ROHANI KRISTEN
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Selasa, 11 Mei 2021: ‘Roh Penghibur Akan Menemanimu’
DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Selasa, 11 Mei 2021 menyadarkan umat Katolik tentang kekuatan Roh Kudus.
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
Editor: Thomm Limahekin
TRIBUNBATAM.id, BATAM-DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Selasa, 11 Mei 2021 menyadarkan umat Katolik tentang kekuatan Roh Kudus.
Dalam Bacaan Pertama, Kisah Para Rasul mengisahkan pengalaman Paulus dan Silas yang ditolak oleh orang-orang Filipi.
Namun, berkat kuasa Roh Kudus, Paulus dan Silas diselamatkan dari cengkeraman orang-orang tersebut.
Sedangkan dalam Bacaan Injil, Yohanes menegaskan pernyataan Yesus yang menjanjikan Roh Penghibur datang untuk tinggal bersama umat-Nya setelah dia meninggalkan mereka.
Dari bacaan-bacaan suci ini, RP Lukas Gewa Tiala SVD mengajak seluruh umat Katolik untuk merenungkan Sabda Allah dalam renungan berjudul, ‘Roh Penghibur Akan Menemanimu’.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Senin, 10 Mei 2021: ‘Bersaksilah Tentang Yesus’

Bacaan Pertama: Kis 16:22-34
Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu
Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Ketika Paulus dan Silas ada di Kota Filipi terjadilah yang berikut ini: Orang-orang Filipi bangkit menentang Paulus dan Silas; lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka.
Setelah berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh.
Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.
Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah, dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
Baca juga: DOA, Bacaan dan Renungan Harian Katolik Kamis, 6 Mei 2021: ‘Tinggallah Dalam Kasih Yesus’

Dan terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah. Seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.
Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.