Kemarahan Menteri PUPR kepada Anies Baswedan, Disebut Susah Diajak Koordinasi Terkait Banjir

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono marah-marah kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal  Banjir 

Editor: Eko Setiawan
KOMPAS.COM/NURSITA SARI - Dok. Biru Komunikasi Publik Kementerian PUPR
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berselisih pendapat soal penanganan banjir di Jakarta. 

TRIBUNBATAM.id | JAKARTA - Banjir yang merendam sebagian Jakarta membuat Menteri PUPR marah besar.

Apalagi menurut menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Jakarta Anies Baswedan susah untuk diajak kerja sama.

Jadinya, saat ini semua yang merugikan Jakarta karena banjir terjadi.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyatatau Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono marah-marah kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal  Banjir Jakarta.

Warga melintasi banjir yang melanda kediamannya di Perumahan Ciledug Indah, Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2020). Sejumlah kawasan Jabodetabek masih dilanda banjir dengan ketinggian hingga 2 meter akibat tingginya curah hujan.
Warga melintasi banjir yang melanda kediamannya di Perumahan Ciledug Indah, Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2020). Sejumlah kawasan Jabodetabek masih dilanda banjir dengan ketinggian hingga 2 meter akibat tingginya curah hujan. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Hal itu diungkapkan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto sebelum memulai acara Program Gerakan Penghijauan dan Bersih-Bersih Daerah Aliran Sungai (DAS), Cinta Ciliwung Bersih, di Waduk Cincin, Jakarta Utara, Minggu (21/2/2021).

Menurutnya, Basuki Hadimuljono marah-marah karena sulit bekerja sama dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menangani banjir Jakarta.

"Pak Basuki, Menteri PU pun sampai marah-marah karena betapa sulitnya bekerja sama dengan pemimpin DKI tersebut,” ungkap Hasto.

Karena menurut Hasto, banjir sangat merugikan warga.

Dia pun bisa merasakan bagaimana kerugian warga yang terdampak banjir.

Kondisi banjir di Jalan Kemang Raya, Sabtu (20/1/2021) sore pukul 16.30 WIB.
Kondisi banjir di Jalan Kemang Raya, Sabtu (20/1/2021) sore pukul 16.30 WIB. (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Pasalnya, kediaman Hasto di Villa Taman Kartini, Bekasi, pun ikut kebanjiran. Ini sudah tahun ketiga dia merasakan kebanjiran.

“Selain lumpur di mana-mana, barang rusak, yang paling membuat khawatir adalah ular sering terbawa. Selain itu kecoa ada dimana-mana. Tempat menjadi terasa kumuh dan tentu saja ancaman penyakit," ucap Hasto.

"Jadi saya bisa merasakan betapa susahnya warga Jakarta yang sering terdampak banjir," imbuhnya.

Kerja Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan penyusutan titik banjir telah berjalan dengan baik. Dari 113 RW, kini tersisa 17 RW yang masih tergenang banjir.

"Terkait dengan airnya sendiri per siang ini, jumlah RT (yang tergenang banjir) masih perhitungan, kita gunakan RW supaya konsisten. Yang masih tergenang 17 RW dari kemarin sebanyak 113. Jadi alhamdulilah proses penyusutan berjalan dengan baik," tutur Anies saat meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (21/2/2021).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved