Jokowi Disambut Warga NTT Sampai Mobil Dikejar, Paspampres Sampai Jatuh Didorong Emak-emak
Viral mobil Jokowi dikejar warga di NTT, Paspampres sampai kewalahan bahkan motor Paspampres sampai terjatuh karena didorong emak-emak.
Presiden Jokowi kemudian melempar oleh-oleh dari mobil ke arah warga.
Baca juga: Viral Jokowi di Tengah Kerumunan, Pihak Istana Buka Suara: Menghargai Antusiasme Masyarakat
Pantauan Kompas.com, warga Sikka sudah menunggu kedatangan Jokowi sejak Selasa pagi.
Ada yang berbaris rapi di depan jalan, ada pula yang menanti di pelataran rumah.
Kumis Tatois, seorang warga Sikka, mengaku sangat senang karena sudah bisa melihat langsung Jokowi.
"Tidak bisa bendung memang. Ini kan kali pertama Bapak Jokowi datang ke Sikka. Wajar kalau warga menyambutnya dengan gembira," ungkap Kumis kepada Kompas.com di Jalan Trans Flores.
"Malah kami maunya harus selfie dengan Bapak Jokowi. Cuma karena situasi, ya biar hanya lihat beliau keluar di mobil. Sudah luar biasa sekali," sambung dia.
Ia pun berharap ke depan Presiden Jokowi bisa datang lagi ke Sikka.
Tinjau Lumbung Pangan
Dalam kunjungannya, Jokowi mengungkap dipilihnya Sumba Tengah sebagai lokasi pembangunan lumbung pangan adalah karena angka kemiskinan di daerah tersebut.
"Kenapa dikerjakan di NTT khususnya di Kabupaten Sumba Tengah? Karena memang kita harus ngomong apa adanya Pak Bupati, Pak Gub (Gubernur), data yang saya miliki 34 persen kemiskinan ada di sini dan panen yang ada di Sumba Tengah ini masih setahun baru sekali yaitu padi," kata Jokowi di lokasi.
Dengan dibangunnya lumbung pangan, Jokowi ingin pengelolaan pangan di Sumba Tengah lebih optimal.
Ia menargetkan, padi dapat dipanen 2 kali dalam setahun dan jagung atau kedelai dapat dipanen setahun sekali.
Menurut Jokowi, pemerintah telah menyiapkan 5.000 hektare lahan untuk kepentingan lumbung pangan ini.
Sebanyak 3.000 hektare lahan akan ditanam padi dan 2.000 hektare ditanami jagung.
Ke depan, lahan akan diperluas hingga 10.000 hektare yang dimanfaatkan untuk padi sebesar 5.600 hektare dan untuk jagung 4.400 hektare.