Tidak Lagi Jadi Preman Kelas Kakap, Anton Medan Jadi Pendakwah dan Bangun Pesantren Untuk Mualaf

Sosok Anton Medan Preman kelas kakap yang kini hijrah dan menjadi seorang pendakwah menarik untuk di bahas. Anton medan diketahui merupakan seorang w

Editor: Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM/ADI SUHENDI
Anton Medan didampingi kuasa hukumnya, Lukamnul Hakim, melapor ke Sentra Pelayanan Div Propam Polri, Senin (16/9/2013). 

TRIBUNBATAM.id |JAKARTA - Sosok Anton Medan Preman kelas kakap yang kini hijrah dan menjadi seorang pendakwah menarik untuk di bahas.

Anton medan diketahui merupakan seorang warga Indonesia keturunan Tionghua.

Namun semua gelapnya dunia premanisme ditinggalkan Anton Medan.

Bahkan kini dia sudah membangun sebuah pesantren untuk warga keturunan Tionghua yang mualaf.

Anton Medan juga diketahui sudah menyediakan liang lahatnya.

Baca juga: Anton Medan Meninggal Dunia, Dulu Pernah Jadi Preman yang Paling Ditakuti

Baca juga: Maia Estianty Ungkap Souvenir Lamaran Atta Aurel, Ari Lasso dan Judika Ungkap Makna Dibaliknya

Muhamad Efendi atau lebih dikenal dengan Anton Medan meninggal dunia di usia 63 tahun, Senin 15 Maret 2021.

Anton Medan lahir pada 10 Oktober 1957 di Tebing Tinggi, Sumatra Utara.

Pria yang memiliki nama asli Tan Hok Liang ini memiliki cerita panjang dalam sejarah kriminalitas di Tanah Air.

Ia adalah preman 'kelas kakap' yang sudah bolak-balik merasakan dinginnya di balik jeruji besi.

Setelah itu, ia kemudian memutuskan untuk hijrah dan memilih masuk Islam dan menjadi muallaf.

Disini, ia mulai dikenal sebagai pendakwah kondang dan membangun sebuah pondok pesantren. Berikut kisah selengkapnya.

Sejak dulu Anton Medang menang bercita-cita membangun sebuah pondok pesantren bagi mualaf Tionghoa dan mantan narapidana yang ingin belajar agama.

Pada 2002 cita-citanya terwujud membangun sebuah pondok pesantren. Saat itu yang pertama kali dibangun oleh Anton yakni kuburan.

"Yang dibangun pertama Bapak (Anton Medan, red) kuburannya dulu, terus dilanjutin ngebangun pondok pesantren," kata Deni Chunk (41), pengurus Pondok Pesantren At-Taibin kepada TribunnewsBogor.com beberapa waktu lalu.

Lokasi yang nantinya menjadi tempat pemakanam Anton berada tepat di sebalah kanan Masjid Tan Kok Liong yang di desain dengan gaya bangunan Tionghoa.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved