ROHANI KRISTEN

Renungan Kristen 10 Kualitas Hidup Musa yang Patut Dicontoh Hingga Mampu Bercakap-cakap dengan TUHAN

Di dalam Alkitab terdapat ayat-ayat yang tertulis sama dan muncul berkali-kali. Tepatnya ada 235 kalimat yang muncul dengan perkataan yang sama persis

Editor: Sihat Manalu
Istimewa
Pendeta Hanny Andries Gembala Rayon 10 Gereja Tabgha Batam 

8. Musa sangat bersyafaat bagi jemaat TUHAN. Salah satu respon Musa ketika TUHAN begitu marah karena dosa besar Israel menyembah patung anak lembu emas adalah dia bersyafaat bagi Israel. Bersyafaat artinya berdiri di hadapan Allah, memohonkan doa secara sungguh-sungguh bagi orang-orang tertentu. TUHAN sudah mau mengalihkan janji menjadikan Israel saat itu sebagai umat pilihan-Nya kepada Musa; menjadikan Musa sebagai patriach/bapa bangsa yang baru. (Keluaran 32:30-32).

Secara legal, tindakan ini tetap memenuhi janji TUHAN untuk menjadi keturunan Yakub sebagai umat pilihan-Nya karena Musa pun masih keturunan Israel. Namun Musa dengan sungguh-sungguh berdoa agar TUHAN tidak menjalankan rencana itu.

Bahkan Musa sampai memilih untuk ikut dibinasakan bersama Israel jika TUHAN tidak memberi Israel kesempatan untuk bertobat dan berubah (ayat 32). Ini adalah tindakan syafaat yang sungguh luar biasa, yang akhirnya mengubahkan keputusan TUHAN. Peristiwa ini diangkat dan dibahas dengan baik oleh Brother Andrew dalam bukunya: “And God Changes His Mind Because His People Prayed.”

9. Musa memiliki hati yang sangat lembut. Dibandingkan dengan beberapa tindakannya seperti ketika Musa membunuh seorang Mesir yang memukul orang Ibrani (Keluaran 2:11-12), sepertinya Bilangan 12:3 yang menyatakan bahwa Musa memiliki hati yang sangat lembut adalah sesuatu yang bertolak belakang.

Namun proses yang ia alami selama 40 tahun di padang gurun mengubah hatinya yang keras dan arogan dari hasil kehidupan dan didikan Mesir, menjadi hati yang sangat lembut. Dan itu terbukti ketika dia dengan begitu sabar menghadapi beberapa kali penolakan atas dirinya dari bangsanya sendiri, termasuk saudara kandungnya Miryam dan Harun.

Alkitab menyatakan bahwa Musa memang orang yang berhati lembut. Tidak heran TUHAN begitu membelanya. Pembelaan yang sama TUHAN juga berikan kepada mereka yang memiliki hati yang lembut. Yesus berkata dalam Matius 5:5 bahwa orang-orang yang berhati lembutlah yang akan memiliki bumi dan diberkati.

10.Musa mengimpartasi apa yang Dia terima dari TUHAN kepada orang-orangnya (Bilangan 11:16-17, 25-29; Ulangan 34:9).

Salah satu kualitas Musa adalah bahwa Ia meneruskan (impartasi) apa yang ia terima dari TUHAN kepada orang-orang yang ada di bawahnya. Dalam Bilangan 11 Roh TUHAN hinggap pada Musa dan juga kepada ketujuh puluh tua-tua, termasuk dua orang tua-tua yang ada di tenda mereka.

Yosua keberatan dengan peristiwa di mana tua-tua mendapatkan Roh yang sama dengan Musa, tetapi reaksi Musa justru berbeda. Musa justru berharap seluruh umat TUHAN menjadi nabi (catatan: dihinggapi Roh Tuhan pada masa Perjanjian Lama identik dengan fungsi kenabian).

Musa juga mengajari Yosua semua hal-hal yang telah ia terima dari TUHAN, termasuk impartasikan kepenuhan Roh; mempersiapkan Yosua untuk kelak menjadi penerusnya. Kerinduan Musa tentang kepenuhan Roh tersebut akhirnya terjawab ratusan tahun kemudian pada saat pencurahan Roh Kudus di kamar loteng di Yerusalem pada hari raya Pentakosta. (Kisah Para Rasul 2).

Melihat kesepuluh kualitas Musa tersebut, maka tidaklah heran TUHAN bercakap-cakap dengannya berkali-kali dan memberinya kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat.

Sekalipun Musa hidup pada zaman Perjanjian Lama, tetapi kualitas hidupnya menjadi lestari sepanjang masa, bahkan layak untuk kita teladani sampai hari ini. (*/hat)

Berita tentang Rohani Kristen

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved