TANJUNGPINANG TERKINI

Dinkes Tanjungpinang Gandeng BPOM, Cegah Zat Berbahaya pada Takjil Ramadhan

Dinkes Tanjungpinang meminta warga untuk berhati-hati sebelum membeli takjil untuk berbuka puasa.

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
tribunbatam.id/Noven Simanjuntak
Dinkes Tanjungpinang Gandeng BPOM, Cegah Zat Berbahaya pada Takjil Ramadhan. Foto Plt Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang, dr Nugraheni Purwaningsih. 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Pedagang yang menjual takjil atau hidangan berbuka puasa, jadi perhatian Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tanjungpinang.

Mereka bakal bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM, guna mencegah penggunaan zat pengawet, pewarna dan pemanis secara berlebihan pada pengananan yang mereka jual.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Dalduk Tanjungpinang Nugrah Heni Purwaningsih juga meminta warga Tanjungpinang berhati-hati dalam membeli serta mengonsumsi takjil.

"Ada itu, mesti rutin nantinya kami bersama BPOM.

Kami dari kesehatannya (Higine Sanitasi) dan BPOM dari kualitas produk makanannya," sebutnya kepada TribunBatam.id.

Ia menjelaskan sejumlah langkah pemeriksaan makanan dan minuman itu.

Ilustrasi Takjil Puasa
Ilustrasi Takjil Puasa (Kompas.com)

Mulai dari kualitas makanan dan minuman yang terjamin keamanannya, termasuk kebersihan tempat penjajanya.

Seterusnya akan dilihat apakah ada zat-zat berbahaya di produk makanan itu.

Jika dalam pemeriksaan ditemukan ada produk dengan zat berbahaya yang dijual oleh para pedagang, pihaknya akan segera menindak lanjuti dengan memberikan peringatan.

"Ya kita akan peringatkan untuk tidak memakai bahan tersebut.

Tapi biasanya jarang lah, soalnya kita sudah rutin mengawasi dan membina para pedagang,"

Di satu sisi, upaya untuk terus mendorong pelaku usaha dalam menggerakan perekonomian masyarakat terus dilakukan.

Namun pihaknya juga berperan penting dalam mengontrol kualitas produk yang dihasilkan.

"Ya tentu saja kami tetap berharap kita bersama-sama agar saling menjaga baik itu pengusaha UMKM tetap tergerak maju dan konsumennya juga aman.

Baca juga: Sagulung Masuk Zona Oranye Corona, Camat Larang Warga Berkerumun saat Berburu Takjil

Baca juga: KFC Menu Kombo Ramadhan, Satu Paket Mulai dari Rp34.545 Tambah Rp13 Ribu Dapat Krusher Cendol

Baik kiranya jangan hanya mengejar suatu keuntungan namun melupakan kaidah-kaidah keselamatan konsumen," sebutnya.

Ramadhan 2021 di Kecamatan Toapaya

Ramadhan 2021 jelas terasa berbeda, termasuk di Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.

Pelaksana tugas atau Plt Camat Toapaya Nepy Purwanto mempersilahkan warga yang menjual hidangan buka puasa di depan rumah masing-masing.

Kebijakan ini menurutnya saling berkaitan.

Itu karena tidak adanya bazar Ramadhan 2021 di Kecamatan Toapaya tahun ini.

"Untuk bazaar tidak kami anjurkan. Tapi kami persilahkan warga berjualan di depan rumah.

Artinya tidak ada titik bazar yang kami siapkan," ungkap Nepy, Rabu (14/4/2021).

Saat disinggung untuk menerapkan protokol kesehatan apakah ada pengawasan, Nepy menyebutkan jika akan ada tim yang turun langsung mengecek lokasi penjualan.

Nepy juga menambahkan, untuk di Mesjid dirinya juga sudah berkordinasi dengan kepala Puskesmas, Kapolsek dan Danramil untuk mengecek kesiapan masjid dan surau dalam pelaksanaan salat tarawih apakah sudah memenuhi protokol kesehatan atau belum.

"Baik itu dari desa dan kelurahan juga ada tim dari kecamatan.

Jadi untuk penerapan protokol kesehatan di lokasi penjualan buka puasa dan salat tarawih akan kami awasi.

Guna mencegah penyebaran covid-19 di Bintan," katanya.(TribunBatam.id/Noven Simanjuntak/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Tanjungpinang

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved