HUMAN INTEREST
KISAH Paisal Buat Kolam Tamara di Karimun, Mulanya Kolam Pribadi, Kini Jadi Destinasi Wisata
Kolam Tamara di Karimun kini mahsyur hingga Singapura bahkan Malaysia. Bagaimana kisah Paisal hingga membuat destinasi wisata ini?
Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
Dengan batas-batas ketentuan yang boleh dilakukan pengambilan.
"Setelah dikeruk seperti bendungan, tepat di 2016 sebuah Kolam Tamara telah berdiri dan masih dengan fasilitas seadanya," sebutnya.
Kolam Tamara menurutnya berbeda dengan kolam renang pada umumnya.
Air dalam Kolam Tamara ini merupakan kolam yang satu-satunya berasal dari ari di belakang Gunung Jantan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.
Dalam perjalanannya, ada warga Karimun yang datang secara berkelompok untuk mandi di sana.
"Mereka menyangka bahwa kolam ini milik pemerintah.
Jadi pada saat itu, saya tanya ke salah satu pengunjung yang datang.

Kalau mau mandi di sini harus bayar. Ternyata disambut baik oleh pengunjung mereka malah bertanya bayar berapa," katanya.
Mulanya, Paisal memungut biaya masuk Rp 5 ribu untuk dewasa, serta Rp 3 ribu untuk anak-anak.
Perlahan namun pasti, biaya tarif masuk itu dikumpulkan untuk melengkapi fasilitas pendukung.
"Sebelumnya kolam anak-anak juga tidak ada, namun karena pengunjung anak-anak dominan lebih banyak.
Maka saya membuat satu kolam khusus anak-anak," ucapnya.
Lebih dari setahun berjalan dengan tarif awal, kini untuk melengkapi fasilitas kolam tentunya juga membutuhkan biaya yang besar.
Hingga akhirnya tarif untuk dewasa Rp 10 ribu dan anak-anak Rp 5 ribu dan berlaku hingga sekarang.

Kemudian menambahkan fasilitas seperti, memperbanyak 8 kamar mandi, 4 untuk perempuan dengan 2 WC.
Kemudian 2 kamar mandi untuk laki-laki dan 2 WC.