5 Kisah Unik yang Tidak Kamu Tahu tentang Kemerdekaan Indonesia, Apa itu?
Kisah-kisah unik yang mewarnai kemerdekaan Indonesia. Kisah-kisah ini jarang diketahui karena tidak tercantum di buku sejarah
2. Naskah Proklamasi

Pembuatan naskah proklamasi di dalam buku sejarah memang diceritakan bahwa naskah dibuat oleh Soekarno dan Hatta di kediaman Laksamana Maeda setelah melalui diskusi yang cukup panjang.
Baca juga: Kilas Balik Sejarah Banjir Jakarta Sejak Zaman Kerajaan hingga Penjajahan
Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ditulis tangan oleh Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta sekitar pukul 4 pagi pada 17 Agustus 1945.
Setelah selesai, Bung Karno kemudian memberikan naskah itu kepada para pemuda yang berkumpul di rumahnya. Naskah itu selanjutnya diketik oleh Sayuti Melik.
Namun ternyata, menurut seorang yang mengaku bekas tentara buatan Jepang, Pembela Tanah Air (PETA) bernama Andaryoko menyatakan jika setelah naskah asli yang didikte dan ditulis oleh Bung Karno dan Bung Hatta itu diketik oleh Sayuti Melik, naskah tulisan tangan tersebut sempat dibuang ke tong sampah oleh Sayuti Melik karena dianggap tidak diperlukan lagi.
Untungnya naskah tersebut diselamatkan oleh BM Diah, seorang putera asal Aceh yang juga adalah tokoh pers, pejuang kemerdekaan, diplomat, dan pengusaha Indonesia.
Takut akan dibuang kembali, Diah pun menyimpan naskah asli proklamasi itu selama 49 tahun lamanya sebelum akhirnya diserahkan ke pemerintah pada 29 Mei 1992.
Namun ada juga cerita versi lain yang menyatakan kalau setelah Sayuti Melik menunjukkan naskah proklamasi hasil ketikannya kepada Bung Karno, Bung Karno menanyakan naskah asli tulisan tangannya.
Setelah ditanyakan tentang keberadaan naskah aslinya, Andaryoko menceritakan bahwa Sayuti Melik langsung mencari kertas tulisan tangan Soekarno dan menyetrikanya agar bisa utuh seperti semula. Hingga saat ini naskah asli tersebut disimpan di Arsip Nasional.
Baca juga: Saat Diminta Tokoh Ini Serahkan Kekuasaan Kepada Soeharto, Soekarno Marah dan Lempar Asbak ke Hasjim
3. Bung Karno jatuh sakit

Baca juga: Sebelum Dikremasi, Pastor Pimpin Misa Atas Meninggalnya Menantu Presiden Soekarno
Persiapan naskah proklamasi sangat menguras jiwa dan tenaga Bung Karno hingga ia jatuh sakit. Faktanya saat proklamasi diucapkan, tepatnya pada 17 Agustus 1945, penyakit malaria yang diderita Bung Karno kambuh.
Bahkan ia masih tertidur pulas dua jam sebelum pembacaan proklamasi.
Pada akhirnya Soekarno tetap membacakan naskah proklamasi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
ada pukul 10.00 WIB, bersama Bung Hatta, ia mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia di hadapan masyarakat Indonesia yang saat itu berkumpul di depan teras rumahnya.
Sejumlah kendala teknis pun menghiasi, seperti misalnya mikrofon yang tiba-tiba tidak berfungsi lantaran kabelnya terinjak para pengunjung yang ingin menyaksikan peristiwa bersejarah tersebut.
• Arab Saudi Beri Tambahan Kuota Haji untuk Malaysia, Bagaimana dengan Indonesia?