terkait kasus tersebut.

Satu unit mobil carry dengan nomor polisi BP 1622 CU sebelumnya terbakar di area SPBU Merapi Subur Batam.

Untuk mengetahui penyebab pasti terbakarnya mobil tersebut hingga menelan korban jiwa, polisi sudah berkoordinasi dengan Tim Labfor Medan.

"Kami sudah koordinasi, Senin (15/2/2021), Tim Labfor dari Medan rencananya akan tiba di Batam," ungkap Kapolsek Sagulung itu, Minggu (14/2/2021).

Pihaknya pun belum bisa memberikan keterangan mengenai penyebab mobil carry tersebut terbakar saat mengantre untuk mengisi BBM.

"Untuk lebih jelasnya, kita tunggu Tim Labfor. Mereka yang membuat analisa dan penyidikan, melalui laboratoriun," kata Yusuf.(TribunBatam.id/Bereslumbantobing/Pertanian Sitanggang)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved