Partai Berhaluan Islam Raih 4 Kursi di Parlemen Israel, Tentukan Sikap Dukung Netanyahu atau Oposisi
Secara mengejutkan partai berhaluan Islam bernama Raam berhasil mengamankan kursi di parleman Israel Knesset yang mayoritas dihuni kaum Yahudi
TRIBUNBATAM.id - Partai berhaluan Islam berhasil menduduki kursi di parleman Israel.
Raam adalah partai yang ada di Israel yang berkarakteristik Islam.
Masuknya Raam di parlemen Islael, Knesset melalui penghitungan surat suara yang hampir rampung.
Di dalam Knesset sendiri terdapat 120 kursi.
Adapun jumah kursi yang bakal diambil Raam merupakan terkecil di antara partai yang lain.
Baca juga: Sejarah Identik dengan Darah dan Senjata! 5 Senpi Ini Paling Kesohor di Militer Israel
Baca juga: Sjafrie Sjamsoeddin, Jenderal TNI Ribut dengan Intel Israel, Kini Jadi Penasihat Prabowo Subianto
Melansir AFP, Kamis (25/3/2021), hasil penghitungan sementara suara dalam pemilu Israel menujukkan Raam bakal mengamankan empat kursi di Knesset.

Melansir Times of Israel, Jumat (26/3/2021), Komite Pemilihan Pusat Israel telah berhasil melakukan penghitungan sebagian besar surat suara.
Koalisi haluan kanan yang mendukung Perdana Menteri Benjamin Nentanyahu untuk sementara memperoleh 52 kursi dalam Knesset.
Rinciannnya adalah Partai Likud 30 kursi, Shas sembilan kursi, United Torah Judaism tujuh kursi, dan Religious Zionism enam kursi.
Baca juga: Indonesia Bakal Dapat Bantuan 28 Triliun dari AS, Asalkan Buka Hubungan dengan Israel
Baca juga: AS Incar Indonesia Janjikan Triliunan Rupiah, Negara Muslim Dibujuk Berdamai dengan Israel
Sedangkan oposisi untuk sementara memperoleh 57 kursi dengan rincian Partai Yesh Atid 17 kursi, Blue and White delapan kursi, Joint List enam kursi, Yisrael Beyetnu tujuh kursi, Labour tujuh kursi, New Hope enam kursi, dan Meretz enam kursi.
Partai Yamina dengan tujuh kursi dan Raam dengan empat kursi masih belum menentukan pilihan apakah akan bergabung dengan pendukung Netanyahu atau menjadi oposisi.

Untuk bisa mengamankan kekuasaan, Netanyahu harus mengamankan 62 kursi di Knesset.
Itu artinya, Netanyahu harus merangkul Partai Yamina dan Raam supaya tetap memegang kendali di Knesset.
Netanyahu mengatakan bahwa dia tidak akan mengecualikan siapa pun untuk masuk ke dalam koalisinya.
Ketua Raam Mansour Abbas secara terbuka menyatakan siap untuk menjadi pendukung Netanyahu atau pun oposisi.
Namun, pada Kamis, Ketua Partai Religious Zionist Bezalel Smotrich secara tegas menuturkan bahwa dia menolak Raam ke dalam koalisi pendukung Netanyahu.
Baca juga: Lepas dari Indonesia Ternyata Presiden Timor Leste Pernah ke Israel dan Minta Bantuan Ini
Dengan demikian, hasil pemilu di Israel terancam deadlock sebagaimana dilansir AFP.
Seorang politikus veteran yang keluar dari Partai Likud-nya Netanyahu, Gideon Saar, membentuk Partai New Hope dan memperoleh enam kursi menurut penghitungan sementara.

Saar dengan tegas menyatakan bahwa dia tidak akan membawa partainya mendukung Netanyahu dengan bergabung ke dalam koalisi.
"Sekarang, harus diambil tindakan untuk merealisasikan kemungkinan pembentukan pemerintahan untuk perubahan," tulis Saar di Twitter.
Penghitungan suara sedianya akan selesai pada Jumat pagi waktu setempat dan hasil akhirnya akan dipresentasikan secara resmi kepada Presiden Israel Reuven Rivlin pada Rabu (31/3/2021) pekan depan.
* Berita tentang Israel
* Berita tentang Islam
* Berita tentang Netanyahu
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Partai Islam Secara Mengejutkan Raih Kursi di Parlemen Israel
(*/TRIBUNBATAM.id)