BATAM TERKINI
20 Sekolah di Batam Bakal Jadi Percontohan Program Sekolah Penggerak
20 sekolah di Batam akan menjadi percontohan program Sekolah Penggerak. Yakni dua TK, tujuh SD, lima SMP, empat SMA, dua SLB.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Hendri Arulan, mengatakan untuk 2021 ini sekolah di Batam dijadikan percontohan program Sekolah Penggerak. Adapun sekolah yang menjadi percontohan sebanyak 20 sekolah.
Diantaranya dua TK, tujuh SD, lima SMP, empat SMA, dua SLB. Dan ada 51 sekolah yang ikut sosialisasi Sekolah Penggerak.
"Mudah-mudahan ini dapat berjalan dengan lancar," ujar Hendri, Selasa (16/2/2021).
Ia mengatakan dalam sosialisasi yang dibuka langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Batam, Jefridin Hamid, Senin (15/2/2021) tersebut, dipaparkan terkait program, tujuan, hingga menggerakkan sekolah lain agar mampu meningkatkan kualitas pendidikan di masing-masing sekolah.
"Tujuan akhir yang diharapkan Mendikbud RI, semua sekolah menjadi Sekolah Penggerak. Dari jumlah sekolah yang akan menjadi percontohan, akan dilakukan seleksi untuk menerapkan program nasional tersebut di Kota Batam," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mendukung program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI yakni terkait Sekolah Penggerak.
Bahkan, tahun ini, ada 20 sekolah di Batam yang dijadikan percontohan.
Pihaknya berkomitmen untuk membuat kebijakan di tingkat daerah dan menyediakan anggaran untuk sekolah dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan untuk mendukung program Pemerintah Pusat itu.
"Kita berharap, dengan adanya program tersebut, dapat meningkatkan kompetensi SDM dan layanan pendidikan di Batam," ujarnya, Senin (16/2/2021).
Sekolah Penggerak saat ini sedang menjadi program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Di Batam sendiri, Pemko Batam sudah menyatakan akan mendukung program sekolah penggerak.
Lantas, apa itu program sekolah penggerak?
"Program Sekolah Penggerak merupakan program pemerintah agar pelajar memiliki karakter. Menunjang program ini, tentu perlu Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Batam, Jefridin, Selasa (16/2/2021).
Seperti diketahui, program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya.
Baca juga: KISAH Nurita Sinaga, 26 Tahun Membelah Lautan Naik Pancung Demi Menyelamatkan Siswa Putus Sekolah
Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju.
Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.
Adapun program Sekolah Penggerak pada tahun ajaran 2021/2022, program itu akan melibatkan 2.500 satuan pendidikan di 34 provinsi dan 110 kabupaten/kota, tahun ajaran 2022/2023
Juga akan melibatkan 10.000 satuan pendidikan di 34 provinsi dan 250 kabupaten/kota, tahun ajaran 2023/2024 melibatkan 20.000 satuan pendidikan di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota selanjutnya sampai 100 persen satuan pendidikan menjadi sekolah penggerak.
"Untuk di Kepri, baru Batam yang menerapkan program Sekolah Penggerak. Persetujuan keikutsertaan Batam dalam program ini telah ditandatangani Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, pada Januari lalu," ujarnya.
Jefridin, juga berpesan, agar kepala sekolah yang ikut sosialisasi dapat menggali informasi terkait program baru tersebut.
Ia juga menginstruksikan kepala sekolah menyampaikan dan ikut menyosialisasikan program Sekolah Penggerak tersebut.
"Yang hadir hari ini, pahami baik-baik terkait program Sekolah Penggerak. Dan nanti sampaikan kepada kepala sekolah yang belum sempat hadir," katanya.
Di lokasi sama, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Hendri Arulan, mengatakan bersyukur untuk 2021 ini sekolah di Batam dijadikan percontohan program Sekolah Penggerak. Adapun sekolah yang menjadi percontohan di antaranya dua TK, tujuh SD, lima SMP, empat SMA, dua SLB.
"Mudah-mudahan ini dapat berjalan dengan lancar," kata dia.
Ia berharap, dari 51 sekolah yang ikut sosialisasi Sekolah Penggerak, dapat memahami dengan baik.
Dalam sosialisasi itu, dipaparkan terkait program, tujuan, hingga menggerakkan sekolah lain agar mampu meningkatkan kualitas pendidikan di masing-masing sekolah.
"Tujuan akhir yang diharapkan Mendikbud RI, semua sekolah menjadi Sekolah Penggerak. Dari jumlah sekolah yang akan menjadi percontohan, akan dilakukan seleksi untuk menerapkan program nasional tersebut di Kota Batam," katanya.
