China Mempermalukan AS? Diplomat AS Protes Tes Swab Lewat Lubang Anus
Heboh pemberitaan pengakuan Diplomat AS di China. Pasalnya, terkesan sang Diplomat AS di China dipermalukan.
BEIJING ( CHINA), TRIBUNBATAM.id - Dua negara kekuatan besar di dunia, Amerika Serikat atau AS dan China, tidak habis-habisnya dari sorotan pemberitaan.
Mulai dari gesekan politik, ekonomi hingga gesekan kekuatan menjaga marwah masing-masing negaranya.
Negera adidaya AS tampaknya marah dengan China yang perekonomian dan teknologinya saat ini, masih terbilang cemerlang. Bisa-bisa menyaingi bahkan mengalahkan Negeri Paman Sam itu.
Saat ini, kedua negara kuasa itu dipimpin masing-masing pemimpin. Presiden AS Joe Biden dan Presidan China Xi Jinping.
• Jelang Lawan Manchester United di Liga Europa, Ibrahimovic Cedera, Penyerang AC Milan Absen?
Baru-baru ini, heboh pemberitaan pengakuan Diplomat AS di China. Pasalnya, terkesan sang Diplomat AS di China dipermalukan.
Atas tindakan medis China yang melakukan tes swab melalui lubang anus. Yang terbilang kurang bermartabat bagi seorang Diplomat AS di China.
"Negeri Uncle Sam" mengeluhkan bahwa prosedur itu "tak bermartabat", dan meminta staf mereka untuk menolak tesnya.
Tak kalah akal. Lagi-lagi Beijing seolah menantang. Karena Beijing kemudian mengeklaim tes itu, wajib bagi pelancong yang hendak masuk ke daerah tertentu, ternyata ada kesalahan.
• 5 Tahun Menahan Sabar, Celine Evangelista Menyesal Menikah dengan Stefan: Gue Terburu-buru
Bicara soal kedaulatan, memang masing-masing negara berdaulat di dunia ada aturan tersendiri. Dan sifatnya absolut.
Menurut China, personel diplomatik dibebaskan. Meski begitu, mereka mengaku tidak tahu tentang kabar diplomat AS swab dari anus.
Untuk mengambil sampel, alat swab harus dimasukkan ke dalam rektum sedalam tiga sampai lima sentimeter, dan diputar beberapa kali.
Setelah menggerakannya setidaknya dua kali, alat itu diambil dan dimasukkan ke wabah sampel. Prosesnya disebut hanya sekitar 10 detik.
• Dayana Kembali Bikin Sensasi, Pasca Followers Berkurang dan Banyak Dislike Youtube
Beijing disebut menggunakan metode itu lebih sering setelah seorang bocah sembilan tahun dinyatakan positif virus corona pada Januari.
Otoritas setempat menyatakan, dalam beberapa hari, tiga juta orang di tiga distrik ibu kota diperiksa guna mencegah penyebaran.
Sumber diplomat AS kepada Vice dikutip Daily Mail Kamis (25/2/2021) mengungkapkan, mereka sejak awal tidak setuju dengan cara itu.
Karena itu, mereka langsung mengajukan protes kepada Kementerian Luar Negeri China setelah tahu ada staf mereka yang jadi kelinci percobaan.
• Pak Polisi yang Bunuh Riska Fitria dan Aprilia Cinta Marah Karena Titipan, Korban Dibunuh di Hotel
Merespons keluhan itu, juru bicara kementerian Zhao Lijian mengeklaim mereka tak pernah meminta staf AS melaksanakan anal swab.
Usap bagian dubur sudah diujicobakan di "Negeri Panda" sejak tahun lalu. Namun, metode ini hanya dipakai di pusat karantina karena tak nyaman.
Sejumlah kota setempat menggalakkan metode tersebut untuk mendeteksi Covid-19 sebelum perayaan Tahun Baru Imlek.
Pakar infeksi pernapasan Li Tongzeng pada Januari mengatakan, metode itu efektif karena virus kadang masih bercokol di kotoran.
Namun, akurasi dan efisiensinya dipertanyakan pakar lain, seperti Yang Zhangiu, Wakil Direktur Departemen Biologi Patogen di Universitas Wuhan.
Baca juga: Viral Video Panas Mirip Artis GL Pesinetron Indonesia, Polisi Uangkap Alasan Pelaku Penyebaran
Kepada Global Times, Yang menerangkan tes swab dari hidung dan tenggorokan masih terbukti efektif, karena virus itu berada di sistem pernapasan.
Dia menjelaskan memang terdapat kasus di mana virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu ditemukan di kotoran manusia.
"Tetapi, tidak ada bukti yang menyatakan bahwa virus tersebut ditularkan melalui sistem pencernaan," papar dia. (*/tribunbatam.id)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diplomat AS Mengaku Diminta Tes Swab dari Anus oleh China"