Sjafrie Sjamsoeddin, Jenderal TNI Ribut dengan Intel Israel, Kini Jadi Penasihat Prabowo Subianto

Masih ingat Jenderal (Purn) TNI Sjafrie Sjamsoeddin? Kini mengemban tugas sebagai penasihat khusus di Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo

TWIPU.COM/@SJAFRIESJAMS via Tribun Timur
Sjafrie Sjamsoeddin (kanan), Jenderal dari Kopassus dan Prabowo Subianto kala masih aktif di TNI 

Saat itu Soeharto menjabat sebagai ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI), merupakan posisi yang sangat berpengaruh bagi anggota-anggotanya yang mayoritas negara Timur Tengah.

Karena alasan itulah Perdana Menteri (PM) Israel saat itu, Yitzak Rabin ingin menemui Soeharto di hotel tempatnya menginap.

Rabin dengan 4 pengawalnya yang berasal dari Mossad (Pasukan Khusus Israel) kemudian datang untuk menyampaikan kemauannya bertemu Soeharto.

Namun, cara mereka bertindak tidak mematuhi protokol keamanan serta terkesan arogan, sehingga Yitzak Rabin beserta 4 pengawalnya dicegat oleh Paspampres Soeharto sebelum masuk lift

Terlebih saat itu Soeharto sedang menerima kunjungan presiden Sri Lanka

Salah satu personel Paspampres yang terlibat saat itu adalah Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin.

Setelah mengutarakan niatnya, Rabin beserta para personel Mossad itu dikawal oleh Sjafrie menemui Soeharto

Saat hendak memasuki lift terjadilah 'insiden kecil' yang cukup menegangkan.

Para pengawal Rabin tidak mau satu lift dengan Sjafrie dan para personel Paspampres lainnya

Karena para pengawal Perdana menteri Israel itu menaruh kecurigaan pada Paspampres, sehingga mereka menolak satu lift bersama Sjafrie beserta dua personel Paspampres lain

Padahal, Sjafrie dan personel Paspampres lainnya sudah dikenalkan dalam protokol Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) PBB yang artinya mereka memang personel resmi pengamanan presiden Soeharto.

Terjadi adu mulut antara Sjafrie dengan kepala pengawal Perdana Menteri Israel yang notabene jebolan Mossad itu, karena dianggap melanggar protokol keamanan Paspampres.

Dengan gerakan refleks sangat cepat, pengawal Rabin tiba-tiba sudah mengeluarkan senapan otomatis Uzi dari balik jasnya

Dia hendak menempelkan moncong senapan mungil tapi mematikan itu ke perut Sjafrie dan leher Sjafrie juga dicengkeram dengan keras.

Namun, Sjafrie tak kalah gesit dan sudah menempelkan terlebih dahulu pistol Barretanya ke perut pengawal itu

Kejadian menegangkan itu bahkan membuat Perdana Menteri Yitzak Rabin cemas lantaran dua personel Paspampres lainnya juga sudah siap dengan senjatanya masing-masing

"Sorry I understand it," kata itu kemudian terlontar dari mulut pengawal Rabin mengakui kesalahan dan arogansinya.

Keadaan kembali mereda setelah pengawal Rabin perlahan-lahan menurunkan senjata mereka.

Hampir saja terjadi adu tembak antara Paspampres Soeharto dengan pengawal Perdana Menteri Israel saat itu

Alhasil, Yitzak Rabin dan pengawalnya harus mau mentaati protokol kemanan Paspampres.

Mereka kemudian dikawal menemui Soeharto meskipun Yitzak Rabin harus rela menunggu 15 menit.

Penasihat Khusus Kementerian Pertahanan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menunjuk Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin menjadi penasihat khususnya di Kementerian Pertahanan.

Kabar penunjukkan Sjafrie dibenarkan Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar-lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak.

Dahnil mengatakan, Prabowo menunjuk Sjafrie sebagai penasihat khusus lantaran Sjafrie memiliki kapasitas mumpuni di bidang pertahanan.

Sjafrie tercatat pernah menjabat Wakil Menteri Pertahanan dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan pada era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Pak Sjafrie punya latar belakang pengalaman yang panjang sebagai Wamenhan (Wakil Menteri Pertahanan) dan Sekjen Kemhan (Kementerian Pertahanan) serta pengalaman lain sebagai mantan perwira TNI," kata Dahnil melalui pesan singkat, Senin (30/12/2019).

"Kapasitas beliau sangat dibutuhkan oleh Pak Menhan memberikan berbagai masukan dan asistensi khusus untuk kerja-kerja Pak Prabowo sebagai Menhan," kata Dahnil.

Sementara itu, saat ditanya kabar ditunjuknya Letjen (Purn) Suryo Prabowo sebagai anggota Komite Kebijakan Industri Pertahanan, Dahnil membantah.

Ia mengatakan, Suryo saat ini belum memiliki jabatan resmi di Kemhan namun secara aktit memberi masukan kepada Prabowo.

"Pak Suryo sementara ini masih aktif memberikan masukan dan asistensi secara personal kepada Pak Prabowo. Beliau belum memiliki jabatan resmi di Kemhan," ujar Dahnil.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Biodata Sjafrie Sjamsoeddin Jenderal dari Kopassus yang Pernah Bersitegang dengan Intel Israel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved