LIGA ITALIA
Stefano Pioli Racik Jurus Baru agar AC Milan Digdaya Lagi, Kejar Inter Milan, Waspadai Juventus
Pelatih AC Milan Stefano Pioli berpikir keras merumuskan jurus baru untuk mengejar Inter Milan. Posisi rawan tergusur kebangkitan Juventus
TRIBUNBATAM.id - Setelah dipermalukan Inter Milan, AC Milan perlu jurus baru agar kembali ke performa terbaik.
Pelatih AC Milan Stefano Pioli berpikir keras merumuskan jurus baru untuk mengejar Inter Milan.
Kekalahan di kandang tentu saja sangat menyakitkan bagi Zlatan Ibrahimovic cs.
Di hadapan pendukung, AC Milan dibantai Inter Milan dengan skor telak 3-0.
Bukan hanya malu, AC Milan juga terpaut empat poin dari Inter Milan yang nyaman di puncak Klasemen Liga Italia.
Posisinya bisa saja terancam oleh kebangkitan Juventus.
Kini Juventus berada di posisi tiga, namun tim besutan Andrea Pirlo masih menyisakan satu laga.
Baca juga: Hasil Liga Italia - Kalahkan Crotone 3-0, Juventus Buntuti AC Milan, Cristiano Ronaldo 2 Gol
Praktis bila Cristiano Ronaldo cs menang, maka berpotensi hanya berjarak satu poin dari AC Milan.
Masa-masa keemasan AC Milan di awal musim nampaknya akan pudar bila Stefano Pioli tidak segera merumuskan strategi baru.
Terlebih AC Milan pernah dipermalukan tim promosi Spezia dengan skor 0-2.
Stefano Pioli sadar betul jika strateginya mulai dibaca tim lawan.
Kini ia sedang merumuskan peluang mengubah formasi bagi Rossoneri.
"Kita lihat, semuanya mungkin. Mulai besok kami akan membuat penilaian kami memikirkan yang terbaik untuk tim," jawab Pioli.
Menurut PianetaMilan, Pioli memang berpotensi mengubah formasinya, dengan tiga calon skema yang memungkinkan, seperti dikutip dari SempreMilan.
Formasi 3-5-2:

Pertahanan tiga orang yang terdiri dari Tomori, Kjaer dan Romagnoli (tanpa mengabaikan kemungkinan bermain Kalulu) bisa sangat membantu.
Theo Hernandez bemain sebagai bek sayap dan Saelemaekers (atau Calabria /Castillejo) di sisi lain, Kessie, dan Tonali.
Sedangkan Calhanoglu akan berada di tengah lapangan dengan pemain Turki itu memiliki tugas yang lebih ofensif daripada defensif.
Sementara itu Ibrahimovic akan bergabung dengan Rebic, Leao atau Mandzukic.
AC Milan (3-5-2):
Donnarumma; Tomori, Romagnoli, Kjaer; T. Hernandez, Kessie, Tonali, Salemaekers, Calhanoglu; Rebic, Ibrahimovic (Mandzukic).
Formasi 4-4-2:

Pioli bisa kembali ke awal 2020 ketika ia memainkan 4-4-2 untuk beberapa pertandingan setelah kedatangan Ibrahimovic.
Dalam hal ini, rencana memiliki gelandang yang bermain melebar secara teori akan meminggirkan Calhanoglu, kecuali dia digunakan dekat Ibra sebagai striker kedua.
AC Milan (4-4-2):
Donnarumma; Calabria, Romagnoli, Kjaer, T. Hernandez; Kessie, Tonali, Salemaekers, Rebic; Calhanoglu, Ibrahimovic (Mandzukic).
Formasi 4-3-1-2:

Akhirnya, kembali ke formasi lama AC Milan.
Skema ini akan memunculkan kembali mezzala di lini tengah, dan juga berarti satu dari Rebic atau Leao akan dicadangkan.
Namun di atas semua itu Saelemaekers yang tidak dalam performa bagus juga akan masuk skuad utama.
AC Milan (4-3-1-2):
Donnarumma; Calabria, Tomori, Kjaer, T. Hernandez; Kessie, Tonali, Meité; Calhanoglu; Ibrahimovic, Leao (Mandzukic).
Formasi saat ini 4-2-3-1

Saat ini, Stefano Pioli selalu memainkan formasi 4-2-3-1 sebagai skema baku Rossoneri di lapangan.
Empat bek sejajar diisi oleh, Theo Hernandez, Alessio Romagnoli, Simon Kjaer dan Davide Calabria di posisi bek kanan.
Sedangkan sebagai dua double pivot, pilihan utama Pioli adalah Franck Kessie dan Ismael Bennacer (Sandro Tonali/Soualiho Meite).
Sementara itu sebagai trio pendukung striker utama di depan adalah, Ante Rebic di sayap kiri, Hakan Calhanoglu tepat di belakang penyerang, dan Alexis Saelemaekers di sayap kanan.
Dan Ibrahimovic sebagai penyerang tengah yang bertugas meminta bola dan memberikan ruang kepada pemain lain untuk masuk ke kotak penalti.
AC Milan (4-2-3-1):
Donnarumma; Calabria, Romagnoli, Kjaer, T. Hernandez; Kessie, Tonali; Salemaekers, Calhanoglu; Rebic; Ibrahimovic (Mandzukic).
Terpeleset dari 4 besar

AC Milan, di sisi lain, kini berisiko kehilangan tempat mereka di empat besar, mengingat betapa ketatnya kompetisi di papan atas Liga Italia Serie A.
Menurut MilanNews, sepertinya beberapa waktu telah berlalu sejak Rossoneri mendominasi Serie A dengan mengalahkan semua tim yang melawan mereka.
Namun pada kenyataannya kemenangan demi kemenangan tersebut hanya berlaku dalam hitungan minggu saja, sebelum kemudian memudar dan terhenti.
Kekalahan melawan Juventus mungkin tidak terlalu besar mengingat minimnya materi pemain, tetapi pertandingan melawan Atalanta, Spezia dan Inter Milan telah menunjukkan kelemahan tim.
Rossoneri sekarang berada di posisi kedua dan empat poin di belakang Nerazzurri, dengan empat besar masih jauh dari jaminan meski mengawali musim dengan sangat baik.
Kekecewaan jelas dirasakan fans AC Milan, Milanisti tentang performa tim Merah-Hitam yang sedang buruk.

“Kami adalah tim muda, memang benar, tapi kami telah mencapai sejauh ini karena kami memiliki keseimbangan dan kepercayaan diri dalam pekerjaan kami,” kata Pioli dikutip Tribun Jogja dari MilanLive via SempreMilan.
“Minggu pertama yang sangat buruk di musim ini berakhir, tetapi kami harus pandai memahami bahwa jalur seperti kami juga terdiri dari momen-momen ini.
“Mereka harus diatasi dengan keyakinan dan kepositifan, Anda harus menaikkan level, ketika Anda kalah Anda harus bekerja lebih keras dan baik.
“Sekarang kami harus membuktikan bahwa kami adalah tim yang kuat, kami memiliki kualitas untuk melakukannya dengan baik hingga akhir. "
Saat konferensi pers, Pioli juga ditanyai tentang opsi Milan terkait formasi 4-2-3-1, yang menjadi skema baku sepanjang musim, belum memberikan hasil yang dibutuhkan Rossoneri.
“Kita akan lihat (pergantian formasi), semuanya mungkin. Mulai besok kami akan membuat penilaian kami memikirkan yang terbaik untuk tim,” kata Pioli.
Pertandingan Milan berikutnya adalah melawan peringkat ketiga Roma pada hari Senin (1/3//2021) pukul 02.45 WIB pekan depan.
Laga tersebut dipastikan akan menjadi pertandingan yang sulit bagi pasukan Stefano Pioli.
Dulu mesin sempurna

Sementara itu, il Corriere della Sera via MilanNews menyebut, tim Stefano Pioli mengalami penurunan efektivitas padahal sebelumnya berpeluang memenangkan Scudetto.
Laporan itu menambahkan bagaimana AC Milan tidak lagi menjadi mesin yang sempurna seperti beberapa waktu lalu, mesin yang mengejutkan semua orang dan bahkan penggemar mereka sendiri.
Kebobolan setelah lima menit tidak diragukan lagi mengubah pertandingan dan meskipun di awal babak kedua yang sangat baik di mana Handanovic berubah menjadi Superman, itu adalah kekuatan Inter Milan.
Penurunan tajam dalam performa di tahun baru terlihat di mata semua orang, sekarang Pioli harus pandai menyatukan kembali grup dan keluar dari krisis hasil yang berisiko merusak hal-hal baik yang dilakukan di bulan-bulan sebelumnya.
Pada Senin dini hari pekan depan, Rossoneri dijadwalkan menjalani pertandingan krusial lainnya melawan Roma, tetapi mereka juga harus memikirkan laga melawan Red Star di Liga Europa.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul AC MILAN: Alternatif Formasi Baru Stefano Pioli untuk Rossoneri dari 3-5-2 hingga 4-4-2