Ciri-ciri Sekolah Penggerak
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengatakan, perubahan kebijakan reformasi pendidikan di Indonesia tak bisa sukses tanpa ada perubahan di dalam sekolah.
Menurutnya, perubahan di sekolah bisa dimulai dari sekolah- sekolah penggerak yang bisa menjadi contoh dalam kegiatan pembelajaran.
"Saya mau kenalkan satu konsep sekolah penggerak. Sekolah penggerak adalah sekolah yang dapat menggerakkan sekolah-sekolah lain," kata Nadiem dalam akun Youtube Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurutnya, sekolah penggerak bisa menjadi panutan, tempat pelatihan, dan juga inspirasi bagi guru-guru dan kepala sekolah lainnya.
Ia menyebutkan salah satu contoh sekolah penggerak adalah SD Kebondalem di Mojokerto, Jawa Timur.
Menurutnya, kepala SD Kebondalem mendorong berbagai macam program partisipatif, unik, dan banyak inovasi.
"Dan guru-gurunya, juga mendukung pemimpinnya dengan berpartisipasi di dalam budaya literasi ataupun hal-hal lainnya. Itu adalah kuncinya sekolah penggerak. Sekolah penggerak terdiri dari kepala sekolah dan guru penggerak," kata Nadiem.
Dalam sekolah penggerak, guru memberikan pelajaran tak hanya satu arah, melainkan suatu berbagai aktivitas yang menyenangkan yang memuat kompetensi-kompetensi bernalar kritis, kolaborasi, dan kreatif.
"Ciri-ciri sekolah penggerak, tiga hal yang kita selalu lihat di sekolah penggerak baik guru maupun siswa. Banyak tanya, banyak coba, dan banyak karya," tutur Nadiem.
Lalu seperti apa ciri-ciri sekolah penggerak? Ini rangkuman penjelasan Nadiem:
1. Memiliki kepala sekolah yang mengerti proses pembelajaran siswa dan mampu mengembangkan guru
Menurut Nadiem, sekolah penggerak adalah sekolah yang memiliki kepala sekolah yang tak hanya bisa mengatur operasional suatu sekolah, melainkan juga bisa mengerti proses pembelajaran siswa dan menjadi mentor untuk guru-guru di sekolah.
2. Berpihak pada siswa
Nadiem menyebutkan sekolah penggerak memiliki guru yang berpihak kepada anak.
Sekolah penggerak memiliki guru yang mengerti bahwa setiap anak berbeda dan memiliki cara pengajaran yang berbeda.
"Sehingga ia mengajar pada level yang tepat untuk anak itu dan yang pas anak itu. Itu ciri-ciri guru penggerak," ujar Nadiem.
3. Menghasilkan profil siswa
Sekolah penggerak mampu menghasilkan profil siswa yang berakhlak mulia, independent dan mandiri, punya kemampuan bernalar kritis, kreatif, gotong royong, dan punya rasa kebhinekaan dalam negera dan global.
4. Dukungan komunitas
Nadiem mengatakan ciri-ciri dari sekolah penggerak adalah komunitas di sekeliling sekolah itu mendukung proses pendidikan di dalam kelas.
"Dari orang tua sampai tokoh masyarakat, pemerintah setempat. Semuanya mendukung kualitas belajar siswa," ujarnya.
Baca juga: KISAH Panten si Anak Pulau, Tinggalkan Sekolah Demi Mencari Nafkah, Kini Mimpi Jadi Kiper Timnas
Dorong Hadirnya Sekolah Penggerak
Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa di seluruh Indonesia, dalam beberapa tahun ke depan Kemendikbud akan mendorong hadirnya ribuan Sekolah Penggerak.
Sekolah-sekolah ini akan menggerakkan sekolah-sekolah lainnya di dalam ekosistemnya untuk menjadi Sekolah-Sekolah Penggerak selanjutnya.
Program Organisasi Penggerak memberdayakan masyarakat melalui dukungan pemerintah untuk menginisiasi hadirnya Sekolah-Sekolah Penggerak.
Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kualitas guru dan kepala sekolah berdasarkan model-model pelatihan yang sudah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
Pelaksanaan Program Organisasi Penggerak dilakukan dengan melibatkan sejumlah Organisasi Kemasyarakatan yang bergerak di bidang pendidikan, terutama organisasi-organisasi yang sudah memiliki rekam jejak yang baik dalam implementasi program pelatihan guru dan kepala sekolah.
Organisasi Penggerak ini merupakan bagian dari episode keempat kebijakan Merdeka Belajar dari Kemendikbud. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi/Kompas.com)
*Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa itu Sekolah Penggerak? Ini Penjelasan Nadiem Makarim...",
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google