HUMAN INTEREST

Kisah Zaharuddin, Sukses Membangun Objek Wisata Air Terjun Gunung Hiu di Natuna

Zaharuddin menyulap dan memanfaatkan ciptaan Tuhan menjadi sebuah objek wisaya di Desa Ceruk Natuna dan diberi nama Air Terjun Gunung Hiu

Editor: Dewi Haryati

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Namanya Zaharuddin. Pria kelahiran Natuna, 23 Agustus 1971 silam ini berhasil mencuri perhatian masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Natuna.

Tepatnya pada 8 Agustus 2008 lalu. Saat itu, laki-laki 49 tahun ini berhasil menyulap dan memanfaatkan ciptaan Tuhan menjadi sebuah objek wisata di Desa Ceruk, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.  

Objek wisata tersebut berupa wisata air terjun dan kini dikenal dengan nama Air Terjun Gunung Hiu.

Dari kesuksesan Zaharuddin di bidang pengembangan pariwisata lokal ini, seolah memberikan dorongan dan motivasi kepada masyarakat Natuna, terkhusus Pemerintahan Bidang Ekonomi dan Pariwisata untuk mengembangkan objek wisata lainnya.

Lantaran setelah muncul Air Terjun Gunung Hiu, sejumlah tempat wisata lainnya bermunculan seperti, Bukit Kapur, Alif Stone Park, dan ada banyak lagi lainnya.

Pengelola Objek Wisata Air Terjun Gunung Hiu, Zaharuddin saat berpose di Air Terjun Gunung Hiu, Desa Ceruk, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, kepulauan Riau, Sabtu (20/3/2021)
Pengelola Objek Wisata Air Terjun Gunung Hiu, Zaharuddin saat berpose di Air Terjun Gunung Hiu, Desa Ceruk, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, kepulauan Riau, Sabtu (20/3/2021) (tribunbatam.id/Muhammad Ilham)

Zaharuddin yang juga Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Natuna ini bercerita, motivasinya membangun tempat wisata terinspirasi dari banyaknya potensi objek wisata di Natuna.

"Saya terinspirasi dan termotivasi karena melihat potensi objek wisata di Natuna ini sangat luar biasa. Salah satunya alam pegunungan yang memiliki panorama yang indah," kata Zaharuddin kepada Tribunbatam.id, Sabtu (20/3/2021) di objek Wisata Air Terjun Gunung Air Hiu, Desa Ceruk.

Di lokasi itu terdapat air terjun kecil dan ada 7 sungai yang mengalir.

"Masyarakat Natuna jika ingin berwisata ke luar daerah akan memakan biaya yang sangat besar. Sehingga saya memutuskan untuk membangun objek wisata ini," katanya.

"Petama itu, sayakan ada anggota kebun, kebetulan di depan rumahnya itu ada sungai kecil, jadi saya tanya sama dia ada sungai besar tidak? Ada kata dia dan kebetulan tanah di daerah situ mau dijual.

Di sana juga ada air terjun, dan akhirnya saya beli. Kemudian saya olah pelan-pelan dan sampai seperti ini," ujarnya.

Objek wisata yang dibangunnya ini punya konsep wisata syariah.

"Jadi dari awal konsep pembangunan wisata ini adalah wisata syariah. Yaitu meningkatkan rasa kesadaran kita kepada Sang Pencipta bahwa Tuhan itu menciptakan alam ini sangat bagus dan indah sekali," jelas Zaharuddin.

Ia melanjutkan ceritanya. Air Terjun Gunung Hiu ini dibangun Zaharuddin untuk mengatasi kebutuhan tempat wisata bagi masyarakat Natuna di akhir pekan dan momen liburan.

Lantaran Natuna merupakan kabupaten terpencil di Kepulauan Riau yang jauh dengan kabupaten dan kota lainnya, yang memiliki objek wisata dan bisa dijadikan alternatif untuk saling berkunjung ke daerah lain.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved