HUMAN INTEREST
Bakal Bicara Soal Sampah, Remaja Anambas Terpilih Jadi Pembicara Webtalk DeTara Foundation
Wahyu Hidayat (18), remaja asal Anambas akan menjadi pembicara dalam Webtalk pada acara DeTara Foundation. Dia akan membahas soal sampah.
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Suatu kebanggaan bagi Wahyu Hidayat (18) bisa menjadi pembicara dalam Webtalk pada acara DeTara Foundation.
Remaja yang kini duduk di bangku XII SMAN 1 Palmatak memiliki segudang prestasi ini patut diacungi jempol. Berbekal pengetahuan yang luas, ia terpilih dari beberapa pelajar dari sekolah yang ada di Indonesia menjadi narasumber pada acara tersebut.
Wahyu yang juga aktif sebagai koordinator di salah satu ekstrakurikuler di sekolah nya ini, juga memiliki segudang ide dalam mengembangkan dan memperkenalkan sekolahnya di luar daerah. Dengan mengikuti ekskul jurnalistik yang telah diganti menjadi DKV.
Saat menemui Wahyu di sela kesibukan nya, ia mengaku sangat senang bisa menjadi pembicara pada acara DeTara Foundation yang bekerjasama dengan NL Alumni Network dan Nuffic Neso Indonesia.
"Bisa banggain sekolah salah satunya, jadi bisa mengenalkan sekolah ini keluar juga, saat itu tema yang diangkat adalah peran anak muda terhadap sampah, bagaimana menangani sampah," ujar Wahyu kepada TRIBUNBATAM.id, Minggu (25/4/2021).
Dirinya bercerita awal mula ia bisa menjadi pembicara pada acara itu karena kelanjutan dari kegiatan lomba video, di mana saat itu pelatihannya diberikan oleh perusahaan Medco Energi dan DeTara Foundation.
"Setelah latihan perfilman baru ada perlombaannya, jadi seluruh peserta itu dilombakan, dan alhamdulilah SMAN 1 Palmatak dapat juara II," ungkapnya.
Baca juga: Hari Ini, Wilayah Anambas Diprakirakan Hujan Ringan, Bisa Disertai Petir dan Angin Kencang
Kemudian setelah perlombaan diadakan, barulah dilanjutkan dengan Webinar. Saat itu ada tiga orang pelajar yang terpilih menjadi pembicara, salah satunya adalah Wahyu dari SMAN 1 Palmatak.
"Dia ada yang dari Bali dan Pekanbaru juga pembicara nya, jadi yang ikut dalam Webinar itu seluruh perwakilan pelajar se-Indonesia," terangnya.
Saat itu dirinya mengaku siap ketika dipilih menjadi pembicara, tidak ada rasa ragu dan takut sama sekali.
"Perasaan saat itu siap-siap aja sih, saya siapin materinya juga, jadi tidak terlalu grogi banget lah," sebutnya.
Berkat hobinya di bidang videografi dan perfilman, membawa Wahyu dikenal di kalangan remaja Kepulauan Anambas.
Meski pihak sekolah masih kekurangan alat dalam pembuatan video, Wahyu tidak patah semangat.
Ia juga mengajak beberapa temannya yang tertarik di bidang yang sama untuk bergabung di ekskul DKV.
"Saat ini kita kalau alat masih pinjam, tapi kita berharap sekolah dapat bantuan juga, agar anak-anak yang lain bisa belar juga, karena kan sebentar lagi saya sudah mau lulus, tentunya harus ada yang bisa gantikan posisi saya," tuturnya.
Kini Wahyu tengah fokus untuk mengajak beberapa adik kelasnya sedikit demi sedikit belajar mengenai DKV, dan ia juga sedang merekrut anggota baru bagi anak-anak yang punya skill di bidang videografi dan photografi. (TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Anambas