Demam Berdarah Masih Ancam Batam, Dinkes Minta 1 Rumah Ada 1 Petugas Jumantik

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti masih menjadi ancaman serius di Batam.

Itu terlihat dari jumlah kasus DBD hingga akhir Maret 2021 sudah mencapai 205 kasus.

Peningkatan edukasi kepada masyarakat perlu ditingkatkan lagi.

Termasuk edukasi 3 M (Menguras, Menutup dan Mengubur) jadi salah satu alternatif dalam membunuh jentik dan telur nyamuk aedes aegypty.

"Disamping melakukan fogging, langkah ini terus kita sosialisasikan dan galakan di masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Selasa (23/3/2021).

Selain itu pihaknya saat ini juga memberikan penyuluhan pada masyarakat, dengan menghidupkan kembali peran juru pemantau jentik (jumantik) dengan program yakni Gerakan 1 rumah 1 jumantik.

"Kita aktifkan kembali gerakan 1 rumah 1 jumantik," ujar Didi.

Adapun tugas para jumantik ini menjadi mitra puskesmas dalam mencegah dan menurunkan angka penyakit DBD.

Baca juga: Siswi SMP di Batam 16 Kali Digilir 3 Pria hingga Trauma Berat, Terbongkar dari Laporan Anak Kecil

Selain itu, kader ini juga bertugas untuk memantau kondisi lingkungan sekitar dari penyebaran penyakit melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Batam, ada 205 kasus demam berdarah yang terjadi di Kota Batam sejak awal tahun 2021.

Angka ini meningkat dibanding periode yang sama di tahun lalu, 113 kasus.

Dirincinya, kasus tertinggi terjadi di bulan Januari yakni sebanyak 87 kasus.

Sementara di bulan Februari ada 78 kasus dan hingga tanggal 8 Maret ada 40 kasus.

"Untuk rekapan per kecamatan kita belum ada, karena data tidak hanya di puskesmas tetapi ada juga sebagian kasus yang ditangani dari rumah sakit," ungkap Didi. (TRIBUNBATAM.id/BERES LUMBANTOBING)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Batam