Gabriella Larasati Tertunduk Diam saat Diperiksa, Terkait Video Syur 14 Detik Mirip Dirinya

TRIBUNBATAM.id - Media sosial sempat diheboh dengan video syur 14 detik dengan wajah mirip pesinetron Gabriella Larasati.

Ramai pembicaraan soal video syur mirip Gabriella Larasati itu, pesinetron ini menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Barat.

Selama lima jam, Gabriella Larasati diperiksa oleh pihak yang berwajib terkait video syur yang beredar di Twitter dan Telegram.

Jalani proses pemeriksaan, sikap Gabriella Larasati diungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Teuku Arsya Khadafi.

"Saudari GL ini menerima 31 pertanyaan dari penyidik selama lima jam tadi," kata Arsya Khadafi ditemui di Polres Metro Jakarta Barat, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (23/2/2021). 

Arsya menyebut dalam pemeriksaan, wanita berusia 22 tahun itu dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, sehingga pemeriksaan tidak ada kendala.

Baca juga: Gisella Ketakutan, Muncul Fakta Baru Lawan Main Gisel di Video Syur 19 Detik, 2 Sahabat Nobu Bicara

"GL kooperatif selama menjalani pemeriksaan didampingi kuasa hukumnya. Status dia masih sebagai saksi," ucapnya.

Namun, diakui Arsya penyidik sempat kesulitan awal-awal menjalani pemeriksaan.

"Didampingi kuasa hukumnya, GL hanya tertunduk diam awalnya," ungkapnya.

Dilansir dari Wartakota.tribunnews.com, keterangan dari Gabriella Larasati akan dicocokan dengan keterangan saksi lainnya sekaligus gelar perkara.

"Artinya tentu akan kami gelar untuk melihat dan menetapkan apakah perkaara ini layak untuk naik ke proses hukum atau tidak. Tapi sampai sekarang, GL masih menjadi saksi," ujar Arsya Khadafi.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, ada 31 pertanyaan yang diajukan penyidik ke Gabriella Larasati.

"Kami melakukan pemeriksaan terkait saudari GL terkait laporan masyarakat tentang video porno yang beredar liar yang menyerupainya," kata Teuku Arsya Khadafi.

Saat ini status Gisella Larasati masih sebagai saksi.

Selama menjalani pemeriksaan, dara manis kelahiran Jakarta, 12 Februari 1999, itu cukup kooperatif dan menjawab semua pertanyaan penyidik.