VIRUS CORONA DI BATAM
30 Pekerja Migran Indonesia di Rusun Tanjunguncang Batam Positif Covid-19 saat Hasil Swab Kedua
30 Pekerja Migran Indonesia atau PMI yang dikarantina di Rusun Tanjunguncang Batam dinyatakan positif covid-19 dari hasil swab kedua, Sabtu (8/5)
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjalani karantina di Rusun Tanjunguncang Batam lagi-lagi banyak terpapar covid-19.
Jumlahnya cukup tinggi sebanyak 30 orang.
Hal itu diketahui setelah hasil swab covid-19 kedua PMI alias Tenaga Kerja Indonesia (TKI) keluar, Sabtu (8/5/2021).
dr Anggita, tenaga kesehatan yang menangani PMI di Tanjunguncang mengatakan, sampai saat ini PMI masih banyak yang terpapar covid-19.
"Kita mencari tahu apa penyebab PMI banyak yang terpapar covid-19," kata Anggita.
Ia menjelaskan untuk penangan medis PMI, sampai saat ini tidak ada malasah.
"Kalau penanganan medis, tidak ada masalah, kalau ada keluhan dari PMI kita langsung tangani," ujarnya.
Sebelumnya, Anggi menjelaskan, PMI yang menjalani karantina di Rusun Tanjunguncang hanya bisa beraktivitas di lingkungan rusun.
"Pengamanan dilakukan oleh TNI/Polri dan juga Satpol PP," kata Angita.
Ia melanjutkan, sebelum hasil swab covid-19 keluar, para PMI tidak diperbolehkan berkeliaran di dalam rusun.
Diketahui, PMI yang pulang ke Indonesia lewat Batam menjalani karantina di Rusun BP Batam, Rusun Batamec, Rusun Putra Jaya yang terketak di Tanjunguncang.
TKI Jadi Penyumbang Pasien Covid-19 Tertinggi di Batam
Pekerja Migran Indonesia (PMI) alias Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menjadi penyumbang pasien covid-19 tertinggi di Kota Batam. Hal tersebut diungkapkan Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam, Budi Santosa.
Budi mengatakan, dari setiap sample swab PMI yang dikirim ke BTKL PP Batam, 20 sampai 30 persennya terkonfirmasi positif covid-19.
Pemeriksaan sample swab dari PMI kini menjadi prioritas di BTKL PP Batam.
"Jadi setiap kali PMI datang, saat samplenya masuk, selalu jadi prioritas," kata Budi, baru-baru ini.
Ia melanjutkan, untuk pemeriksaan sample swab dari PMI dilaksanakan 1x24 jam.
"Ini kita lakukan untuk mempercepat masa karantina PMI yang ada di Batam," kata Budi.
Budi menambahkan, surat kesehatan yang dimiliki PMI dari negara asal datang, tidak bisa menjadi jaminan yang bersangkutan bebas dari covid-19.
"Jadi jika ada sample PMI, itu menjadi prioritas," kata Budi.
444 Pekerja Migran Indonesia Ditempatkan di Rusun di Batam
Diberitakan, para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dipulangkan melalui Batam kini ditempatkan di beberapa lokasi.
Di antaranya Rusun Pemko Batam, Rusun BP Batam dan Rusun Pemko Putera Jawa.
"Ada juga yang dirawat di RSKI Galang. Biasanya yang terkonfirmasi positif Covid-19," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Sabtu (8/5/2021).
Jumlah PMI yang ditempatkan di Rusun Pemko sebanyak 160 orang.
Sudah pulang ke daerah asalnya 43 orang, dirujuk 2 orang. Jumlah akhir 115 orang.
"Sebanyak 77 laki-laki dan 33 perempuan," katanya.
Baca juga: 18,3 Gram Sabu Terbaca saat Lewati Mesin X-Ray, Seorang Calon Pemudik Diamankan Petugas Bea Cukai
Jumlah PMI yang ditempatkan di Rusun BP Batam sebayak 195 orang.
Belum ada yang pulang ke wilayah asalnya dan belum ada yang dirujuk.
Jumlah PMI yang ditempatkan di Rusun Pemko Putera Jaya sebanyak 134 orang.
Sehingga total PMI yang ditempatkan di rusun sebanyak 444 orang.
"Yang dirawat di RSKI Galang sekitar 130 orang," ujarnya.
(TRIBUNBATAM.id/Pertanian Sitanggang/Roma Uly Sianturi)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita tentang Kepri
Berita tentang Batam