BATAM TERKINI
Pelabuhan Batu Ampar Dikonsep Canggih, Kembangkan Sistem Digital, Dukungan Infrastuktur?
Pelabuhan Batu Ampar ditetapkan sebagai Batam Logistic Ecosystem, bagian dari National Logistic Ecosystem.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Badan Usaha Pelabuhan Badan Pengusahaan atau BP Batam gencar-gencarnya mengembangkan Pelabuhan Batu Ampar.
Sejumlah program berbasis digital, tentunya membutuhkan dukungan infrastruktur seperti Auto Gate System dan TPS Online dari Bea Cukai.
Direktur Badan Usaha Pelabuhan (BUP) BP Batam, Nelson Idris mengatakan, dengan sistem digitalisasi yang tengah diterapkan di Pelabuhan Batu Ampar, BUP BP Batam terbukti mengarah pada perkembangan pelabuhan berstandar Smart and Green Port.
Ditetapkannya Pelabuhan Batu Ampar sebagai Batam Logistic Ecosystem (BLE) yang merupakan bagian dari National Logistic Ecosystem (NLE).
"Beberapa hal telah kami lakukan, selain Autogate dan TPS Online untuk menuju Smart Port, antara lain InaPortnet, Single Entry untuk kegiatan STS-FSU, Pemberitahuan Keagenan Kapal Asing (PPKA), kemudian B-SIMS," ujar Nelson saat sosialisasi Integrasi Sistem Autogate dengan B-SIMS BP Batam dan TPS Online Bea Cukai di Conference Hall IT Center BP Batam, Rabu (3/3/2021).

Integrasi dengan TPS Online oleh Bea Cukai bertujuan untuk memperbarui proses kegiatan bongkar muat barang pada setiap kapal yang saat ini masih menggunakan pola truck lossing.
BP Batam telah merancang sebuah sistem bernama BP Batam Seaport Information Management System (B-SIMS).
Sistem ini berfungsi mengakomodasi pendaftaran keagenan, register barang masuk, register barang keluar dan informasi denah kontainer di TPS.
"Sedangkan sistem Autogate akan meminimalisir antrean panjang.
Ini dikarenakan sekarang pemasukan dan pengeluaran barang tidak perlu lagi tatap muka dengan petugas Bea Cukai di gate dan dapat dilakukan 24 jam," ujar Nelson.
Sementara itu, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Kota Batam, Susila Brata, menyambut baik integrasi sistem antara dua instansi tersebut.
Menurutnya, sistem ini mendorong kelancaran arus keluar masuk barang di pelabuhan.
"Dengan ini, manajemen kargo di pelabuhan akan lebih mudah termonitor," komentar Susila Brata.

Di samping itu, data Bea Cukai juga dapat terekam di database BP Batam.
Dengan efisiensi infrastruktur pelabuhan, petugas Bea Cukai juga tidak perlu melakukan proses tatap muka dengan pemilik barang.
Layanan yang telah berjalan saat ini adalah Single Entry untuk kegiatan STS-FSU.
Sedangkan untuk sistem Autogate dan TPS Online masih dalam proses sosialisasi dan simulasi.
Adapun rencana integrasi berikutnya adalah layanan perizinan barang konsumsi dan barang impor.
"Kami berharap proses ini dapat terlaksana sesegera mungkin, agar memudahkan pemangku kepentingan di bidang logistik dan perkapalan di Batam," tambah Susila Brata.
Jadi Percontohan Nasional
Penunjukan Pelabuhan Batu Ampar Batam oleh Pemerintah Pusat menjadi pilot project penerapan sistem National Logistik Ecosystem (NLE) melalui Batam Logistic Ecosystem (BLE), dinilai mampu mendorong nilai ekspor dan impor yang berdampak pada peningkatan logistic Batam dan Indonesia.
Namun peningkatan logistik dinilai akan lebih meningkat jika melibatkan sejumlah pelabuhan industri lainnya. Industri logistik tidak hanya Pelabuhan Batu Ampar. Untuk itu perlu penambahan pelabuhan lainnya yang menjadi pilot project penerapan sistem NLE melalui BLE.
Hal itu akan mendorong pengembangan dan penataan kesiapan cadangan logistik Indonesia yang lebih tertata.
Baca juga: Wacana Pelabuhan Batu Ampar Jadi Green Port di Indonesia, Ini Langkah BP Batam
Baca juga: Pelabuhan Batu Ampar Bakal Terapkan Auto Gate System Akhir Januari 2021, Apa itu?

NLE akan memperkaya peran Indonesia National Single Window (INSW) yang mengintegrasikan perizinan lebih dari 15 Kementerian/lembaga (K/L) di lingkungan pemerintah (government to government). Sementara NLE tidak hanya mengkomodir kolaborasi G2G tetapi juga mampu memfasilitasi kolaborasi platform business to business (B2B) dari hulu ke hilir.
Untuk skala Batam, dibentuknya BLE yang memungkinkan diterapkannya single entry untuk semua layanan perizinan dalam satu platform terintegrasi yang melibatkan regulator, seperti BP Batam, KPU Bea Cukai Batam, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Batam, Kantor Imigrasi Batam dan Balai Karantina Batam bertujuan untuk mempermudah integrasi laporan.
Jika penerapan BLE ini berjalan dengan baik di Batam, maka tidak dipungkiri akan menjadi
percontohan bagi daerah lainnya di Indonesia.
Ketika NLE diselenggarakan di 24 Pelabuhan jalur tol laut tersebut dapat membuat efisiensi terjadi mulai dari pengisian data secara tunggal tidak perlu berulang, hingga penurunan biaya logistik dan dapat mengurangi disparitas harga.
Ini salah satu strategi pemerintah pusat agar benar-benar Indonesia menjadi negara dengan konsep poros maritim dunia. Batam jadi pintu gerbang Indonesia, jadi etalase menghadapi Singapura dan Malaysia.
Ini salah satu dari upaya nyata pemerintah dalam mendorong program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian.
Di sisi lain, pengembangan Batam sebagai percontohan program NLE ini telah memberikan dampak positif, pengurusan perizinan seperti manifest dapat selesai hanya dalam hitungan jam. Bahkan, waktu terbaiknya dapat mencapai hanya 1 jam saja.
Hal itu pernah disampaikan Penasihat Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Bidang Pertahanan dan Keamanan Maritim Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, didampingi oleh Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai, Agus Sudarmadi, dan Kepala Kantor Bea Cukai Batam, Susila Brata beberapa waktu lalu saat berkunjung ke Batam.
Ia mengatakan, Pelabuhan Batu Ampar, Batam akan menjadi perhatian karena pelabuhan adalah salah satu unsur penting dalam penerapan BLE.
Ia pun menilai bahwa kawasan Batam melalui BLE akan menjadi percontohan penataan logistik di Indonesia yang berbasis green and smart port, penataan logistik dan mewujudkan green and smart port dengan teknologi informasi yang memadai, dan menurutnya Dirjen Bea dan Cukai patut diapresiasi karena dapat menginisiasi adanya BLE yang juga bagian dari NLE.
Di sisi lain, menurutnya, Batam menjadi percontohan nasional karena statusnya sebagai Kawasan Bebas atau free trade zone (FTZ).
Batam memiliki kompleksitas dalam hal arus lalu lintas barang, sehingga apabila Batam dapat dibenahi maka akan mudah menerapkan BLE ini di daerah Indonesia lainnya.
“Melalui Inpres 5 Tahun 2020 tentang Penataan Logistik Nasional, Batam ini menarik menjadi percontohan karena statusnya sebagai FTZ, (apabila) Batam ini rapi, maka mudah untuk (menjadi) percontohan daerah lain, secara nasional akan rapi nanti Indonesia ini.
Daya saing kita akan meningkat, logistic performance index menjadi baik, logistic cost dapat ditekan, sehingga kita akan cepat maju dan sejajar dengan negara lain bahkan bisa lebih hebat, inilah harapan kita ke depan,” katanya.

Hal serupa juga disampaikan Staf Ahli Bidang Manajemen Konektivitas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Sahat Manaor Panggabean.
Ia bilang Batam menjadi percontohan nasional karena statusnya sebagai FTZ. Batam memiliki kompleksitas dalam hal arus lalu lintas barang, sehingga apabila Batam dapat dibenahi maka akan mudah menerapkan BLE ini di daerah Indonesia lainnya.
Sementara itu, Direktur Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Badan Pengusahaan (BP) Batam, Nelson Idris, dikutip dari Buletin-BPPB- Batam Port BP Batam menguraikan, di tengah melemahnya perekonomian akibat pendemi covid-19, sektor industri barang logistik di Batam mampu terus meningkat.
Meski beberapa kegiatan yang masih belum maksimal dilaksanakan, seperti kegiatan KSO Bunkering BBM di Pelabuhan Batu Ampar dan Kabil, Ship To Ship (STS) & Floating Storage Unit (FSU) dan pemanfaatan dermaga selatan Batu Ampar, yang kini tengah dilakukan perbaikan, dapat menggenjot pendapatan Pelabuhan Barang BUP menjadi Rp 416 miliar.
Nelson menambahkan, ada banyak kemudahan yang kini dapat dirasakan para pengguna jasa kepelabuhanan dengan digitalisasi.
Untuk pengurusan Pemberitahuan Kedatangan Kapal Asing (PKKA) misalnya. Dahulu hanya bisa diurus di Pusat (Kementerian Perhubungan), kini telah dilimpahkan kewenangannya kepada Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Khusus Batam dan Tanjung Balai Karimun sehingga proses pengurusan hanya memakan waktu satu jam saja.

Pandemi Corona Virus (COVID-19) yang melanda berbagai aspek ternyata tidak berpengaruh secara signifikan pada produksi di Pelabuhan Barang yang dikelola BUP BP Batam. Justru data menunjukkan trafik Pelabuhan Barang terus merangkak naik.
Pada Semester I 2020 jumlah kunjungan kapal yang berkegiatan di Pelabuhan Barang BUP sebanyak 11.693 call, tumbuh 7 persen dibandingkan pada Semester I Tahun 2019 yakni sebanyak 10.949 call.
Angka tersebut sebanding dengan 17.801.807 GT naik 20 persen dibanding dengan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 15.042.431 GT. Kenaikan juga terjadi pada realisasi bongkar muat peti kemas hingga Juni 2020 lalu yang mencapai 86.859 TEUs kontainer dalam negeri, 138.259 TEUs kontainer luar negeri, dan 34.837 TEUs kontainer chassis.
Meningkatnya realisasi bongkar muat pada Semester I Tahun 2020 meski di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini tak lepas dari meningkatnya pemerataan kebutuhan logistik dalam negeri. Dari total realisasi kegiatan bongkar muat periode Januari-Juni 2020, 99 persen diantaranya berada di Pelabuhan Batu Ampar yang melayani kegiatan bongkar muat dalam dan luar negeri.
Sementara itu trafik bongkar muat barang di seluruh wilayah Pelabuhan Barang pada Semester I Tahun 2020 sebanyak 2.865.871 ton perdagangan dalam negeri dan 1.993.591 ton perdagangan luar negeri, tumbuh 7 persen untuk perdagangan dalam negeri dibandingkan Semester I Tahun 2019 sebesar 2.690.238 Ton dan terjadi kenaikan 41 persen untuk perdagangan luar negeri dari capaian Semester I Tahun 2019 yakni sebesar 1.413.107 Ton.

Hal yang sama juga terjadi pada capaian BeaCukai Batam tahun 2020 berhasil lampaui target penerimaan Bea Keluar hingga dua kali lipat lebih. Target yang semula ditetapkan sebesar Rp.10,68 miliar berhasil dilampaui sebesar Rp. 17,74 miliar.
Dengan capaian tersebut Bea Cukai Batam berhasil mengumpulkan penerimaan Bea Keluar dengan total sebesar Rp. 28,43 miliar atau sebesar 266,07% dari target yang telah ditetapkan.
Kepala Kantor Bea Cukai Batam, Susila Brata pada Rabu (25/11/2021) mengatakan, program BLE dapat mempercepat logistik di Batam serta mendorong program PEN. Bea Cukai ingin berperan lebih luas dalam hal peningkatan iklim industri perdagangan dengan menginisiasi penataan logistik. Kolaborasi tersebut dilakukan dengan menggandeng instansi terkait, seperti BP Batam dan KSOP.
BLE akan menjadi jawaban untuk efisiensi biaya logisik, penekanan biaya transportasi serta meningkatkan daya saing produk Indonesia di dunia internasional. Selain itu, guna meningkatkan efektvitas dan memotong biaya logistik yang terjadi di wilayah Free Trade Zone Batam.
Penerapan itu juga sudah didorong melalui digitalisasi lainya yang juga mempermudah pengusaha adalah penerapan Inaportnet yang ditandai dengan pelaksanaan Go Live Inaportnet pada Kamis, 5 November 2020 lalu.
BUP BP Batam dan KSOP Khusus Batam telah berkoordinasi sejak September 2020 untuk mempersiapkan penerapan Inaportnet di Batam melalui kegiatan sosialisasi dengan para stakeholder terkait, seperti Perusahaan Pelayaran, Perusahaan Bongkar Muat dan Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi.
Penerapan aplikasi inapornet pun hingga saat ini telah terlaksana dengan baik dengan capaian 78 persen.
Hal ini disampaikan Kepala Seksi Lalu Lintas Pelayaran KSOP Batam, Agus Wahyu pada Kamis (11/2/2021) saat ditemui penulis.
“Dengan dilaksanakannya Go Live Inaportnet maka pelayanan kapal dan barang di pelabuhan di Batam wajib menggunakan Inaportnet.
Sehingga mempermudah bagi BUP BP Batam dan KSOP Khusus Batam dalam melakukan pengawasan, pengendalian dan pengaturan pelayanan kapal dan barang di pelabuhan Batam.
Harapannya sistem Inaportnet ini juga akan terhubung dengan sistem Indonesia National Single Window (INSW) dan National Logistik Ecosystem (NLE),” ujar Agus.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami/Bereslumbantobing)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google