TRIBUN WIKI
5 Penyebab Hipospadia yang Tak Boleh Disepelekan, Berisiko Susah Punya Anak
Inilah 5 penyebab hipospadia yang tak boleh disepelekan, jika dibiarkan bisa fatal.
TRIBUNBATAM.id - Inilah 5 penyebab hipospadia yang tak boleh disepelekan, jika dibiarkan bisa fatal.
Kelainan reproduksi hipospadia yang dialami Aprilia Manganang kini jadi ramai diperbincangkan.
Kondisi ini membuat Aprilia Manganang akhirnya berganti jenis kelamin menjadi laki-laki.
Yang menjadi pertanyaan, bila kondisi ini dialaminya sejak lahir, bagaimana dia bisa hidup selama 29 tahun sebagai seorang wanita?
Kini, setelah menjalani pemeriksaan dan operasi, Aprilia Manganang pun menikmati status barunya sebagai seorang laki-laki.
Lantas, apa sebenarnya penyebab hipospadia ini?
Sekilas hipospadia
Melansir Urology Health, hipospadia adalah kondisi di mana meatus urine (lubang kencing) tidak berada di ujung penis.
Sebaliknya, lubang bisa berada di sembarang tempat di sepanjang bagian bawah penis.
Meatus paling sering ditemukan di dekat ujung penis (posisi distal).
Tetapi, lubang juga dapat ditemukan dari tengah batang penis ke pangkal penis, atau bahkan di dalam skrotum (posisi proksimal).
Lebih dari 80 persen anak laki-laki dengan masalah kesehatan ini dilaporkan mengalami hipospadia distal.
Dalam 15 persen kasus tersebut, penis juga sedikit melengkung ke bawah, suatu kondisi yang disebut chordee.
Hipospadia adalah kondisi cacat lahir yang umum ditemukan pada 1 dari setiap 200 anak laki-laki.
Jika hipospadia tidak ditangani lebih awal, anak laki-laki mungkin harus duduk saat buang air kecil.
Sementara, jika masih memilikinya saat dewasa, mereka mungkin akan mengalami gangguan ejakulasi.
Akibatnya, penderita akan sulit memiliki anak.
Baca juga: Kehebatan Aprilia Manganang bikin TNI AD Kepincut Rekrut Khusus, Bagaimana Nasibnya?
Baca juga: Berkaca dari Aprilia Manganang, Begini Cara Cegah Hipospadia pada Bayi saat Hamil
Baca juga: Selain Aprilia Manganang, Atlet Ini Juga Alami Ganti Kelamin, Bangun Tidur Tumbuh Jakun
Penyebab hipospadia
Peran utama penis adalah membawa urine dan sperma keluar dari tubuh.
Uretra adalah saluran yang membawa urine dan sperma melalui penis ke luar.
Sedangkan lubang tempat keluarnya urine dan sperma disebut meatus.
Kedua tugas tersebut lebih mudah ketika meatus berada di ujung kepala penis atau glans penis.
Melansir WebMD, seperti banyak kelainan lahir lainnya, dokter tidak yakin mengapa beberapa anak laki-laki terkena hipospadia.
Dokter mungkin berpikir beberapa alasannya bisa jadi adalah:
- Genetika, di mana lebih mungkin jika anak laki-laki tersebut mengalami hipospadia jika memiliki ayah atau saudara laki-laki yang menderitanya juga.
Hipospadia juga terkait dengan beberapa sindrom genetik
- Perawatan kesuburan.
Sang ibu mungkin telah menggunakan terapi hormon atau obat untuk membantunya hamil Usia dan berat ibu.
Kemungkinan bayi akan lahir dengan hipospadia lebih besar jika ibunya kelebihan berat badan, berusia di atas 35 tahun, dan menderita diabetes sebelum hamil
- Paparan rokok atau pestisida
- Kelahiran premature
Melansir Mayo Clinic, sebagian besar bayi dengan hipospadia dapat didiagnosis segera setelah lahir saat masih di rumah sakit atau fasilitas kesehatan.
Namun, sedikit perpindahan lokasi meatus mungkin tidak kentara dan lebih sulit diidentifikasi.
Bicaralah dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran tentang penampilan penis anak Anda atau jika ada masalah dengan buang air kecilnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Penyebab Hipospadia, Kelainan Penis Bawaan Lahir yang Bisa Terjadi".
Baca berita terbaru lainnya di Google!