India Catatkan Rekor Covid-19, 412.000 Kasus Harian dan Hampir 4.000 Kematian dalam Waktu 24 Jam
Pakar medis mengatakan angka sebenarnya yang terjadi di India bisa 5-10 kali lipat lebih banyak dari penghitungan yang diberitakan media.
TRIBUNBATAM.id - Tsunami Covid-19 di India semakin memburuk pada Kamis, (6/5/2021). India melaporkan 412.000 kasus infeksi Covid-19 baru dan hampir 4.000 kematian dalam 24 jam.
Melansir Washington Post, Kamis, (6/5/2021), ahli epidemiologi percaya bahwa lonjakan India dapat mencapai 500.000 kasus sehari dalam beberapa minggu mendatang sebelum menurun.
Kondisi ini akan sangat berdampak pada sistem perawatan kesehatan yang terkatung-katung karena terlalu banyak pasien dan kekurangan pasokan penting seperti oksigen.
Diberitakan Global News, Kamis, (6/5/2021), India mencatat 412.262 kasus Covid-19 baru dengan jumlah kematian mencapai 3.980 orang.
Data tersebut membuat total kasus Covid-19 di India mencapai lebih dari 21 juta kasus dan 230.168 orang di antaranya telah meninggal dunia.
Pemodelan pemerintah telah memperkirakan puncak infeksi gelombang kedua pada hari Rabu.
"Ini untuk sementara menghentikan spekulasi puncak," kata Rijo M John, seorang profesor di Institut Manajemen India di negara bagian selatan Kerala, dalam cuitannya di Twitter.
Saat ini, rumah sakit di India terus berjuang mencari tempat tidur dan oksigen sebagai tanggapan terhadap lonjakan infeksi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dalam laporan mingguan, India menyumbang hampir setengah dari kasus virus corona yang dilaporkan di seluruh dunia minggu lalu dan seperempat dari kematian.
Pakar medis mengatakan angka sebenarnya yang terjadi di India bisa 5-10 kali lipat lebih banyak dari penghitungan yang diberitakan media.
Krisis Covid-19 di India yang paling akut di ibu kota New Delhi, dibanding kota-kota lain.
Namun di daerah pedesaan - rumah bagi hampir 70 persen dari 1,3 miliar penduduk India - perawatan kesehatan publik yang terbatas menimbulkan lebih banyak tantangan.
"Situasi menjadi berbahaya di desa-desa," kata Suresh Kumar, koordinator lapangan Manav Sansadhan Evam Mahila Vikas Sansthan, sebuah badan amal hak asasi manusia.
Di beberapa desa di mana badan amal itu bekerja di negara bagian utara Uttar Pradesh - rumah bagi sekitar 200 juta orang -hampir setiap detik ada rumah yang kehilangan anggota keluarganya.
"Orang-orang ketakutan dan meringkuk di rumah mereka karena demam dan batuk. Gejalanya semuanya Covid-19, tetapi tanpa informasi yang tersedia, banyak yang mengira itu adalah flu musiman."