BATAM TERKINI

Batam Punya Sawah, Sudah Dua Kali Panen Selama Pandemi, Berikut Foto-fotonya

Lokasi sawah di Batam terletak di Agrowisata Jambu Marina yang dikelola BP Batam. Batam tak melulu dikenal kota industri.

Penulis: Dewi Haryati | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Dewi Haryati
Batam Punya Sawah, Sudah Dua Kali Panen Selama Pandemi. Foto hamparan padi di kawasan Agrowisata Jambu Marina, Sabtu (20/2/2021). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kota Batam identik dengan kota industri dan pabrik-panrik besar.

Kesan ini sudah terpatri bagi orang awam yang baru mengenalnya.

Selain dikenal sebagai kota industri, Batam ternyata punya sawah juga, lho.

Yup, di pulau ini kamu bisa melihat hamparan padi tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam ke pulau Sumatra bahkan Pulau Jawa.

Hamparan padi bisa kamu lihat di kawasan Agrowisata Jambu Marina.

Kawasan yang dikelola BP Batam ini, setidaknya sudah dua kali panen padi, khususnya saat pandemi Covid-19.

Lokasinya berada di Jalan Raya Marina City, Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri.

Hamparan padi di kawasan Agrowisata Jambu Marina, Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Batam, Sabtu (20/2/2021).
Hamparan padi di kawasan Agrowisata Jambu Marina, Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Batam, Sabtu (20/2/2021). (TribunBatam.id/Dewi Haryati)

Atau tidak jauh dari Hotel Harris Waterfront Sekupang.

TribunBatam.id berkesempatan melihat langsung panen padi di Agrowisata Jambu Marina Batam yang dikelola Iswahyudi, Sabtu (20/2/2021) pagi.

Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Purwiyanto, Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Dendi Gustinandar, dan sejumlah pegawai BP Batam lainnya.

Di tempat ini, ada beberapa petak sawah berukuran mini.

Tanahnya tak begitu luas. Hanya sekitar 0,5 hektare dari luas area 1 hektare.

Layaknya kebanyakan sawah, di tempat ini juga dibuat orang-orangan sawah.

Untuk memudahkan pengunjung berkeliling melihat padi dari dekat, pengelola membuat pelantar di atasnya.

Baca juga: 3 Hektare Sawah Padi di Kampung Poyotomo Bintan Gagal Panen Akibat Terendam Banjir

Baca juga: BOSAN ke Pantai? Yuk Nikmati Hamparan Sawah Sambil Petik Buah Jambu di Batam

Hamparan padi di kawasan Agrowisata Jambu Marina, Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Batam, Sabtu (20/2/2021).
Panen padi di kawasan Agrowisata Jambu Marina, Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Batam, Sabtu (20/2/2021). (TribunBatam.id/Dewi Haryati)

Tak hanya itu, pengelola juga membuat beberapa spot foto instagramable di tempat ini.

Masih di lahan yang sama, di antara petak sawah satu dan lainnya diselilingi tanaman jambu biji yang menjadi ciri khas dari tempat wisata ini.

Pantauan TribunBatam.id, rata-rata bulir padi di tempat ini sudah menguning tanda siap dipanen, meski ada beberapa yang masih hijau.

Bahkan ada padi yang baru ditanam usia 1 minggu sampai 1 bulan.

Pengelola Argowisata Jambu Marina Batam, Iswahyudi mengatakan, panen padi saat ini merupakan kali kedua selama pandemi Covid-19.

Panen pertama pada Mei 2020 lalu.

"Ini yang kedua. November (2020) kita tanam, Februari (2021) panen," kata Iswahyudi.

Kondisi padi di kawasan Agrowisata jambu Marina BP Batam, Sabtu (20/2/2021).
Kondisi padi di kawasan Agrowisata jambu Marina BP Batam, Sabtu (20/2/2021). (TribunBatam.id/Dewi Haryati)

Memadukan konsep wisata di atas lahan sawah, pihaknya sengaja membuat sesuatu yang lebih unik. Yakni dengan membuat pelantar di atasnya.

