ANAMBAS TERKINI
Pemkab Anambas Tetap Bangun Sekolah di Pulau Meski Siswanya Kurang dari 10 Orang
Disdikpora Anambas bilang, pembangunan sekolah di pulau dilakukan agar anak-anak di Anambas tetap dapat bersekolah. Meski dalam 1 ruang siswa sedikit
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas memberikan perhatian khusus terhadap bangunan sekolah di Anambas.
Mengingat Anambas masih termasuk daerah perbatasan terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Karena itu, pemerintah daerah memprioritaskan mutu pendidikan.
Selain bangunan sekolah, Pemerintah Daerah juga membangun rumah dinas guru yang dekat dengan sekolah.
Terkait hal ini, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Anambas turut berkoordinasi dengan PNPM Provinsi Kepulauan Riau dan Balitbangpeda. Anggaran yang digunakan melalui APBD dan APBN.
"Wilayah kita ini kan dipisahkan pulau-pulau. Jadi bangunan sekolah itu kita bangun juga di pulau-pulau. Mengingat kondisi cuaca di Anambas ini berubah-ubah," ujar Kepala Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar Disdikpora Anambas, Haizel, Selasa (9/3/2021).
Baca juga: Pelajar SMP di Anambas Banyak yang Putus Sekolah, Ini Kata Disdikpora Anambas
Baca juga: Sekolah di Anambas Dapat Wifi Nusantara dari Kominfo, Disdikpora: sudah Hampir 70 Persen
Ia memberi contoh salah satu Dusun yang berada di seberang Kota Tarempa. Menurutnya, bisa saja siswa menempuh pendidikan di Tarempa, karena lokasinya terbilang cukup dekat.
Namun saat memasuki musim angin kencang dan gelombang tinggi, kapal pompong tidak ada yang berani menembus perjalanan menuju Tarempa. Kondisi ini tidak memungkinkan para pelajar di Dusun Sedak dapat belajar di Tarempa.
"Tidak mungkin kan mereka libur satu bulan, kalau cuaca lagi kurang bagus, makanya kita bangun sekolah di sana," kata Haizel.
Ia mengakui, masih banyak kekurangan infrastruktur di sekolah yang berada di Kepulauan Anambas. Seperti gedung sekolah yang rusak perlu diperbaiki, kemudian kebutuhan kursi dan meja untuk belajar juga menjadi perhatian penuh pemerintah daerah.
Masih kata Haizel, dalam membangun sekolah perlu memperhatikan jarak. Sekolah dapat dibangun apabila radiusnya 6 kilometer dari bangunan sekolah yang ada. Namun, tidak dengan Anambas.
Dari Dusun Sedak Ke Tarempa saja jaraknya tidak sampai 2 kilometer. Akibatnya, pemerintah daerah harus membangun sekolah agar anak-anak bisa belajar.
Meski di setiap desa dibangun sekolah, mereka tidak banyak menampung murid. Karena wilayahnya yang kecil, dalam satu sekolah saja di pulau, hanya belasan murid yang menempuh pendidikan. Bahkan ada yang tidak sampai 10 orang.
Demi menunjang pendidikan anak di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), pemerintah daerah gencar melakukan pembangunan sekolah dan menyediakan infrastruktur di setiap sekolah.
(Tribunbatam.id/Rahma Tika)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google