Sepasang Anak Kembar Usia 5 Tahun Dinikahkan Orangtuanya, Percaya Karma dan Kutukan
Sepasang anak kembar yang masih berusia 5 tahun dinikahkan orangtuanya karena mereka percaya adanya karma dan kutukan.
TRIBUNBATAM.id - Sepasang anak kembar yang masih berusia 5 tahun dinikahkan orangtuanya karena mereka percaya adanya karma dan kutukan.
Pernikahan kontroversial ini tak ayal memicu beragam kecaman publik.
Bagaimana tidak, sang pengantin sendiri masih berusia 5 tahun.
Parahnya lagi, mereka adalah saudara kembar kandung yang berbeda jenis kelamin.
Kondisi ini rupanya merupakan tradisi yang lumrah dilakukan untuk menghindari karma dan kutukan buruk.
Sepasang anak kembar berbeda jenis kelamin berusia lima tahun 'dinikahkan' oleh orang tua mereka karena disebut sebagai sebuah tradisi untuk menghindari 'karma'.
Di Thailand, yang merupakan negara dengan populasi penduduknya beragama Buddha, ada kepercayaan atau mitos bahwa anak kembar berbeda jenis kelamin 'mesti dinikahkan satu sama lain'.
Karena itulah, orang tua sepasang anak kembar ini menikahkan dua anaknya tersebut meski masih berusia lima tahun.

Baca juga: Ikhlas Dijodohkan Orangtua dengan Pria Tak Dikenal, Wanita Beberkan Kondisi Pernikahan Tak Terduga
Baca juga: Ingat Kisah Pernikahan Pria Lombok dan Bule Prancis? Tak Disangka, Begini Kondisi Mereka Kini
Baca juga: Dua Pasang Pengantin Kembar Kompak Nikah Bareng, Pernah Tertukar Pasangan
Dikutip dari eva.vn, pernikahan anak kembar yang berusia 5 tahun diadakan pada tanggal 4 Maret 2021 di kota asal mereka di Nakhon Si Thammarat, Thailand selatan.
Orang tua si kembar, Weerasak yang berusia 31 tahun dan Rewadee yang berusia 30 tahun, sangat mempercayai mitos bahwa anak kembar yang berbeda jenis kelamin mesti dinikahkan demi menghindari "karma".
Mitos itu menyebut, dalam kehidupan sebelumnya, mereka pernah menjadi kekasih tetapi hubungan mereka harus berakhir sebelum menikah.
Weerasak dan Rewadee berkata bahwa mereka harus menikahi anak kembar mereka.
Jika tidak, hidup mereka akan dihantui oleh nasib buruk yang melekat pada kehidupan mereka sebelumnya.
"Saya merasa beruntung memiliki anak kembar, tetapi saya selalu khawatir ada sesuatu yang melekat pada mereka dari kehidupan saya sebelumnya. Keyakinan kami adalah bahwa mereka harus menikah untuk menghilangkan karma," kata Ibu Rewadee.
Setelah itu, Weerasak dan Rewadee mengundang kerabat dan teman untuk menghadiri pernikahan kedua anak mereka.

Upacara pernikahan warna-warni si kembar diadakan sesuai dengan pernikahan tradisional Thailand dengan parade dan upacara tari, kemudian diberikan mas kawin oleh kerabat dan kerabat dekat.
Seorang biksu Buddha juga hadir di pesta pernikahan tersebut untuk mengucapkan berkah untuk 2 anak berusia 5 tahun.
Weerasak berkata bahwa dia dan istrinya tidak punya pilihan lain ketika mengadakan pernikahan aneh ini, karena kepercayaan takhayul banyak orang Thailand bahwa jika si kembar tidak menikah, salah satu dari dua anaknya akan sakit parah.
"Kami percaya bahwa jika melahirkan anak kembar dari jenis kelamin yang berbeda, mereka harus menikah satu sama lain, jika tidak salah satu dari mereka akan sakit parah selama sisa hidup mereka," kata Weerasak.
Lebih lanjut Weerasak menjelaskan bahwa si kembar dulunya adalah kekasih di kehidupan sebelumnya, sehingga mereka harus memenuhi keinginannya untuk menikah agar tumbuh sehat.
Namun perkawinan ini tidak memiliki nilai hukum melainkan hanya sekadar formalitas untuk keperluan ritual spiritual.
"Kami hanya melakukan ini untuk memastikan anak-anak aman. Kami tidak ingin anak-anak kami sakit dan jika kami mengikuti keyakinan ini, tidak ada ruginya," tambah Weerasak.
Ini bukan pertama kalinya pernikahan antara saudara kembar lawan jenis diadakan menurut kepercayaan takhayul orang tua mereka.
Sebelumnya, banyak pernikahan serupa terjadi, menimbulkan kontroversi dan kemarahan di jejaring sosial.
Di Twitter, seorang netizen berkomentar:
"Sangat marah. Apakah masih ada orang yang percaya ini sekarang? Apa yang akan dipikirkan anak-anak ketika mereka besar nanti?"
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki dengan judul 'Anak Kembar Usia 5 Tahun Dinikahkan Orangtuanya: Percaya Mitos dan Karma, Timbulkan Kemarahan Publik'.
Baca berita terbaru lainnya di Google!
"Bahkan jika mereka tidak kehilangan apapun ketika mereka sudah dewasa?"
"Sudah waktunya ritual ini harus dihapus. "
"Menikahi dua anak kembar untuk berhenti berkarier? Mendengarkan saja tidak masuk akal. Tidak mungkin menggunakan alasan spiritual untuk membenarkan tindakan ini lagi! ”, warganet lain berbagi.
(tribunnewswiki.com/hr)