"Baru September (2020) kita bangun pelantar. Antusias pengunjung tinggi, sawah ada pelantar," ucapnya.

Jenis IR-64

Panen padi di Agrowisata Jambu Marina Batam menghasilkan beras jenis IR-64. Beras ini termasuk yang paling sering ditemui karena harganya yang relatif sangat terjangkau dibanding beras-beras premium lainnya.

Selain itu, rasa dan teksturnya juga dianggap sangat cocok dengan selera masyarakat perkotaan.

Ditambah lagi, waktu tanamnya tak begitu lama. Tiga bulan bisa dipanen.

Saat ini, hasil panen padi di tempat Iswahyudi memang belum dipasarkan kepada masyarakat Batam. Ada rencana ke sana, namun belum. Iswahyudi terkendala dari sisi alat.

Panen padi kedua selama pandemi Covid-19 di kawasan Agrowisata Jambu Marina, Kecamatan Sekupang, Batam, Sabtu (20/2/2021).
Panen padi kedua selama pandemi Covid-19 di kawasan Agrowisata Jambu Marina, Kecamatan Sekupang, Batam, Sabtu (20/2/2021). (TribunBatam.id/Dewi Haryati)

"Ada rencana kita mau jual (beras). Untuk mengenalkan ke masyarakat juga, ini beras Batam. Dalam waktu dekat kita mau datangkan mesin giling padi," kata Iswahyudi.

Ubah Persepsi

Iswahyudi mengubah persepsi masyarakat terkait kondisi tanah di Batam.

"Ada yang bilang pH-nya tak cocok, tanahnya tak bagus untuk tanam padi. Tapi ternyata bisa," kata Iswahyudi.

Di awal-awal menanam padi di Batam sekira 2018 lalu, ia juga sempat gagal kala itu.

"Itu lokasinya masih di tempat lama. Tak ada pengairannya. Di tempat baru, kita buatlah," ucapnya.

Dapat Respons Positif

Panen padi di Agrowisata Jambu Marina Batam mendapat respons positif dari Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto.

Apalagi tempat wisata ini berbasis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Ya, Iswahyudi mengajak beberapa pelaku UMKM bergabung di tempatnya. Purwiyanto mendukung.

"Inovasi itu penting. Dulu dirasa nggak mungkin jadi (bisa tanam padi di Batam). Tapi layak-layak saja ditanami," kata Purwiyanto.

Pada kesempatan itu, ia juga menyebut sisi lain produk pertanian bisa untuk wisata.

Suasana kawasan Agrowisata Jambu Marina BP Batam di Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Batam, Sabtu (20/2/2021).
Suasana kawasan Agrowisata Jambu Marina BP Batam di Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Batam, Sabtu (20/2/2021). (TribunBatam.id/Dewi Haryati)

"Ada kebutuhan lain masyarakat selain untuk pangan. Ya hiburan, pendidikan dan dorong UMKM," ucapnya, sembari menyebut BP Batam tengah mengembangkan aset-aset yang dimiliki BP Batam, termasuk Taman Rusa.

Tiket Masuk Rp 18 Ribu

Agrowisata Jambu Marina Batam buka setiap hari, mulai pukul 08.00-18.00 wib. Namun pengunjung paling banyak datang ke tempat ini pada akhir pekan, dan biasanya sore hari.

Harga tiket masuk Rp 18 ribu per orang.

"Bayarnya sekali saja. Rp 18 ribu dapat jus jambu, setelah itu bebas menikmati," ucap Iswahyudi.

Banyak spot foto menarik yang bisa kamu temui di tempat ini. Selain itu juga ada kolam pancing. Ingin berkuda? Juga bisa di tempat ini.

Agrowisata Jambu Marina Batam.
Agrowisata Jambu Marina Batam. (Instagram/jambumarinabatam)

Di masa pandemi covid-19, Agrowisata Jambu Marina Batam menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung yang akan masuk ke tempat ini..

Di antaranya, sebelum masuk pengunjung dites suhu tubuhnya. Kemudian diminta mencuci tangan di area yang sudah disiapkan.(TribunBatam.id/Dewi Haryati)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved