HUMAN INTEREST

27 Tahun Dayung Becak Keliling di Karimun, Anasri Sukses Kuliahkan Anak Hingga S2

Anasri (72) warga Orari Kecamatan Karimun merupakan perantau dari Pariaman Sumatera Barat. Sudah 27 tahun ia menekuni pekerjaan sebagai tukang becak.

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Sihat Manalu
TRIBUNBATAM.id/YENI HARTATI
Anasri (72) warga Orari Kecamatan Karimun merupakan perantauan dari Pariaman Sumatera Barat. Sudah 27 tahun ia menekuni pekerjaan sebagai tukang becak keliling. 

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Sejak tahun 1994 hingga saat ini, Anasri tetap menekuni pekerjaan sebagai tukang becak keliling di Karimun. Namun walaupun hanya menjadi tukang becak dayung keliling, ia sukses menyekolahkan anaknya hingga S2.

Anasri (72) warga Orari Kecamatan Karimun merupakan perantau dari Pariaman Sumatera Barat. Sudah 27 tahun ia menekuni pekerjaan sebagai tukang becak keliling.

Baca juga: Corona di Karimun, Sudah 422 Orang Positif Covid-19, Pasien Baru Tambah Satu

Sebelum merantau ke Tanjungbalai Karimun, ia sempat merantau di Tanjungbalai Asahan Sumatera Utara namun faktor perekonomian dan ingin mengubah nasib, ia mencoba merantau ke Tanjungbalai Karimun.

Selama menekuni pekerjaannya ia mengaku pada tahun itu transportasi di Karimun masih minim.
"Pada tahun itu (1994-red) transportasi becak sangat diperlukan masyarakat, mengingat waktu itu belum banyak transportasi seperti ojek karena saat itu ojek mahal dibanding becak," ucapnya.

Sementara saat ini, ia mengaku untuk mendapatkan upah Rp 50 ribu hasil dari keliling becak dayung cukup sulit, belum lagi pandemi Covid-19 yang melanda Karimun dan transportasi di Karimun juga semakin lengkap.

Baca juga: KISAH Anasri, 27 Tahun Jadi Tukang Becak Dayung Keliling, Kini Anaknya Berhasil Lulus S2

Ia juga menjelaskan untuk kebutuhan sehari-harinya dibantu oleh sang isteri yang berjualan kerupuk keliling.

Namun saat ini dengan keadaan tubuh yang renta dan tua tidak menghentikan niatnya dalam berkerja, Anasri tetap semangat mengais rezeki dengan menggowes becak hingga sore hari.

Selain itu, bapak dari enam anak ini mengaku anaknya menyuruh untuk duduk di rumah saja, namun ia tetap ingin menghabiskan masa tuanya dengan tetap bergerak agar badannya tetap fit.

Baca juga: Doa Yabes Ubah Perkataan yang Negatif Jadi Energi Positif Menuju Sukses Masa Depan

"Anak saya sering menyuruh untuk berhenti membecak, namun kalau saya di rumah saja tentunya saya kurang gerak nanti penyakitan kasihan anak saya mengurusnya," tambahnya.

Dari pantauan di lapangan belum ada penumpang yang menaiki becaknya. Dan ia menuturkan dalam sehari ia pernah tidak mendapatkan penumpang sama sekali.

"Untuk hari ini Rp 10 ribu belum dapat, saya percaya rezeki kalau ada rezeki saya pasti nanti ada penumpang," ucapnya.

Dan diakhir ia berdoa dan berharap agar pandemi corona yang melanda Karimun agar pulih, dan untuk perekonomian masyarakat segera meningkat.

"Kepada pemerintah saya mohon bantuannya untuk masyarakat pasti banyak yang membutuhkan dalam bentuk sembako maupun uang," pungkasnya. (yen)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved