KISRUH PARTAI DEMOKRAT
Enggan Ambil Alih Demokrat, Gatot Nurmantyo Tak Ingin Dicap Tak Tahu Terima Kasih ke SBY
Gatot Nurmantyo mengaku tidak berambisi untuk menjadi presiden hingga tolak ambil alih Demokrat, sebut cara yang tidak bermoral
Maka dari itu, ia menolak ikut gerakan yang mendukung turunnya AHY.
Baca juga: CURHAT Gatot Nurmantyo Ogah Diajak Gulingkan AHY, Teringat Jasa Besar SBY
"Kalau caranya amoral, gimana? Masak saya ninggalin ke anak saya, 'Hei, itu anaknya Gatot enggak punya terima kasih. Sudah dijadiin Kasad, kerjanya malah jatuhin (AHY), biadab itu'," ungkap Gatot.
Mendengar jawaban itu, Arief menyinggung kemungkinan jenderal purnawirawan tersebut membangun partai baru.
"Tapi masak seorang Gatot Nurmantyo enggak bisa bikin partai? SBY saja bisa lho, Pak," kata Arief Munandar.
Gatot kembali menampik hal tersebut.
"Sekarang bikin partai kalau sudah pecah begitu, gimana? Bikin partai, ya harus perlu waktu, banyak uang, dan lain sebagainya," terang Gatot.
"Anggap saya ditangkap, wah saya enggak punya partai, enggak punya apa-apa," tambah dia.
Lihat videonya mulai menit 20.00:
Ngaku Pernah Diajak Dongkel AHY dari Demokrat
Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo mengaku pernah didatangi seseorang untuk mendongkel posisi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dilansir TribunWow.com, hal itu diungkapkan Gatot dalam kanal YouTube Bang Arief yang diunggah Sabtu (6/3/2021).
Meski menyebut tawaran tersebut menarik, Gatot mengaku enggan membalas jasa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) padanya dengan mendongkel posisi AHY.
"Datang, 'Wah, menarik juga'. Saya bilang, gimana prosesnya? 'Begini Pak, nanti kita bikin KLB. KLB terus gimana? Ya nanti visi yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu'," cerita Gatot.
"'Mosi tidak percaya, AHY turun. Setelah turun, baru pemilihan'."