TRIBUN WIKI

Apa Itu Reksadana? Investasi Minim Risiko yang Dinilai Paling Cocok untuk Pemula

Apa Itu Reksadana? Salah satu jenis investasi minim risiko ini dinilai paling cocok untuk pemula.

MONEY
REKSADANA - Apa Itu Reksadana? Salah satu jenis investasi minim risiko ini dinilai paling cocok untuk pemula. FOTO: ILUSTRASI 

TRIBUNBATAM.id - Apa Itu Reksadana? Salah satu jenis investasi minim risiko ini dinilai paling cocok untuk pemula.

Dari sekian banyak jenis investasi, reksadana menjadi salah satu yang cukup banyak dilirik.

Jenis investasi ini dinilai paling cocok untuk pemula yang baru belajar investasi.

Hal ini lantaran jenis investasi ini dikelola oleh manajer investasi (MI) yang berpengalaman.

Dengan demikian, kita yang masih belum tahu banyak soal investasi tak perlu terlalu pusing.

Sebab, ada pihak yang membantu mengelola investasi kita.

Lalu apa itu reksadana?

Menurut Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, seperti yang dikutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksadana artinya salah satu wadah yang digunakan masyarakat untuk menghimpun dana.

Beberapa keuntungan yang bisa didapat lewat berinvestasi reksadana adalah, memiliki instrumen investasi yang terdiversifikasi otomatis, modal awal investasi yang kecil, bisa ditop-up dan dicairkan kapan saja, dan bebas pajak.

Secara sederhana, masyarakat melakukan urunan dana dan setelah terkumpul, dana tersebut dikelola sebagai bentuk investasi oleh manajer investasi ke dalam portofolio efek.

Jika dilihat dari portofolio efeknya, reksadana memiliki banyak jenis.

Selain reksadana pasar uang, ada pula reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, reksadana saham, reksadana terproteksi, reksadana indeks, reksadana dengan penjaminan, hingga exchanged traded fund (ETF).

Baca juga: Investasi Reksadana vs Deposito, Mana Lebih Cuan? Pemula Wajib Tahu!

Baca juga: Prediksi Saham 2021 Jadi Investasi Paling Menarik, Bagaimana Peluang Reksadana?

Baca juga: Investasi dengan Reksadana atau Deposito, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Keuntungan

Manfaat yang diperoleh pemodal jika melakukan investasi dalam Reksadana, antara lain:

- Pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil risiko.

Sebagai contoh, seorang pemodal dengan dana terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan jika tidak tidak memiliki dana besar.

Dengan Reksadana, maka akan terkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan memudahkan diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun pasar uang.

Artinya, investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham, obligasi.

- Reksadana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal.

Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah pekerjaan yang mudah, namun memerlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri, dimana tidak semua pemodal memiliki pengetahuan tersebut.

- Efisiensi waktu.

Dengan melakukan investasi pada Reksadana dimana dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, maka pemodal tidak perlu repot-repot untuk memantau kinerja investasinya karena hal tersebut telah dialihkan kepada manajer investasi tersebut.

Risiko

Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai peluang keuntungan, Reksadana pun mengandung berbagai peluang risiko, antara lain:

- Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan

Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut.

- Risiko Likuiditas

Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya.

Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.

- Risiko Wanprestasi

Risiko ini merupakan risiko terburuk.

Risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksadana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksadana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksadana.

Jenis Reksadana

Dilihat dari portfolio investasinya, berikut jenis Reksadana:

- Reksadana Pasar Uang (Money Market Funds)

Reksadana jenis ini hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun.

Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.

- Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)

Reksadana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Utang.

Reksadana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari Reksa Dana Pasar Uang.

Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.

- Reksadana Saham (Equity Funds)

Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas.

Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya lebih tinggi dari dua jenis Reksadana sebelumnya namun menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.

- Reksadana Campuran (Discretionary Funds)

Reksa Dana jenis ini melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved