HUMAN INTEREST

DEMI Kejar Mimpi Jadi Pemain Badminton Kelas Dunia, Novriady Rela Rogoh Kocek hingga Rp 1 Miliar

Novriady rela menghabiskan Rp 1 miliar lebih untuk membiayai latihan demi meraih impian menjadi pemain badminton kelas dunia. Simak kisahnya berikut.

Penulis: Endra Kaputra |
ISTIMEWA
Novriady rela menghabiskan Rp 1 miliar lebih untuk membiayai latihan demi meraih impian menjadi pemain badminton kelas dunia. 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Setiap manusia tentu memiliki mimpi atau cita-cita yang berbeda-beda.

Namun, mimpi itu tidak akan maksimal bila tidak dibarengin dengan usaha dan kerja keras.

Bahkan, tak sedikit yang rela mengeluarkan biaya tidak sedikit saat ingin menggapai mimpinya.

Setidaknya hal itulah yang dilakukan salah satu putra kelahiran Tanjungpinang bernama Novriady.

Pemuda ini begitu mencintai olahraga badminton dan berhasil membuatnya latihan sungguh-sungguh.

Latihan yang dilakukan itu pun tidak mungkin dilakukan dengan sendiri tanpa seorang pelatih.

Tak heran jika Novriady rela menghabiskan biaya sekitar Rp 1 miliar lebih untuk membiayai latihannya selama ini.

"Kurang lebih sudah Rp 1 miliaran uang yang dikeluarkan buat latihan. Itu kalau dihitung 8 tahun selama latihan," sebutnya saat ditanyakan Tribunbatam.id, berapa banyak biaya yang sudah dikeluarkan selama berlatih, Senin(10/5/2021).

Pemuda kelahiran 10 November 1995 ini mengaku hal itu tidak menjadi persoalan bagi keluarganya demi meraih mimpi dan cita-cita menjadi pemain badminton dunia.

Baca juga: KESAKSIAN Teman Korban Pembunuhan di Batam, Sudah Sebulan Budi Cekcok dengan Istrinya

"Orangtua juga mendukung, dan ini bentuk kerja keras demi menjadi pemain prefesional," ujarnya optimis.

Ditanyakan, sejak kapan mencintai olahraga tersebut?

"Awalnya nonton di televisi pertandingan badminton saat umur 15 tahun atau pada tahun 2020. Langsung mengidolakan saat itu pemain dunia Lin Dan," ucapnya sambil tertawa.

Novriady pun menceritakan, bahwa latihan yang mengeluarkan biaya tidak sedikit itu dijalani untuk bisa masuk dan berlatih di club-club bergengsi.

"Pertama saya masuk club di Tanjungpinang Cahaya Pinang, terus BBC Tanjungpinang. Langsung masuk club di Jakarta namanya Jaya Raya Metland dan pindah ke club SGS PLN di Bandung. Jadi kurang lebih Rp 1 miliar selama 8 tahun berlatih," ujarnya.

Tentu kerja keras yang luar biasa itu terbayar sudah dengan ukiran prestasi yang telah dibuktikan anak bungsu dari 2 bersaudara ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved