BERITA POPULER

Berita Populer Kepri, Bupati Bintan Apri Sujadi Terbang ke Jakarta hingga Pasien Covid-19 di RSUD EF

Ada beberapa kejadian menarik pembaca Tribun Batam, di antaranya Bupati Bintan Apri Sujadi terbang ke Jakarta dan reaksinya disinggung soal KPK

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id/SON
ilustrasi Berita Populer TRIBUNBATAM.id. Berita Populer Kepri, Bupati Bintan Apri Sujadi Terbang ke Jakarta hingga Pasien Covid-19 di RSUD EF 

KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Berita populer Kepri hari ini, Sabtu (27/2/2021), SIANG Ini, Bupati Bintan Apri Sujadi Terbang ke Jakarta, Begini Reaksinya saat Disinggung soal KPK.

Kemudian, BERAPA Biaya Pasang Meteran Air Bersih di Batam? Simak Penjelasannya.

Berikutnya, Sudah 720 Pasien Covid-19 di Batam Dirawat di RSUD EF, 408 Orang di Antaranya Positif.

Beberapa kejadian di Kepri, termasuk Batam menarik perhatian pembaca.

TRIBUNBATAM.id merangkum beberapa berita populer sebagai berikut:

1. SIANG Ini, Bupati Bintan Apri Sujadi Terbang ke Jakarta, Begini Reaksinya saat Disinggung soal KPK 

Bupati Bintan, Apri Sujadi terlihat berjalan menuju pesawat Garuda Indonesia melalui jalur VIP Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Sabtu (27/2/2021) sekira pukul 13.00 WIB. 

Apri terlihat mengenakan baju kaos warna orange bagian lengan tangan, serta celana jeans biru dengan menggunakan masker.

Ditanyakan terkait pejabat yang diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Apri tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

Ia hanya menjelaskan hendak ke Jakarta untuk urusan partai.

"Saya ke Jakarta mau urusan partai saja," sebutnya, Sabtu (27/2/2021).

Baca juga: INFO CUACA - Besok, Minggu (28/2/2021) Wilayah Kepri Cerah Berawan

Pantauan TRIBUNBATAM.id, saat berjalan menuju pesawat yang berangkat pukul 13.25 WIB ada 2 laki-laki yang ikut dengannya.

Sebelumnya diberitakan, Sekda Bintan, Adi Prihantara yang ditanyai terkait pemeriksa tiga pejabat oleh KPK juga tidak mengetahui.

Bahkan Ia mengetahui hal itu saat awak media menanyainya.

"Saya tidak tau, malah taunya dari teman-teman ini," sebutnya.

Ditanyakan apakah ada dimintai KPK untuk memberikan keterangan?

"Saya juga tidak ada di periksa," katanya. 

2. BERAPA Biaya Pasang Meteran Air Bersih di Batam? Simak Penjelasannya

Biaya pemasangan jaringan air bagi pelanggan baru di Batam ternyata tidak ada standarisasinya dari pihak pengelola air.

Semuanya tergantung pada mitra atau kontraktor air di wilayah masing-masing.

Saat ini beredar informasi bahwa pemasangan jaringan air bagi pelanggan baru di Kota Batam, khususnya di wilayah Kaveling mulai dari Rp 5 juta bahkan sudah ada yang Rp 7 juta.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh beberapa mitra atau kontraktor pemasangan air.

Parlin Sibombing, mitra pengelola air di Batam mengatakan, informasi biaya pemasangan sambungan baru tersebut bisa saja ada benarnya.

Namun bisa saja tidak.

"Kalau saat ini untuk wilayah kaveling pemasangan air itu memang mahal. Karena biaya yang dikeluarkan kontraktor untuk pemasangan 100 pelanggan dengan satu pelanggan sama," kata Parlin.

Dia mengatakan, syarat pemasangan sambungan air itu untuk wilayah Kaveling sangat rumit.

"Yang pertama kita harus, meminta rekomendasi dari BP Batam, dan pihak BP Batam, harus melakukan kroscek, apakah betul pelanggan itu sudah benar menempati kaveling sesuai data wilayah yang ditetapkan pemerintah," kata Parlin.

Dia juga mengatakan, kontraktor juga sudah melakukan investasi di wilayah kaveling tersebut puluhan tahun silam.

"Jadi artinya pelanggan baru sekarang, jangan melihat besaran biaya pemasangan baru. Tapi sadar tidak kontraktor sudah menanamkan modal di Kaveling itu puluhan tahun silam," kata Parlin.

Dia juga menjelaskan,  jika pelanggan baru hanya satu orang, kontraktorpun tidak mungkin mau rugi, berarti semua biaya, mulai dari mendatangkan survei dari BP Batam,  pengelola air di Batam dan lain-lainnya dibebankan kepada pelanggan.

"Makannya semakin banyak yang hendak pasang baru, maka semakin murah biayanya," kata Parlin.

Di tempat terpisah, Saptono seorang kontraktor air di Kavelling Melati mengatakan, dirinya sudah menanamkan investasi di Kaveling tersebut sejak tahun 2005 silam.

