BATAM TERKINI
KESAKSIAN Teman Sekamar Soal Kondisi Siprinus di Rutan Kelas IIA Barelang Batam Sebelum Meninggal
Teman satu sel tahanan di Rutan Kelas IIA Barelang Batam memberikan kesaksian beberapa hari menjelang kematian Siprianus Apiatus Bin Philipus
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Teman satu sel tahanan di Rutan Kelas IIA Barelang Batam memberikan kesaksian beberapa hari menjelang kematian Siprianus Apiatus Bin Philipus (27), warga binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Barelang Batam.
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Sabtu (10/4/2021) lalu di RSUD Embung Fatimah, korban sempat mengeluh sakit pada teman-teman satu kamarnya di blok C nomor 8 Rutan Batam.
Karena sakitnya itu, mendiang nyaris menyerah dan melontarkan kalimat 'Aku sudah tidak tahan lagi, rasanya mau mati'.
Dopan Fernandes menceritakan kronologi hingga Siprianus dilarikan ke rumah sakit.
Awalnya, Kamis (8/4/2021), mendiang mengeluhkan sakit perut dan sakit ulu hati.
"Dia hanya mengeluh, pada hari berikutnya dia semakin mengeluh," kata Dopan, rekan satu kamar Siprianus, Senin (12/4/2021).
Lantas pada Jumat (9/4/2021), mendiang dibawa ke Klinik di Rutan Batam dan mendapatkan perawatan selama 1,5 jam.
"Dia minta diantar ke kamar. Katanya dia mau istirahat dan tidur saja," kata Dopan.
Selanjutnya, pada Jumat malam, kondisi Siprianus belum juga membaik. Bahkan dia meminta untuk dikerokin karena ulu hatinya sangat sakit.
"Jadi kami memberitahukan kepada kepala kamar, dan kepala kamar mendampingi. Kawan satu kamar bernama Herman, mengerok badan mendiang," ujarnya.
Meski sudah dikerok, namun Siprianus masih merasakan sakit.
Selanjutnya pada besok harinya, Sabtu (10/4/2021), kondisi Siprianus sangat drop.
"Jadi kami langsung melapor kepada petugas jaga. Petugas membawa mendiang ke RSUD EF," kata Dopan.
Ia melanjutkan ceritanya, di dalam kamar blok C nomor 8 Rutan Batam itu, ada lima orang yang sama-sama orang Timur.
"Kepala kamar kami juga orang Timur. Jadi tidak ada pernah terjadi di kamar kami keributan," ujarnya.