ROHANI KRISTEN

DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Rabu, 24 Februari 2021: 'Terimalah Kerahiman Allah'

TRIBUNBATAM.id, BATAM – DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Rabu, 24 Februari 2021 mengajak umat Katolik untuk “Terima Kerahiman Allah”.

Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
zoom-inlihat foto DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Rabu, 24 Februari 2021: 'Terimalah Kerahiman Allah'
ISTIMEWA
ILUSTRASI - Seorang anak mengulurkan tangannya kepada Yesus

Editor: Thomm Limahekin

TRIBUNBATAM.id, BATAM – DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Rabu, 24 Februari 2021 mengajak umat Katolik untuk “Terima Kerahiman Allah”.

Kisah Yunus dalam Bacaan Pertama mengajarkan umat Katolik bagaimana Kerahiman Allah bisa mengubah hidup manusia kendatipun bertapa jahat manusia.

Namun, Yunus sampai bertobat dan kembali kepada Allah karena dia bersedia menerima Kerahiman Allah yang bekerja atas dirinya.

Namun, dalam Bacaan Injil, Santo Lukas justru menggambarkan betapa Yesus mengecam orang-orang yang menutup diri bahkan buta hati akan Kerahiman Allah.

Nah, melalui renungan sucinya, RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD kemudian mengajak umat Katolik untuk membuka diri untuk menerima Kerahiman Allah.

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Selasa, 23 Februari 2021: Tahu Berdoa dan Mengampuni

RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD.
RP. Lukas Gewa Tiala (Adi), SVD. (ISTIMEWA)

Bacaan I: Yun 3:1-10

Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat.

Pembacaan dari Nubuat Yunus:

Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah, dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."

Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah.

Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.

Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru,

"Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggang-balikkan."

Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa;

baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.

Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari singgasananya;

ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu.

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Senin, 22 Februari 2021: Jadilah Batu Karang dalam Yesus

ILUSTRASI - Seorang bocah tengah khusyuk berdoa. Ada tanda salib dari abu di dahinya.
ILUSTRASI - Seorang bocah tengah khusyuk berdoa. Ada tanda salib dari abu di dahinya. (ISTIMEWA)

Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian,

"Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.

Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah;

serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya.

Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."

Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka

yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.

Demikianlah sabda Tuhan.

Syukur kepada Allah.

Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik, Minggu, 21 Februari 2021: “Wartakanlah Kasih Tuhan”

Bacaan Injil: Luk 11:29-32

Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia,

"Angkatan ini adalah angkatan yang jahat.

Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.

Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah

Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini.

Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan akan menghukum mereka:

Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo,

dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!

Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya.

Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!"

Demikianlah Injil Tuhan.

Terpujilah Kristus.

Baca juga: DOA, Bacaan, Renungan Harian Katolik, Sabtu, 20 Februari 2021: Bertobatlah, Ikuti Yesus

ILUSTRASI - Seseorang yang pasrah berdoa kepada Yesus
ILUSTRASI - Seseorang yang pasrah berdoa kepada Yesus (ISTIMEWA)

Renungan

“Terimalah Kerahiman Allah”

Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus, jumpa kembali dalam permenungan harian Sabda Tuhan, Embun Sabda, edisi Rabu, 24 Februari 2021.

Saudara dan saudariku dalam Tuhan Yesus, dalam Injil hari ini kita membaca dan mendengar soal Yesus menghardik orang-orang Yahudi saat itu sebagai angkatan yang jahat,

sebab mereka sudah melihat begitu banyak tanda dari Yesus, tetapi tidak percaya dan bertobat.

Yesus tidak memberikan tanda lagi khusus buat mereka.

Buat Yesus mereka tidak akan bisa bertobat, karena dengki dan iri hati mereka yang luar biasa.

Karena itu Yesus ajak mereka untuk melihat contoh orang orang Niniwe yang bertobat setelah mendapat pewartaan Nabi Yunus.

Orang orang Niniwe bukan hanya karena takut akan ancaman Tuhan Allah, tetapi juga karena kesadaran bahwa mereka sudah bersalah, sudah berdosa,

dan mereka harus bertobat. Dan apa yang terjadi? Setelah bertobat, kemaharahiman Tuhan jatuh atas mereka.

Allah menyesal mau menjatuhkan hukuman pada mereka. Mereka mendapat belas kasih dari Allah.

Saudara dan saudariku, kekerasan hati, sombong, tidak rendah hati, merasa diri lebih berkuasa dari siapa dan apa saja bahkan dari Allah,

sering membuat orang lupa diri bahwa mereka hanyalah ciptaan dan bukan pencipta.

Saudara dan saudariku, dimasa prapaskah ini marilah kita menyadari bahwa kita ini orang orang berdosa,

yang selalu membutuhkan kerahiman Tuhan. Kita butuh belas kasih Tuhan. Oleh karena itu harus bertobat,

harus berani keluar dari kedosaan kita dan percaya sungguh bahwa Kasih Allah yang Maharahim akan mengampuni kita.

Mari kita berjuang terus untuk bertobat. Semoga. Amin.

Baca juga: RABU ABU: Doa, Bacaan dan Renungan Harian Katolik: Tuhan Saja Menyesal Apalagi Kamu

BERLUTUT - Seorang anak berlutut dan berdoa di hadapan salib Yesus
BERLUTUT - Seorang anak berlutut dan berdoa di hadapan salib Yesus (ISTIMEWA)

Doa

Tuhan Yesus, terima kasih dan syukur atas segala rahmat dan cinta yang sudah kami terima.

Bantulah kami agar berani terbuka dan keluar dari kedosaaan kami dan menerima belas kasihanMu. Bantulah dan Tolonglah kami Tuhan.

Semoga kita semua dan semua orang yang kita sayangi dan cintai, dan segala kerja usaha kita dilindungi,

dibimbing, dan diberkati Allah Tritunggal Mahakudus, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved