Misteri Kampung Sumbulan Ponorogo yang Bediri Tahun 1900, Mendadak Sepi Tak Berpenghuni
Kampung Sumbulan Ponorogo yang konon berdiri tahun 1900 kini jadi kampung karena ditinggalkan penghuninya
Sebab, warga yang pernah tinggal di lingkungan itu sudah banyak memiliki rumah sendiri.
Meski ditinggalkan, keluarga yang memiliki aset tanah dan rumah sesekali datang ke kampung mati.
Biasanya mereka menggelar acara peringatan hari wafatnya pendahulu warga yang meninggal di kampung tersebut.
Tolak dijadikan perumahan
Ahli waris pemilik tanah dan rumah di kampung mati menolak tawaran dari pengembang untuk dijadikan komplek perumahan.
"Namun, bila dibeli untuk pembangunan pesantren ahli waris menerimanya," ujar Ipin.
Setelah viral di media sosial, banyak yang datang ke kampung mati karena penasaran.
Meski area kampung mati luas, kepemilikan tanah hanya dikuasai beberapa ahli waris.
Bekas pondok
Sementara itu, Sumarno, salah mantan warga kampung Sumbulan menyebut di wilayah itu pernah berdiri sebuah pondok pesantren tahun 1850.
"Pondok itu didirikan sekitar tahun 1850-an oleh Nyai Murtadho," kata Sumarno.
Murtadho merupakan anak seorang ulama dari Demak. Setelah didirikan, warga yang belajar di pondok pesantren tersebut semakin banyak bahkan dari luar daerah.
Namun, setelah Nyai Murtadho dan keluarganya meninggal, pondok pesantren tersebut semakin sepi.
Pada akhirnya, tahun 2016 kampung tersebut benar-benar mati tanpa penghuni satu pun.
Sumarno menambahkan, mayoritas penyebab warga Kampung Sumbulan pindah karena akses jalan yang sulit.
BACA BERITA LAIN TRIBUN BATAM DI GOOGLE NEWS
TONTON YOUTUBE__TRIBUN BATAM.ID :
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Kampung Mati di Ponorogo, Bukan Tempat Mistis, Begini Kondisinya"