BATAM TERKINI
FGD Bahas Islam dan Kebangsaan, Ulama dan Umara Batam Diminta Bersatu
Sekretaris Daerah (Sekda) membuka Focus Group Discussion (FGD) tentang Islam dan Kebangsaan di Kantor Wali Kota Batam, Senin (8/3/2021).
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sekretaris Daerah (Sekda) membuka Focus Group Discussion (FGD) tentang Islam dan Kebangsaan di Kantor Wali Kota Batam, Senin (8/3/2021).
Dalam kegiatan yang digelar Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Kota Batam tersebut mendatangkan Habib Jindan bin Novel.
Jefridin menekankan, Kota Batam, sangat fokus dalam kegiatan keagamaan di daerah ini.
Bahkan, sinergi antara ulama dan umara terus dijalin demi masa depan Batam sebagai Bandar Dunia Madani.
"Alhamdulillah, melalui kebijakan Pak Wali (Walikota Batam, Muhammad Rudi) para ulama yang tergabung dalam beberapa organisasi keagamaan terus kita perhatikan," ujar Sekda.
Ia bahkan menegaskan, antara ulama, umara, hingga umat, tak bisa dipisahkan satu sama lain.
Semua harus berjalan seiring dan saling mendorong demi kesejahteraan Batam.
"Saya katakan tadi, bahwa ulama dan umara harus seiring. Dengan begitu, Batam akan aman, kondusif, dan bisa bersatu demi pembangunan Batam," kata dia.
Di kesempatan itu, Sekda juga menyampaikan bahwa Batam adalah daerah yang terus berkembang.
Baca juga: JUMLAH Pasien Covid-19 di RSKI Galang Batam Tambah 14 Orang, Kini Total Rawat 277 Pasien
Ia menegaskan, Pemko Batam punya perhatian tinggi terhadap semua tokoh agama.
"Hingga Batam mengucurkan anggaran sebagai insentif bagi tokoh agama di Batam," kata dia.
Meski sudah memiliki kebijakan itu, Jefridin juga berharap dengan adanya FGD tersebut, diharapkan makin menumbuhkan pemahaman tokoh agama di Batam terkait Islam dan Kebangsaan sesuai tema yang didiskusikan.
"Kami menyambut baik kegiatan ini agar muatan yang dibahas bisa diterapkan, serta Islam dan kebangsaan akan terwujud dengan baik," katanya.
Sementara itu, Ketua IPIM Kota Batam, Lukman Rifai, menyampaikan dalam diskusi tersebut sengaja mengangkat tema Islam dan Kebangsaan.
Pasalnya, banyak anggapan di tengah masyarakat bahwa yang religius dianggap tidak nasionalis dan yang nasionalis tidak religius.