SEPAKBOLA KEPRI
Belajar dari 2 Kompetisi, SSB Bida Taruna Batam Punya 'PR', 'Saatnya Latihan Ekstra'
Sekolah Sepak Bola atau SSB Bida Taruna punya PR setelah mengikuti dua kompetisi. Bagaimana strategi pelatih Eka?
“Kami sudah bicara dengan manajemen PSMS Medan. Melalui program itu, anak-anak Bida Taruna yang mau ikut seleksi pemain di sana dipersilakan oleh mereka,” tambah dia.
Ia melanjutkan, tujuan program itu adalah memberi kesempatan bagi siswa untuk bersaing di level kompetisi yang lebih tinggi dari biasanya.
Mengingat, upaya untuk menyalurkan bakat para pemain muda di Batam masih sangat minim.
“Anak-anak di Batam ini hanya perlu kesempatan. Seharusnya kompetisi lokal harus rutin diadakan sehingga pembinaan atlet usia dini tak berhenti begitu saja,” jelas pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Pembinaan Usia Muda PSSI Batam pada tahun 2011-2015 lalu.
Keprihatinan Barnov terhadap pola pembinaan atlet sepak bola di Batam beralasan.
Saat mengikuti Liga 3 tahun 2019 lalu, tim kebanggaan masyarakat Batam, PS Batam, didominasi oleh para pemain cabutan asal Jawa.

Hal ini menurut Barnov, seharusnya menjadi pekerjaan rumah (PR) berat bagi seluruh insan sepak bola di Batam.
“Pembinaan itu dimulai dari akademi, level 2, baru naik ke tim senior. Jadi berjenjang dan tak putus,” ungkapnya.
Ke depannya, ia berharap agar klub senior asal Batam dapat menjalin kerja sama dengan SSB Bida Taruna ataupun SSB lainnya.
SSB Bida Taruna sendiri diketahui sempat akan dibubarkan. Akan tetapi, karena tekad yang kuat dari tim pelatih dan seluruh peserta didik, SBB ini masih tetap eksis dan bertahan hingga sekarang.
Selain program kerja sama dengan PSMS Medan, SSB Bida Taruna sendiri juga tengah merintis program sosial.
Program itu terdiri dari dua kategori. Pertama adalah beasiswa bagi anak panti asuhan dan anak kurang mampu di Batam yang memiliki bakat sepak bola.
Sedangkan program kedua adalah program orang tua asuh.
“Jadi anak-anak itu diberikan kelonggaran untuk pembiayaan di SSB kami. Selama membawa surat keterangan dari panti asuhan. Kalau untuk kategori tidak mampu cukup dengan surat pengantar dari RT dan RW,” tutup Barnov.(TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Sepak Bola Kepri
Berita Tentang Berita Batam Hari Ini