Kampung Bule di Nagoya Batam, Citra Dunia Malam hingga Pekerja Wanita Berdemo 'Cuma' Cari Makan
Jauh dari Jepang nama Nagoya juga familiar di kota industri Batam Kepulauan Riau yang tersempil sebuah permukiman terkenal bernama Kampung Bule
TRIBUNBATAM.id - Nagoya tak cuma ada di negara maju Jepang, yang merupakan ibu kota Prefektur Aichi.
Di Jepang, Nagoya merupakan kota terbesar keempat dalam jumlah penduduk yang terletak di pesisir Samudra Pasifik wilayah Chūbu, bagian tengah Pulau Honshu.
Jauh dari Jepang, nama Nagoya juga familiar di kota industri Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Sama seperti Jodoh, Batam Centre maupun Bengkong, Nagoya adalah salah satu distrik terpadat yang jadi jantungnya Kota Batam.
Warga Batam tentu tak asing dengan kawasan Nagoya, yang disebut-sebut 'kehidupan malam' Batam.
Hotel, resto, mal pub ada di sana yang membuat tak heran turis lokal dan mancanegara gemar mendatanginya.
Menyempil di salah satu sudut wilayah Nagoya, di sana terdapat Kampung Bule, yang terkenal dengan wisata malamnya.
Baca juga: Kampung Bule Mencekam Kamis Dini Hari, Banyak Perempuan Bawa Poster: Kami Butuh Makan!
Kampung Bule adalah tempat yang pas untuk mencari sensasi kehidupan malam.

Kampung Bule adalah bagian dari distrik (kecamatan) di Kota Batam.
Dilansir dari berbagai sumber, wilayah ini ditopang dari bisnis bar, panti pijat, klub dan hotel.
Jika bertandang ke Batam, di Kampung Bule akan terlihat bar yang berjajar.
Menurut cerita orang-orang lama batam, penamaan Kampung Bule karena ramainya turis asing yang kerap datang melepas penat usai bekerja di sejumlah perusahaan di Batam.
Kamis malam yang 'mencekam'
Kampung Bule yang berlokasi di kawasan Nagoya, Batam mencekam, Kamis (6/5/2021) dini hari.
Menurut informasi situasi ini terjadi lantaran para pengusaha bar tak terima usahanya ditutup personel gabungan TN, Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
"Mohon keadilan wei...kami juga butuh makan.
Mana nurani," teriak para perempuan yang ikut di barisan demonstrasi.
Baca juga: 5 Pekerja di Kampung Bule Reaktif saat Rapid Test Tak Jalani Swab, Kadinkes: Hanya Karantina 14 Hari
Didominasi perempuan, mereka, orang-orang yang bekerja di kawasan hiburan ini membawa poster berisi berbagai tulisan yang pokoknya meminta keadilan untuk mencari nafkah.

Sementara itu seorang polisi AKP Satria, meminta pekerja dan pengunjung di lokasi tersebut menjaga jarak.
AKP Satria juga terlihat marah kepada pemilik bar karena membunyikan musik keras-keras.
Baca juga: Jelang New Normal di Batam, Disbudpar Izinkan 14 Tempat Hiburan di Kampung Bule Beroperasi
Baca juga: Ruko di Kompleks Kampung Bule, Nagoya Terbakar, 5 Mobil Damkar Dikerahkan ke Lokasi
Baca juga: Wisata Kampung Bule Batam Ditutup, Pemilik Bar Sampai Jual Motor dan HP Bayar Sewa Ruko
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
(*/ TRIBUNBATAM.id)