Gubernur Kepri Ansar Ahmad Rombak Kabinet, Nama-nama Mulai Mencuat

Setelah Ansar Ahmad-Marlin Agustina dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri periode 2021-2024, nama-nama calon pembantunya mulai mencuat

tribunbatam.id/istimewa
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad saat di Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (10/3/2021) 

TRIBUNBATAM.id - Kabinet Ansar Ahmad - Marlin Agustina di Provinsi Kepulauan Riau ( Kepri) mulai menjadi kasak-kusuk.

Setelah Ansar Ahmad - Marlin Agustina dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri periode 2021-2024, nama-nama calon pembantunya mulai menjadi pembicaraan.

Selain Kepala Dinas, jabatan Sekretaris Daerah Provinsi atau Sekdaprov Kepri  juga menjadi pembicaraan di beberapa kalangan.

Sesuai Undang-undang, pergantian dan pengangkatan pejabat eselon baru bisa dilakukan enam bulan setelah kepala daerah dilantik.

Tentu saja Ansar Ahmad - Marlin Agustina akan membongkar seluruh kabinet karena mereka butuh orang yang bisa membantu visi, misi dan program kerjanya.

Isu daerah kembali muncul ke permukaan. Di masa kepemimpinan Nurdin Basirun, banyak pejabat eselon yang diboyong dari Pemkab Karimun sehingga muncul istilah “Karimunisasi” pada saat itu.

Baca juga: PARIWISATA Kepri Bangkit Lagi, Family Rally Wisata Nasional Siap Hentak Lagoi

Nah, kini kepala daerah terpilih berasal dari Bintan dan Batam. Isu ini kembali muncul bahwa sejumlah posisi strategis di pemerintahan akan diisi oleh orang-orang Bintan dan Batam. Benarkah demikian?

Ansar Ahmad sendiri ketika ditanya membantah hal itu.

Bahwa dirinya akan melakukan penyegaran di pemerintahannya, hal itu dibenarkan, namun bukan baginya yang penting bukan mengganti orangnya.

Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau Marlin Agustina
Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau Marlin Agustina (ist)

"Melakukan penyegaran tentu. Namun penyegaran tersebut bukan mengganti pejabatnya. Penyegaran itu meng-upgrade birokrasi agar bekerja lebih maksimal. Pak Jokowi berkali-laki pesan. Di masa Covid-19 ini harus extraordinary (luar biasa)," jawabnya.

Ansar Ahmad juga menjelaskan bahwa di masa kepemimpinannya tidak ada isu daerah. Tidak ada orang Bintan atau Batam, atau lainnya.

Sebab, di masa pandemi dan pemulihan ekonomi yang berat saat ini, yang penting adalah orang yang mau bekerja luar biasa, bukan berasal dari mana.

“Extraordinary, itu kuncinya. Yang bisa bekerja luar biasa akan kita beri kepercayaan. Yang kerja biasa-biasa saja atau di bawah standar, akan kita ganti. Jadi, tidak akan ada didominasi salah satu daerah. Bila ada kekosongan pejabat eselon II dan III, ya, kita bagi-bagi saja," jawabnya.

Ketika ditanya posisi Sekdaprov, apakah akan tetap mempertahankan Sekdaprov Arief Fadillah, Ansar mengaku belum bisa menjawabnya.

“Nantilah, saya belum bisa menjawabnya,” katanya sambil tersenyum.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved