BATAM TERKINI
Percaya Sepenuh Hati kepada Tuhan dan Berharap dengan Setia Agar Kuat Seperti Kaki Rusa
Raja Daud memilih untuk tidak menjauhkan diri dari Tuhan dan tetap mengikuti jalanNya Tuhan. Sebelum rusa berjalan sampai di tempat lapang.
Penulis: Sihat Manalu | Editor: Sihat Manalu
Renungan Pagi Pdt Hanny Andries
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Untuk renungan kali ini, Anda perlu membaca Alkitab: 2 Sam 22:22,33,34,37. 2 Sam 22:22 Sebab aku tetap mengikuti jalan Tuhan dan tidak menjauhkan diri dari Allahku sebagai orang fasik.
2 Sam 33 Allah, Dialah yang menjadi tempat pengungsianku yang kuat dan membuat jalanku rata. (34) yang membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit. (37) Kuberikan tempat lapang untuk langkahku dan mata kakiku tidak goyah.
Raja Daud memilih untuk tidak menjauhkan diri dari Tuhan dan tetap mengikuti jalanNya Tuhan.
Sebelum rusa berjalan sampai di tempat lapang, ia akan berjalan melewati bukit yang terjal,
lereng gunung yang cadas dan terjal, dan meniti jalan setapak menuju puncak. Kaki adalah titik
keseimbangan terutama ketika melewati jalan yang tidak rata.
Alkitab sering memakai rusa untuk menjelaskan kepada kita bahwa inilah realita perjalanan dalam hidup. Dan kaki adalah pusat tumpuan kita. Ini juga merupakan perjalanan hidup kita sebagai orang percaya hari- hari ini.
Baca juga: Doa Orisinal Elia Dengan Sungguh-sungguh Minta Hujan Turun di Gunung Karmel, dan Hujan pun Turun
Kalau kita salah melangkah atau salah perhitungan maka akan berakibat fatal. Itulah sebabnya setiap hari kita butuh arahan, focus, hikmat dan tuntunan Tuhan.
Mari kita bertanya kepada hati kita sendiri, apakah kita masih berjalan di jalan-Nya Tuhan.
Ketika ada tekanan, masalah dan kesukaran, apa yang kita lakukan? Datanglah kepada Tuhan,
sebab Dia adalah tempat pengungsian dan perlindungan yang memberikan jaminan kepada kita
(Maz 91).
Ketika jalan setapak mungkin sedang tertutup dengan bebatuan, akhirnya kita menghadapi
jalan buntu. Daud bersaksi apa yang ia lakukan. Ia berseru kepada Tuhan dan Tuhan akan
membersihkan dan meratakan jalan di depannya.
Kita sedang berjalan di jalan setapak, lupakan dulu jalan tol, ada waktunya dimana Tuhan akan
memberikan jalan yang lapang, tetapi ketika kita masih berjalan di jalan setapak, jangan pernah
berjalan sendiri.
Kita perlu Tuhan untuk berjalan di depan kita. Ingatlah selalu jangan berjalan mendahului Tuhan.
Daud menggambarkan dirinya itu seperti seekor rusa. Ia berkata Tuhan membuat kakinya
seperti kaki rusa dan membuat ia berdiri di bukit. Mengapa Tuhan selalu berbicara tentang kaki?
Roh Kudus memberikan sebuah pengertian yang luar biasa tentang Kaki.
- Kaki adalah bagian terpenting dalam keberhasilan sebuah perjalanan.
- Kaki bicara tentang keseimbangan terutama ketika kita sedang berada di jalan yang curam dan
tidak rata.
- Kaki juga bicara tentang pusat tumpuan bobot seluruh tubuh berada di kaki.
Baca juga: 42 Keturunan Dari Abraham sampai Yesus Lahir, 14 Generasi Mengalami Pembuangan ke Babel
Di dalam perjalanan kehidupan ini ada 4 kaki seperti kaki rusa yang Tuhan perhatikan dalam
hidup kita hari-hari ini.
1. “Kaki” Iman (Amsal 3:5)
Percaya kepada Tuhan dengan sepenuh hati dan jangan bersandar pada pengertian sendiri.
Jangan ikut Tuhan setengah hati. Ikutlah Dia sepenuh hati. Saul pernah mengalami Tuhan,
tetapi dia tidak berjalan bersama dengan Tuhan, karena ia percaya kepada Tuhan setengah hati,
akhirnya ia kehilangan apa yang ia perjuangkan setengah mati.
Berbeda dengan Daud, ia mengalami Tuhan dan memilih berjalan bersama dengan Tuhan. Dia percaya sepenuh hati dan dia menerima apa yang dia imani. Percaya setengah hati akan membuat hidup setengah mati. Percaya sepenuh hati kita pasti menerima janji.
Bagaimana kita memiliki iman yang senantiasa kuat, yaitu dengan membaca, mendengarkan
dan merenungkan Firman Tuhan.
2. “Kaki” Pengharapan (Maz 119:116)
Daud itu tidak pernah meragukan janji Tuhan dan tidak pernah ragu untuk mengharapkan
janji-Nya.
Masalahnya, Daud sering meragukan kemampuannya untuk tetap mempertahankan imannya
sepanjang masa penantiannya.
Sebelum Daud terkecoh oleh iman yang semu, Daud selalu datang berdoa dan bertanya kepada
Tuhan dan meminta pertolongan dari Tuhan. Iman itu ibarat sebuah kendaraan yang kita tumpangi untuk menuju suatu tujuan. Dan pengharapan itu ibarat bahan bakar yang akan membangkitkan energi dan semangat.
Pengharapan tanpa Iman adalah perjuangan yang tanpa kepastian, sebaliknya iman tanpa
pengharapan akan membuat hidup kita ini tanpa tujuan. Tetapi Iman dalam Pengharapan itulah
yang memberikan jaminan masa depan kita.
Baca juga: Doa Bapa Kami Bahasa Batak: Ale Amanami nadi Banua Ginjang, Sai Pinarbadia ma goar-Mu
3. “Kaki” Kesetiaan (Maz 145:18)
Tuhan dekat kepada orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Daud berseru dan berdoa dalam kesetiaan, yaitu di dalam segala situasi baik susah dan senang,
ada gelombang maupun tenang. Itulah yang akan membuat Tuhan dekat dengan kita.
Saat kita dekat dengan Tuhan maka iblis akan lari, tetapi jika kita jauh dari Tuhan maka iblis yang
akan mendekat.
Orang yang dekat dengan Tuhan akan selalu berseru kepada Tuhan dalam kesetiaan setiap
waktu.
4. “Kaki” Kasih (Fil 1:9)
Kasih yang sejati adalah kasih yang dipenuhi dengan kebenaran dan pengertian. Kalau ada kasih
yang sejati berarti ada kasih yang pura-pura. Kasih yang pura-pura adalah kasih yang penuh
dengan kepalsuan.
Mari kita periksa kasih kita kepada Tuhan dan sesama. Tuhan tidak mau kita memiliki kasih yang penuh kepalsuan, karena akan membuat kaki kita bisa goyah. Kita sedang berada dalam kesulitan hidup dan ada di jalan setapak.
Kalau kita mau memiliki keseimbangan hidup itu ada, jangan memiliki kasih yang palsu.
Tuhan mau kita harus memperkuat kasih kita. Dan itu tercermin dengan bagaimana kasih kita
kepada sesama. Tuhan mau kita percaya dan tidak ragu akan janji pemeliharaan-Nya.
Jika hari ini kita sedang takut, periksalah kasih kita kepada Tuhan, periksa kasih kita kepada
sesama.
1 Yoh 4:15-16 “Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di
dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah
kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada
di dalam Allah dan Allah di dalam dia.” (hat)