Mahasiswa Ngamuk Mudik Dilarang, Demo Berubah Menakutkan karena Masuk Mal dan Lakukan Ini
Gerombolan mahasiswa meminta mal ditutup karena mudik dilarang tahun ini
TRIBUNBATAM.id - Berbagai reaksi mengejutkan bermunculan atas diberlakukannya larangan mudik 2021 demi mencegah penyebaran Covid-19.
Di media sosial, viral video mahasiswa turun ke jalan raya berdemo. Bahkan aksi demo berubah mencekam setelah mereka menerobos pusat perbelanjaan kemudian meminta mal ditutup.
Laporan wartawan Tribun Network di Kendari, kejadian mahasiswa terobos mal atau pusat perbelanjaan tersebut terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (05/05/2021) malam.
Gerombolan massa yang merupakan mahasiswa dari sejumlah organisasi kemahasiswaan itu mendadak menerobos masuk lobi pusat perbelanjaan tersebut sekitar pukul 20.00 wita.
Situasi mendadak tegang.
Mereka memaksa agar plaza tersebut ditutup sementara.
Mahasiswa berdalih plaza tersebut harus ditutup, senada dengan larangan mudik Lebaran 2021.
Diketahui, mudik Idul Fitri 2021 ini dilarang pemerintah baik antarprovinsi maupun antarkota dan kabupaten.
Gegara mendadak digeruduk mahasiswa, Lippo Plaza Kendari terpaksa tutup lebih awal, pengunjung pun dipulangkan.
Biasanya pusat perbelanjaan ini tutup sekitar pukul 22.00 wita.
“Costumer (konsumen) sudah ketakutan, daripada terus mereka tinggal di situ mending kita ambil langkah seperti itu saja untuk meredakan demo itu,” kata salah seorang petugas keamanan Lippo Plaza Kendari, Jaya, ditemui TribunnewsSultra.com.
Menurut Jaya, langkah penutupan plaza lebih cepat dari biasanya juga untuk kenyamanan pengunjung.
Dalam demo ini, mahasiswa juga mendesak ditemui manajemen plaza tersebut.
Tapi yang bersangkutan lagi tidak berada di tempat.
Demo Larangan Mudik
Sebelum menggeruduk Lippo Plaza Kendari, mahasiswa dari berbagai elemen organisasi kemahasiswaan itu berunjukrasa menolak larangan mudik pada Lebaran 2021.
Pada petang, mereka menggelar unjuk rasa gegara mudik dilarang di perempatan lampu merah Wua wua, Jl MT Haryono, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Perempatan ini berada tak jauh dari Lippo Plaza.
Sekitar pukul 19.45 wita, puluhan massa bergerak ke pusat perbelanjaan yang lagi ramai pengunjung tersebut.
‘Serangan’ mendadak ke plaza tak bisa dibendung, mereka menerobos masuk hingga ke lobi plaza.
Situasi menjadi tegang, pengunjung plaza pun ketakutan saat mahasiswa menerobos masuk.
“Mahasiswa masuk kira-kira jam 8 (malam),” kata Kasatgas Ketupat Anoa, Polres Kendari, Iptu Ruslan, ditemui di pelataran Lippo Plaza Kendari, Rabu (5/5/2021) malam.
Mereka demo dan mendesak agar satu-satunya plaza di Kendari tersebut juga ditutup selama periode larangan mudik Lebaran 2021.
Diketahui, mudik dilarang di Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai Kamis 6 Mei 2021 hingga 17 Mei mendatang.
Larangan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Sultra Ali Mazi menindaklanjuti instruksi dan surat edaran pemerintah pusat.
“Jadi mereka meminta Lippo Plaza Kendari tutup, katanya supaya adil karena mudik dilarang,” jelas Ruslan.
Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, sekira pukul 20.13 wita situasi sudah kondusif.
Lippo Plaza akhirnya tutup sementara setelah digeruduk mahasiswa.
Meski demikian, peserta aksi unjuk rasa terlihat belum benar-benar membubarkan diri.
Mereka masih terlihat berada di seberang jalan raya depan Lippo Plaza Kendari.
Puluhan mahasiswa itu bubar setelah memastikan pusat perbelanjaan tersebut benar-benar tutup sekira pukul 20.30 wita.
Berselang beberapa menit, personil kepolisian yang berjaga-jaga juga meninggalkan pelataran Lippo Plaza.
Ancam Geruduk Satgas Covid-19
Setelah menggeruduk Lippo Plaza Kendari ditutup, mahasiswa yang berunjuk rasa mengancam akan geruduk Sekretariat Satgas Covid-19 Sultra.
Mahasiswa yang berunjuk rasa dari berbagai elemen kemahasiswaan seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pemuda Lira, GMNI, dan lainnya.
“Jika Gubernur Sultra Ali Mazi tak mencabut larangan mudik, kami akan menggeruduk Sekretariat Satgas Covid-19, besok (Kamis 6/5/2021), sekira pukul 10.00 wita,” ujar Koordinator aksi, Tito.
Ketua Pemuda Lira Sultra tersebut mengatakan, aksi penutupan Lippo Plaza menuntut asas keadilan.
“Mengapa mudik dilarang karena menghindari kerumunan, tapi keramaian di pusat perbelanjaan tidak dilarang,” jelasnya.
Tito memandang, Surat Edaran Gubernur Sultra Ali Mazi melarang mudik terkesan diskriminatif.
Pasalnya, masyarakat yang ingin pulang merayakan Lebaran 2021 bersama keluarganya dilarang.
Di sisi lain, warga berbelanja di mal tetap dibolehkan.
“Karena diskriminasi ini sehingga kami menggeruduk Lippo Plaza, meminta agar ditutup,” ujarnya.
Ia meminta agar masyarakat tidak takut dengan aksi mahasiswa menutup pusat perbelanjaan.
“Kami tidak akan merugikan masyarakat, kami hanya meminta keadilan dari Gubernur Sultra Ali Mazi, cabut larangan mudik," katanya.(*)
(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili/Husni Husein)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul ‘Konsumen Sudah Ketakutan’, Detik-detik Mahasiswa Terobos Lippo Plaza Kendari, Terpaksa Cepat Tutup