"Kita bisa lihat ke lapangan di Kaveling Melati, masih banyak Kaveling kosong yang belum dibangun. Jadi sudah berapa tahun modal kita tertanam di sana," kata Saptono.

Dia menjelaskan, pada 2005 sampai 2010 pemasangan air bagi pelanggan baru paling mahal hanya Rp 1,7 juta.

"Itupun bagi pelanggan yang letak kavelingnya jauh. Contoh dalam satu blok ada 50 kaveling, 40 kaveling belum bangun hanya dia sendiri. Otomatis biayanya lebih mahal, karena pipanya juga panjang," kata Saptono.

Dia mengatakan, harga pipa yang sudah diinvestasikan oleh kontraktor tentu semakin tahun harganya naik.

"Jadi ini yang membuat pemasangan baru untuk saat ini semakin mahal," kata Saptono.

Dia juga menjelasakan agar masyarakat memahami dan jangan melihat kondisi saat ini.

"Ada juga pelanggan yang mau pasang baru, karena baru melakukan pembangunan kaveling. Jadi jarak pipa dari rumahnya hanya lima meter, namun biayanya mahal. Ini sering menjadi keluhan pelanggan. Tetapi sadar tidak pelanggan tersebut bahwa pipa yang ada di dekat rumahnya sudah belasan tahun di tanam. Itulah investasi kontraktor, dan pelanggang jug harus tahu bahwa pipa yang ada di pemukiman itu bukan pipa ATB, tetapi pipa kontraktor sebagai mitra ATB," kata Saptono.

Sementara saat ditanya mengenai biaya pemasangan jaringan untuk pelanggan baru di Sagulung saat ini sudah hampir Rp 6 juta.

Saptono menjelaskan kalau pelanggannya yang harus dipasang satu orang biaya tersebut sudah murah.

"Biaya itu sudah murah,"kata Saptono.

Dia mengatakan diriinya sendiri sejak tahun 2005 sudah menanam pipa di Kaveling Melati, ternyata sampai saat ini masiih banyak kaveling yang belum di bangun.

"Jadi bisa bayangkan sudah 16 tahun, kita berinvestasi tapi belum bisa balik modal. Dan bisa bayangkan juga entah kapan bisa semua kaveling dibangun,"katanya.

Sementara, kata Saptono, mengurus satu surat pengajuan pemasangan sambungan baru sama dengan mengurus 100 sambungan baru.

"Jadi bisa bayangkan biaya yang harus dikeluarkan. Hal itu yang membuat jika hanya satu orang pelanggan baru, biayanya sangat mahal," kata Saptono.

3. Sudah 720 Pasien Covid-19 di Batam Dirawat di RSUD EF, 408 Orang di Antaranya Positif

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam mencatat, setidaknya sudah 720 pasien covid-19 dirawat di rumah sakit milik pemerintah ini.

Data ini tercatat sejak Januari 2020 hingga 25 Februari 2021.

Dari total 720 pasien covid-19 itu, sebanyak 408 pasien di antaranya positif covid-19 dan sudah sembuh, sementara 33 pasien lainnya meninggal dunia.

"Mereka yang covid-19 ini dari berbagai kategori seperti suspek," kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Embung Fatimah Batam, dr Yevina, Sabtu (27/2/2021).

Baca juga: Corona di Karimun, Nihil Penambahan Kasus Positif, Lima Orang Masih Jalani Isolasi

Baca juga: Corona di Anambas Muncul Lagi, PNS Kena Covid-19 Setelah 14 Hari di Medan

Vaksinasi Corona di RSUD Embung Fatimah, Rabu (20/1/2021).
Vaksinasi Corona di RSUD Embung Fatimah, Rabu (20/1/2021). (TribunBatam.id/Ian Sitanggang)

Ia mengatakan, pasien yang dikategorikan suspek tetap mendapat perawatan seperti penanganan pasien yang positif Covid-19 lainnya.

"Yang dinyatakan suspek ini yakni pernah kontak dengan pasien positif dan perawatannya kita pisahkan dari pasien positif," kata Yevina.

Ia menambahkan, per tanggal 25 Februari 2021 pasien covid-19 yang dirawat di RSUD tinggal 8 orang.

"Pasien yang kita rawat saat ini kondisinya terus memmbaik dan tinggal menunggu hasil PCR keluar," kata Yevina.

Sementara mengenai data pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD EF, sejak tahun 2020 yakni Januari 1 orang, Februari 1 orang, Maret 13 orang, April 19 orang, Mei 33 orang, Juni 15 orang, Juli 10 orang , Agustus 73 orang, September 70 orang, Oktober 97 orang, Nopember 130 orang dan Desember 92 orang.

Yevina, mengatakan grafik perkembangan kasus Covid-19 mulai membaik di Batam. Karena itu, ia mengingatkan masyarakat agar jangan kendor menjalankan protokol kesehatan.

"Selalu jaga jarak, gunakan masker, hindari kerumunan dan sering cuci tangan, guna memutus mata rantai penyebaran virus corona," kata Yevina.

(TRIBUNBATAM.id/Endra Kaputra/Ian Sitanggang)

*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved