Hari ke-4 Hotel Goodway Batam Disita Kejagung, Masih Dijaga Petugas, Tak Ada Tanda Khusus
Hotel Goodway Batam terpantau sepi hingga hari ke-4 setelah disita Kejagung. Tak ada tanda khusus penyitaan. Tak ada juga aktivitas berarti di sana
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Hotel Goodway Batam disita Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, beberapa hari lalu.
Informasi terkait penyitaan Hotel Goodway tersiar sejak Selasa (20/4/2021).
Penyitaan bangunan yang terletak di Jalam Imam Bonjol, Nagoya, Batam milik tersangka Benny Tjokrosaputro ini ditempuh untuk mengembalikan kerugian negara terkait kasus korupsi PT Asabri (Persero).
Pantauan Tribunbatam.id di lapangan, hingga hari ke-4 Hotel Goodway Batam disita Kejagung, masih tak ada tanda-tanda khusus penyitaan dari Kejagung, berupa segel atau plang atau sejenisnya.
Sementara suasana di sekitar bangunan, Sabtu (24/4/2021) tampak sepi. Hanya ada seorang pria yang sedang duduk di samping kiri hotel tersebut sembari merokok.
Baca juga: Berita Populer Batam, Sejarah Hotel Goodway yang Kini Disita Kejagung hingga Update Laka Maut
Baca juga: Hotel Goodway Batam Disita Kejagung terkait Kasus Asabri, Kajati Kepri Dukung Proses Penyidikan

Ya, meski telah kosong dan berhenti beroperasi, bangunan Hotel Goodway Batam tetap dijaga petugas.
Pria dengan ciri-ciri tinggi kurus tersebut telihat menggunakan baju warna hitam dan celana panjang berwarna coklat tua.
Saat pewarta bertanya seputar Hotel Goodway, pria tersebut tidak berkenan memberikan keterangan.
“Saya hanya ditugaskan untuk berjaga di sini saja, kelanjutan terkait Gedung Goodway ini, maaf saya tidak tahu,” ujar pria tersebut tanpa memberi tahu identitasnya.
Tidak hanya itu, pria tersebut juga terlihat menghindari awak media yang hendak menemuinya. Ia lantas masuk ke dalam salah satu kamar dan tak kunjung keluar lagi.
Tak jauh dari bangunan hotel, seorang warga menyebut gedung kosong eks Hotel Goodway tersebut masih dijaga beberapa petugas.
“Tiap hari gedung Hotel Goodway masih dijaga beberapa orang secara bergantian,” ungkap wanita paruh baya itu kepada Tribunbatam.id.
Menurutnya, ada sekitar 2 hingga 3 orang yang masih aktif menjaga bangunan itu secara bergantian, baik siang maupun malam.
“Saya tidak tahu secara persis berapa orang yang berjaga di gedung kosong tersebut. Selama ini kami tidak pernah berkomunikasi dengan penjaga itu,” katanya.
Hingga berita ditulis, situasi terkini di lokasi Hotel Goodway masih sama seperti biasa. Tidak ada pemandangan berbeda pasca bangunan disita Kejagung RI.
KESAKSIAN Mantan Manager Hotel Goodway
Diberitakan, kasus korupsi PT Asabri (Persero) yang melibatkan tersangka Benny Tjokrosaputro kini menyeret Hotel Goodway Batam.
Saat ini, hotel yang termasuk hotel lama di Batam tersebut disita Kejaksaan Agung Republik Indonesia.
Hotel Goodway yang berdiri di pusat kota di wilayah Sungai Jodoh, Kecamatan Batuampar, Batam disebut-sebut aset milik tersangka kasus korupsi tersebut.
Sebelum disita, Hotel Goodway memang sudah dua tahun terbengkalai. Saat ini hotel tersebut dalam proses renovasi.
Tribun Batam berkesempatan mewawancarai Jalurman Tarigan, mantan Manager Hotel Goodway Batam
Jalurman yang juga Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batam menyebutkan bahwa hotel itu akan dijadikan apartemen tiga tower. Berikut petikannya:
Anda kabarnya pernah bekerja di Hotel Goodway?
Iya, saya bekerja di Hotel Goodway sejak tahun 2002, sebagai Corporate HR Manager.
Baca juga: Hotel Goodway Batam Milik Benny Tjokrosaputro Disita Kejagung Hanyalah Bangunan Kosong Tak Terurus
Kapan Hotel Goodway ini berdiri?
Sebenarnya hotel itu sudah lama sekali berooperasi, sejak tahun 1986, didirikan oleh PT Batam Jaya. Ini termasuk hotel berbintang tertua di Batam. Kemudian tahun 1995 hotel ini diambil alih oleh PT Mandarin Regency dan sempat renovasi selama dua tahun. Ketika hotel itu dibuka kembali tahun 1997, saya sudah bekerja di PT Mandarin Regency. Baru tahun 2002 saya ditugaskan mengelola dua hotel di Batam, salah satunya Hotel Goodway ini.
Hotel ini katanya sudah beberapa kali ganti nama?
Ya, waktu pertama dibangun, hotel ini bernama Hotel Batam Jaya, kemudian berubah menjadi Hotel Mandarin Regency setelah berganti pemilik. Tetapi nama Hotel Mandarin Regency mungkin dirasa kurang menjual, barulah tahun 2002 namanya diganti menjadi Hotel Goodway. (Infromasi lain, Hotel ini sempat bernama Pan Pacific setelah Batam Jaya).
Berapa kira-kira luas hotel ini?
Kira-kira 80x120 meter, tingginya 4 lantai dengan 272 kamar dan dua ballroom. Ketika masih beroperasi, jumlah karyawannya ada sekitar 220 orang.
Apakah ketika masih beroperasi, Hotel Goodway ramai dikunjungi wisatawan?
Wah, dulu sangat ramai. Terutama dari tahun 2010 sampai 2016, itu masa-masa jayanya Hotel Goodway.
Hampir setiap hari kamar-kamarnya semua terisi penuh.
Kemudian ballroom hotel juga kerap dipesan sebagai lokasi acara kementerian dan instansi pemerintahan lainnya.
Bahkan pada tahun 2009, Mahkamah Agung RI pernah mereservasi beberapa kamar dan dua ballroom hotel ini untuk acara pertemuan selama seminggu full.
Hotel Goodway saat ini disita oleh Kejagung. Apa benar hotel ini aset dari tersangka korupsi PT Asabri Benny Tjokrosaputro?
Setahu saya, di tahun 2018, Hotel Goodway telah dibeli oleh PT Hanson yang pemiliknya adalah Pak Benny Tjokrosaputro.
Saat itu Anda masih bekerja di sana?
Ya, saya dan sekitar seratusan karyawan masih bekerja di sana. Tetapi, sejak tahun 2018 hotel tersebut tidak lagi beroperasi. Rencananya pemilik baru ini mau membongkar bangunan hotel untuk dibangun ulang menjadi apartemen tiga tower. Katanya seperti itu. Makanya selama setahun, sampai 2019, kami berupaya mengosongkan hotel dengan menjual aset bergeraknya.

Kenapa Hotel Goodway tidak diteruskan?
Saya tidak tahu alasannya. Tetapi pada Desember 2019, kami kaget mendengar kabar pemilik hotel, Pak Benny ditangkap karena kasus korupsi. Di akhir Agustus 2018, hampir semua karyawan pun sudah di-PHK. Rata-rata karyawan tersebut merupakan orang-orang yang sudah senior dan bekerja di Hotel Goodway selama bertahun-tahun.
Apakah sejak diambil alih oleh PT Hanson, Benny Tjokro pernah berkunjung ke Hotel Goodway?
Saya tidak pernah melihat sosok Benny Tjokrosaputro secara langsung. Setahu saya ia tidak pernah datang ke sini. Segala urusan hotel diserahkan kepada perwakilan atau konsultannya.
Bagaimana pengelolaan Hotel Goodway saat ini?
Sudah lama terbengkalai, sekarang tidak ada lagi yang menjaganya. Dulu ada sekitar lima sekuriti berjaga di sana, saat ini sudah tidak ada lagi. Saya sendiri, sejak Januari 2020 sudah bukan lagi karyawan Hotel Goodway.
(TRIBUNBATAM.id/Ronny Lodo Laleng/Hening Sekar Utami)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Batam