HUMAN INTEREST
Kisah Asep Fals Asal Lingga Berkreasi lewat Konten Video hingga Ciptakan Lagu Corona
Asep Fals, pemuda kelahiran Dabo Singkep, Lingga, ini memiliki segudang ide untuk membuat karya kreatif, lalu menyalurkannya lewat sosmed & youtube
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Di era digital saat ini, akun sosial media menjadi salah satu wadah bagi banyak orang, terkhusus pencinta seni untuk menampilkan karya-karyanya.
Terkadang dari sebuah hobi seseorang bisa menghasilkan suatu karya. Ditambah lagi jika hobi tersebut dikolaborasikan dengan rasa ingin tahu dan coba-coba, hingga bisa menghasilkan karya yang kreatif, penuh gelak tawa, dan diminati orang banyak.
Hal inilah yang dikerjakan Asep Arfana Putra. Pemuda kelahiran Dabo Singkep, Lingga, Kepri ini memiliki segudang ide untuk membuat karya kreatif, lalu ia salurkan lewat akun sosial media instagram dan youtube.
Asep membumbui karya-karyanya itu dengan sesuatu yang mengundang gelak tawa dan ia peragakan lewat sosial medianya.
Tak ayal lagi, konten yang diunggahnya ditonton ribuan orang dengan berbagai respon positif yang ditulis di kolom komentar netizen Lingga maupun followers instagramnya dari wilayah Kepri.
Baca juga: Kisah Zaharuddin, Sukses Membangun Objek Wisata Air Terjun Gunung Hiu di Natuna
Baca juga: Kisah Haryanto Hasilkan Puluhan Lukisan Bertema Covid-19, Usir Bosan saat Pandemi
Dengan logal kental bahasa Melayu Lingga, berbagai peran ia mainkan lewat video atau film pendek yang ia buat, seperti preman, emak-emak, pesilat, dan lain-lain.
Selain menjadi tontonan orang banyak, videonya itu juga sering kali dibagikan di beberapa sosial media lain, seperti Facebook maupun dipasang melalui story WhatsApp netizen yang telah menontonnya.
Pria berdarah Melayu-Sunda ini bahkan pernah menciptakan sebuah lagu hingga dibuat video klip dengan judul lagu "Dabo" di channel YouTube miliknya Asep Fals and Team pada tahun 2017 lalu.
Hingga kini video klip lagu Dabo yang ia garap bersama timnya, telah mencapai 30 ribu penonton. Meskipun akun youtube miliknya masih terbilang kecil.
Lagu ciptaannya yang berjudul "Dabo" menyentuh hati masyarakat Kabupaten Lingga, terlebih lagi para pemuda yang hapal dengan lirik lagu berlogat Melayu itu.
Lagunya itu menceritakan suasana dan kebiasaan masyarakat Melayu Dabo Singkep, dengan keindahan alam dan keramahan masyarakat Dabo, yang ia gambarkan dalam video klip dengan suara khasnya.

"Lagu itu dibuat oleh saye sendiri dibantu bang Adi untuk aransemennya dan dibantu kawan saye Dery dan Bambang sebagai videografernye.
Lagu ini terinspirasi waktu zaman kuliah dulu, merantau dan rindu kampong halaman, hingga terciptalah lagu ini," kata Asep Fals kepada TribunBatam.id, baru-baru ini.
Pria yang sering dikenal dengan nama Asep Fals lewat karya-karyanya ini, juga pernah membuat lagu Batu Ampar dan lagu Corona.
Lagu Batu Ampar ia ciptakan pada tahun 2018. Lagu itu menceritakan sebuah destinasi wisata Batu Ampar, yang terletak di Dabo Singkep, kawasan Desa Air Salak.
Tentu saja dengan suara khas dan video klip yang dibuat bersama timnya itu saat itu telah ditonton sebanyak 16 ribu penonton.
Hingga lagu terakhir yang ia publikasikan pada tahun 2020, yakni lagu berjudul Corona. Lagu Corona menceritakan kondisi negara Indonesia yang saat ini berada dalam kekacauan akibat pandemi covid-19 yang meraja lala.
"Saat ini, saya akan ada lagu baru yang judulnya tamban. Hanya tinggal dibuat video klip," bebernya.
Anak bungsu dari empat besaudara ini kemudian menceritakan, bahwa karya-karya yang ia buat saat ini sekaligus memperkenalkan nama dan budaya tanah kelahirannya, Lingga.
"Untuk membuat lagu cinta itu mungkin sudah biasa dan tidak akan banyak yang tertarik. Makanya untuk ini saya sering buat lagu dengan kebiasaan melayu Lingga atau karya dengan bahase Melayu," jelas Asep.
Dari hasil karya dan suaranya yang khas, Asep sering kali tampil menjamu undangan untuk mengisi hiburan dengan menyanyi di acara event, cafe-cafe, ataupun video klip bersama temannya sebagai pengisi musik.
Untuk diketahui, Asep saat ini bekerja sebagai teller di sebuah bank yang berlokasi di Dabo Singkep.
Pria yang baru menginjak usia 24 tahun ini, sejak kecil ia memang sering ikut dengan berbagai hal-hal positif yang bersifat seni.
Bahkan, semasa SMA ia pernah mengikuti ajang O2SN cabang seni bela diri pencak silat.
Asep berharap, semoga kedepannya karya-karyanya bisa dikenal orang banyak. Tentunya bisa membawa ciri khas Lingga, baik itu berupa bahasa, kuliner, kebiasaan, maupun potensi-potensi wisata yang ada.
Ia mengungkapkan, saat ini untuk membuat video hanya terkendala pada waktu karena kesibukannya bekerja.
"Untuk kawan-kawan Alhamdulillah sekarang punya hobi yang sama. Walaupun belum menghasilkan apa-apa, tapi karya tetap kami tonjolkan," ucapnya.
(TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita tentang Lingga