ROHANI KRISTEN
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Jumat, 19 Februari 2021: 'Dekatkan Diri Pada Tuhan'
TRIBUNBATAM.id, BATAM – Doa, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Jumat, 19 Februari 2021 berbicara tentang "Dekatkan Diri Pada Tuhan dengan Sukacita".
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
Editor: Thomm Limahekin
TRIBUNBATAM.id, BATAM – Doa, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Jumat, 19 Februari 2021 berbicara tentang "Dekatkan Diri Pada Tuhan dengan Sukacita".
Dalam Bacaan Pertama, Kitab Yesaya menyatakan firman Tuhan yang mengajak umat beriman untuk berpuasa dan membuka belenggu kelaliman.
Sedangkan dalam Bacaan Injil, Matius menggambarkan murid-murid Yohanes bertanya kepada Yesus tentang puasa orang-orang Farisi.
RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD kemudian mengajak seluruh umat beriman untuk merefleksikan bacaan-bacaan suci dengan renungan.
Baca juga: APA Itu Prapaskah? Inilah Maknanya Bagi Umat Katolik Sebelum Sambut Kebangkitan Yesus Kristus

Bacaan I: Yes 58:1-9a
Berpuasa, yang kukehendaki, ialah engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman.
Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Beginilah firman Tuhan Allah, 'Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan!
Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku.
Seperti bangsa yang berlaku yang benar dan tidak meninggalkan hukum Allahnya
mereka menanyai Aku tentang hukum-hukum yang benar.
Mereka suka mendekat menghadap Allah, dan bertanya, "Kami berpuasa, mengapa Engkau tidak memperhatikannya juga?
Kami merendahkan diri, mengapa Engkau tidak mengindahkannya juga?"
Baca juga: CARA Umat Katolik Terima Abu pada Misa Virtual Hari Rabu Abu

Camkanlah!
Pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.
Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena.
Dengan cara berpuasa seperti ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
Inikah puasa yang Kukehendaki: mengadakan hari merendahkan diri? Menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung serta abu sebagai lapik tidur?
Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan?
Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah: Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk;
membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah,
dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian,
dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera.
Kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu.
Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab,
engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku!
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah
Baca juga: Apa Itu Rabu Abu Bagi Umat Katolik? RP Lukas Gewa Tiala SVD: Berpuasalah dan Berpantanglah

Bacaan Injil: Mat 9:14-15
Mempelai itu akan diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:
Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata, "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
Jawab Yesus kepada mereka, "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita
selama mempelai itu bersama mereka?
Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.
Baca juga: RABU ABU: Doa, Bacaan dan Renungan Harian Katolik: Tuhan Saja Menyesal Apalagi Kamu

Renungan:
"Dekatkan Diri Pada Tuhan dengan Sukacita"
Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus, jumpa kembali dalam permenungan Harian Sabda Tuhan, Embun Sabda, edisi Jumat, 19 Februari 2021.
Saudara dan saudariku dalam Tuhan, dalam Injil hari ini,
Tuhan Yesus menjelaskan soal Puasa yang benar pada murid murid Yohanes yang mengeluh karena murid murid Yesus tidak berpuasa.
Buat Yesus, berpuasa itu adalah soal mengalami dan mendekatkan diri pada Tuhan dengan penuh kesadaran dan penuh sukacita.
Mendekatkan dan lebih bersandar pada Tuhan, itulah tujuan berpuasa. Lebih terbuka pada Tuhan.
Saudara dan saudariku, para murid tidak berpuasa karena akan ada waktunya buat hal itu.
Sekarang mereka bersukacita karena Tuhan bersama mereka, Tuhan dekat dengan mereka.
Tapi sebenarnya sekali lagi bukan itu yang mau digarisbawahi Yesus.
Yesus mau menggarisbawahi soal Berpuasa dengan Hati, untuk lebih Terbuka dengan Tuhan Allah,
dengan menjalankan berdoa lebih intens, bersedekah lebih dari biasanya, dan berpantang dan berpuasa yang membawa pada pertobatan.
Saudara dan saudariku, mari kita berjuang terus untuk menjalankan masa berahmat ini dengan setia,
yang tentunya semoga menghantar kita pada hidup lebih baik dalam relasi dengan Tuhan, hidup lebih kudus. Semoga. Amin.
Baca juga: Ribuan Umat Katolik Ikuti Ibadah Rabu Abu di Gereja St Petrus Batam

Doa:
Allah Bapa dalam Surga, terima kasih atas rahmat masa prapaskah ini.
Semoga kami gunakan dengan baik agar semakin mengenalmu dan semakin dekatMu. Bantulah dan Tolonglah Kami.
Semoga kita semua, semua orang yang kita kasihi dan sayangi, segala usaha dan kerja kota, dilindungi, dibimbing,
dan diberkati Allah Tritunggal Mahakudus, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)