Hati-hati Saraf Terjepit, Tak Hanya Menyerang Lansia Namun Juga Usia Muda
Seseorang dikatakan saraf kejepit, apabila merasakan salah satu gejala dari komponen sensorik rasa, komponen motorik atau gerakan, dan komponen otonom
TRIBUNBATAM.id - Hampir semua dari kita pernah mengalami atau setidaknya pernah mendnegarkan istilah saraf kejepit.
Saraf terjepit merupakan kondisi saat seseorang merasakan sakit atau nyeri secara tiba-tiba di bagian punggung, leher, hingga kaki tanpa sebab yang jelas.
"Faktor genetik dan usia memang tidak bisa dihindari dalam kasus ini," katanya, dalam keterangan Eka Hospital, Kamis (15/4/2021).
Saraf terjepit, dijelaskannya tak hanya terjadi orang lanjut usia. Namun, juga dialami oleh orang-orang usia produktif.
Misalnya saja pada usia sekitar 25-40 tahun, disebutkan banyak terjadi keluhan di daerah pinggang.
Umumnya, keluhan ini dialami oleh pekerja muda yang sering menghabiskan waktunya dengan duduk di depan komputer selama berjam-jam.
"Disarankan, setiap 30-40 menit kita harus berdiri," katanya.
Seseorang dikatakan saraf kejepit, apabila merasakan salah satu gejala dari komponen sensorik rasa, komponen motorik atau gerakan, dan komponen otonom.
Komponen sensorik misalnya kesemutan, baal yang terasa di tangan atau kaki. Sedangkan komponen motorik, misalnya jika sudah mendapati kelemahan anggota gerak, dan komponen otonom misalnya gangguan buang air kecil, dan buang air besar.
Sementara pada usia di atas 40 tahun, juga tak bisa dipungkiri timbulnya banyak keluhan seperti tulang keropos, pengapuran sendi serta osteoporosis dan lainnya.
Namun faktor risiko tersebut bisa diubah. Misalnya dengan melakukan olahraga low impact, contohnya jalan cepat, berenang, golf, senam.
"Kebiasaan merokok (juga) menjadi salah satu faktor risiko pada saraf kejepit. Merokok sangat berperan terhadap kerusakan bantalan sendi, karena rokok mengandung nikotin dan karbonmonoksida, keduanya berkumpul di jaringan bantalan sendi," jelas dr Harmantya.
Dikatakannya, bantalan sendi tidak memiliki pembuluh darah, dan bergantung pada nutrisi yang masuk.
Rokok, mengandung nikotin dan karbonmonoksida. Keduanya, berkumpul di jaringan bantalan sendi sehingga jika terhalang nikotin, maka tidak ada asupan gizi yang masuk.
Menurut dr Harmantya, sebanyak 80% kasus saraf terjepit ringan, memang bisa sembuh dengan bedrest ataupun hanya dengan melakukan fisioterapi.