TRIBUN WIKI
Investasi dengan Reksadana atau Deposito, Mana yang Lebih Menguntungkan?
Ada beberapa bentuk investasi yang bisa dipilih, termasuk reksadana dan deposito. Apa beda keduanya? Mana yang lebih baik?
Editor: Widi Wahyuning Tyas
TRIBUNBATAM.id - Dalam mempersiapkan masa depan, ada beberapa perencanaan yang bisa diterapkan demi tercapainya masa depan yang matang.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah berinvestasi.
Investasi berkaitan dengan kegiatan ekonomi dan keuangan.
Tentunya, kita memiliki harapan akan keadaan yang baik di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, banyak dari kita yang menyimpan apa yang kita miliki sekarang dengan berinvestasi.
Ada beberapa bentuk investasi yang bisa dipilih, termasuk reksadana dan deposito.
Baca juga: Kepala Cabang Maybank Curang Berinvestasi, Kuras Rp 22 Miliar Tabungan Atlet E-Sport Winda Earl
Reksadana pendapatan tetap

Reksadana merupakan investasi dengan konsep menghimpun dana dari banyak investor yang kemudian dikelola manajer investasi atau MI ke dalam berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan sebagainya.
Reksadana juga jadi alternatif bagi investor yang enggan menghitung risiko atas investasi mereka di pasar saham atau pasar uang.
Modal yang dibutuhkan juga tak terlalu besar.
Salah satu jenis reksadana yakni reksadana pendapatan tetap.
Baca juga: Cara Membuka Tabungan Emas Pegadaian di Shopee, Investasi Mulai Rp 500 Ribu
Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang menempatkan mayoritas investasinya ke dalam instrumen surat utang (obligasi) dan produk pasar uang.
Portofolio reksadana pendapatan tetap minimal 80 persen harus terdiri dari surat utang, sedangkan sisanya merupakan produk pasar uang.
Lalu, apakah reksadana tetap lebih menguntungkan dibandingkan menempatkan uang di deposito bank?
Mengutip Bareksa dari Kompas, jika mengacu pada kinerja 2019, reksadana pendapatan tetap lebih menguntungkan ketimbang menyimpan uang di deposito perbankan.