KHAZANAH ISLAM
Tata Cara Sholat Tarawih di Rumah, Bolehkah Dilakukan Tanpa Ada Makmum?
Masih di tengah suasana pandemi covid-19, sholat tarawih mungkin saja dapat dilakukan dirumah, bagaimana tata cara melaksanakannya?
TRIBUNBATAM.id - Masih di tengah suasana pandemi covid-19, sholat tarawih mungkin saja dapat dilakukan dirumah, bagaimana tata cara melaksanakannya?
Tata cara shalat tarawih berjamaah dan sendiri di rumah sebenarnya tidak berbeda dengan ibadah yang dilaksanakan ketika di masjid.
Menurut Dr.Marabona Munthe, M.E. Sy dalam artikel Tata Cara Sholat Tarawih di Rumah Berjamaah dan Sendiri-sendiri, ada perbedaan antara sholat tarawih secara berjamaah dan sendiri.
Untuk menyelenggarakan shalat tarawih berjamaah, perlu adanya seorang imam yang memimpin shalat dan makmum.
Sedangkan, untuk shalat tarawih sendiri tidak perlu adanya seorang imam.
Sementara untuk jumlah rakaat sholat tarawih, ada dua versi yakni 11 rakaat dan 23 rakaat (jumlah tersebut sudah termasuk salat witir 3 rakaat).
Hal tersebut sesuai dengan hadis yang diriwayatkan dari Aisyah r.a:
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tidak pernah shalat lebih dari 11 rakaat baik di bulan Ramadhan atau di bulan lainnya. Beliau shalat 4 rakaat, jangan tanya mengenai bagusnya dan panjangnya, kemudian beliau shalat 4 rakaat, jangan tanya mengenai bagusnya dan panjangnya, kemudian beliau shalat 3 rakaat.” (HR. Bukhari no. 2013, Muslim no. 837).
Maksud dari salat empat rakaat sebanyak dua kali dalam hadis di atas adalah shalat tarawih ditambah dengan tiga rakaat shalat witir.
Selain itu, jumhur ulama dari kalangan Syafi’iyyah, Malikiyyah dan Hanabilah, juga pendapat Abu Yusuf dari Hanafiyah, shalat tarawih dilakukan dua rakaat-dua rakaat.
Sementara itu, dalam Buku Saku Ramadhan karya Ma’ruf Khozin, dalil salat tarawih 20 rakaat merujuk pada riwayat 4 tabiin, yaitu Said bin Yazid, Yazid bin Rauman, Yahya bin Said al-Qathan, dan Abdul Aziz bin Rafi’.
Adapun pendapat lain menurut riwayat Yazid bin Rauman yang berbunyi:
“Umat Islam di masa (Khalifah) Umar bin Khattab RA beribadah di malam bulan Ramadan dengan 23 rakaat."
Maksud dari 23 rakaat dalam riwayat di atas adalah 20 rakaat untuk shalat tarawih dan tiga rakaat salat witir.
Biasanya, tarawih 20 rakaat dikerjakan dengan melakukan shalat 2 rakaat sebanyak 10 kali.