SELEB TERKINI

Tak Tega Dengar Cerita Pilu Anang, Dokter Tirta Beri Nasihat Bagi Ashanty yang Dipasangi Oksigen

Dibandingkan kondisi ketiga anaknya, Anang sebut kondisi Ashanty lah yang lebih parah akibat Covid-19.

YouTube The Hermansyah A6 & Instagram Dokter Tirta
Tak Tega Dengar Cerita Pilu Anang, Dokter Tirta Beri Nasihat Bagi Ashanty yang Dipasangi Oksigen 

Ketika pemeran Nina dalam film Selamanya (2007) ini melakukan scan paru, hasil menunjukkan ada flek di kedua paru-parunya.

Baca juga: Artis Twindy Rarasati Umumkan Dirinya Positif Corona, Dapat Ucapan Semangat dari Andrea Dian

Dari situ, ia pun melakukan tes swab untuk cek virus corona pada tanggal 16 Maret dan ditemukan positif.

Andrea mau tak mau harus ikut dirawat dan diisolasi bersama pasien lainnya di salah satu rumah sakit rujukan COVID-19.

Selain terkena virus SARS-CoV-2, Andrea juga mengungkapkan bahwa dirinya punya kondisi autoimun, yang mana itu membuatnya harus menjaga kesehatan dengan (ekstra) baik agar sistem imunnya tetap bekerja dengan semestiny

Penyakit autoimun merupakan kondisi sistem kekebalan tubuh seseorang—yang seharusnya melindungi tubuh dari infeksi virus dan bakteri—justru menyerang antibodinya sendiri karena dianggap sebagai benda asing.

Belum diketahui dengan pasti apa penyebab seseorang memiliki penyakit autoimun. Namun, memang ada beberapa orang yang berisiko lebih tinggi.

Dalam dunia medis, terdapat lebih dari 100 jenis penyakit autoimun. Jadi, gejala penyakit autoimun itu sendiri sebetulnya tidak ada spesifikasi.

Baca juga: Andrea Dian Ulang Tahun ke-35, Istri Ganindra Bimo Bersyukur Bisa Sembuh dari Covid-19

“Gejalanya beragam dan ini sesuai dengan diagnosis penyakitnya itu sendiri. Jadi, kalau ditanya seperti apa gejalanya, maka jawabannya ada banyak dan sesuai dengan jenis penyakit yang dialami pasien,” kata dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dari KlikDokter.

Meski tidak ada gejala spesifik, tapi ada beberapa gejala umum yang mungkin bisa menjadi tanda-tanda kondisi autoimun, yaitu seperti berikut ini. 

- Sering merasa lelah.

- Otot sering terasa pegal.

- Rambut mengalami kerontokan tidak wajar.

- Mudah stres.

- Sulit untuk berkonsentrasi.

- Tangan bergetar.

- Mudah pusing.

- Gangguan berkemih atau saat buang air besar.

Akan tetapi, menurut dr. Astrid, gejala-gejala di atas tidak melulu selalu menjadi tanda kondisi autoimun. Pemeriksaan dokter sangat dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis.

Kembali ke cerita Andrea yang tengah berjuang melawan penyakit COVID-19 dengan kondisi autoimun yang dimilikinya. Sebetulnya, adakah kaitan antara keduanya?

Dokter Chaerunisa Utami menjelaskan, orang yang memiliki kondisi autoimun memang lebih rentan terkena coronavirus ketimbang orang lain yang tidak memiliki kondisi tersebut.

“Orang yang memiliki autoimun, kan, sistem imunnya rendah. Bahkan, sistem imunnya menyerang sel-sel dalam tubuh yang sebenarnya baik. Jadi, bukan tidak mungkin kondisi tersebut akan memburuk ketika ada virus corona dalam tubuh pasien, ” ujar dr. Chaerunisa seperti dikutip dari KlikDokter.

Namun, dr. Chaerunisa juga menegaskan, buruk atau tidaknya kondisi autoimun ini hanya bisa dipastikan lewat sejumlah tes yang dilakukan di rumah sakit.

Jika pasien tetap mengikuti prosedur perawatan yang ditentukan dan tetap mengonsumsi makanan, minuman, dan vitamin secara teratur, maka kondisi autoimun tidak akan makin buruk.

Langkah awal yang paling dianjurkan adalah dengan mengikuti semua pengobatan yang dianjurkan oleh dokter di rumah sakit. Obat yang disediakan pun juga harus diminum hingga tuntas dan pastikan makan makanan bergizi secara teratur.(FotoKita.net/Bayu Dwi Mardana)

Sumber : FotoKita.net

Editor : Anne Maria

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved