Terjaring OTT KPK, Gubernur Sulsel Peraih Penghargaan Antikorupsi Tapi Kini Tersangka Korupsi

Nurdin Abdullah pernah meraih penghargaan anti korupsi namun kini ia ditetapkan jadi tersangka karena terjaring OTT KPK.

IST
Nurdin Abdullah, gubernur Sulawesi Selatan yang terjaring OTT KPK. 

TRIBUNBATAM.id - Pejabat daerah kembali ditangkap atas kasus korupsi, kali ini gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah.

NurdiN Abdullah terjaring Operasi Tangkap Tangan ( OTT) Komisi pemberantasan Korupsi (KPK).

Bahkan kini Nurdin Abdullah telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan suap proyek infrastruktur di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulsel.

Dibali itu semua, Nurdin Abdullah termasuk pemimpin yang memiliki sejumlah penghargaan, satu diantaranya anti korupsi.

Usai diperiksa 1x24 jam, Nurdin mengenakan jaket oranye dan ditempatkan di Rutan KPK cabang Pomdam Jaya Guntur.

Nurdin merupakan politisi kelahiran Pare-Pare, Sulawesi Selatan, 7 Februari 1963. Gubernur yang bergelar profesor ini terpilih pada Pilkada 2018. Dia menggantikan Syahrul Yasin Limpo.

Baca juga: Sosok Andi Sudirman Pengganti Nurdin Abdullah, Gubernur Sulsel Milenial Pertama

Dikutip dari laman resmi sulselprov.go.id, Nurdin merupakan lulusan Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin tahun 1986. 

Nurdin melanjutkan studi S2 dan S3 di Universitas Kyushu Jepang.

Suami dari Liestiaty ini merupakan Guru Besar di Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin berdasarkan surat keputusan jabatan guru besar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 2020.

Selain itu, Nurdin juga menjabat Dewan Penyantun Politeknik Negeri Makassar.

Di pemerintahan, Nurdin pernah menjabat sebagai Bupati Bantaeng dua periode berturut-turut. Sejak 2008 hingga 2018. 

Pada 2018, Nurdin didampingi Andi Sudirman Sulaiman mencalonkan diri pada Pilkada Sulawesi Selatan.

Kala itu, ada tiga partai politik yang mengusung pasangan nomor urut 3 tersebut, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Adapun Nurdin dan Andi meraih suara terbanyak sebesar 1.867.303 suara (43,27 persen) pada Pilkada 2018. Nurdin dan Andi mengalahkan 3 pasangan calon lain. 

Selama menjadi kepala daerah, Nurdin mengantongi banyak penghargaan. Di antaranya, Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA) tahun 2017.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved