Mulai Hari Ini Malaysia Larang Semua Perjalanan Antarnegara Bagian, Sehari Catat 2.500 Kasus Baru
Mulai hari ini Senin 10 Mei 2021 pemerintah Malaysia melarang semua pergerakan antarnegara bagian dan antar distrik tanpa izin dari kepolisian.
KUALA LUMPUR, TRIBUNBATAM.id - Mulai hari ini Senin 10 Mei 2021 pemerintah Malaysia melarang semua pergerakan antarnegara bagian dan antar distrik tanpa izin dari kepolisian.
Larangan nasional ini akan berlangsung selama empat minggu sampai 6 Juni mendatang.
“Aturan ini mencakup semua negara bagian baik erada di bawah perintah kontrol gerakan (MCO/Lockown), atau MCO bersyarat atau ditingkatkan maupun pemulihan,” kata Menteri Senior Keamanan Ismail Sabri Yaakob, seperti dilansir Kantor Berita Malaysia, Bernama, Minggu (9/5/2021).
Aturan ini diambil setelah peningkatan drastis Covid-19.
"Di antara kegiatan yang tidak diperbolehkan (selama periode tersebut) adalah kegiatan sosial seperti pesta pernikahan, hiburan dan lainnya serta kegiatan pendidikan dan ekonomi yang melibatkan pertemuan publik dan keramaian," katanya dalam sebuah pernyataan media.
Ismail Sabri mengatakan pembatasan akan dievaluasi setelah dua minggu.
Setiap acara tatap muka sosial atau resmi, baik di sektor publik atau swasta, juga tidak akan diizinkan.
Di tengah meningkatnya jumlah kasus Covid-19, Malaysia telah menempatkan langkah-langkah yang lebih ketat di beberapa bagian negara itu.
Hingga Sabtu, Malaysia telah melaporkan 436.944 kasus infeksi Covid-19 dan 1.657 kasus kematian.
Kuala Lumpur berada di bawah MCO hingga 20 Mei.
Beberapa distrik di Selangor dan Johor juga telah ditempatkan di bawah pembatasan yang diperbarui.
Darurat Covid-19, Rumah Sakit Hampir Kehabisan Ruang ICU
Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengatakan jumlah kasus infeksi Covid-19 terus meningkat karena warga Malaysia mengalami kelelahan pandemi (pandemic fatigue).
Direktur jenderal Kesehatan mencatat di Malaysia, kasus Covid-19 telah melonjak dalam sebulan terakhir, yakni 61.984 kasus infeksi dan 235 kasus kematian tercatat pada bulan April saja.
“Kapasitas rumah sakit negara juga sedang berjuang, dengan banyak rumah sakit lembag Klang melaporkan lebih dari 70 persen tingkat pemanfaatan atau penggunaan tempat tidur unit perawatan intensif (ICU),” ujar Noor Hisham Abdullah seperti dilansir The Star, Rabu (5/5/2021).
"Lonjakan kasus Covid-19 ini disebabkan oleh kelelahan pandemi, antara lain. Masyarakat yang menderita kelelahan menjadi berpuas diri dalam hal mematuhi langkah-langkah kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, aturan dilonggarkan, sektor ekonomi telah dibuka kembali, pengumpulan massa atau pertemuan massa.
“Ini berkontribusi terhadap lonjakan kasus di mana-mana.”
"Munculnya mutasi baru virus Covid-19 menambah situasi yang mengkhawatirkan, " kata Noor Hisham dalam keterangan pers hariannya terkait Covid-19.
Dia menyerukan kepada publik Malaysia untuk "memainkan peran mereka" dan mengambil tanggung jawab membantu negara untuk mengekang penularan Covid-19.
"Dalam menghadapi ujian ini, kita semua perlu bersatu dan berhenti menunjuk jari dan menghindari saling menyalahkan," katanya.
Kemarin, Malaysia mencatat 2.500 kasus baru – sehingga total kumulatif menjadi 417.512 orang.
Teratat 637 kasus baru Selangor - sekitar 25,5 persen dari total Malaysia - adalah yang tertinggi dari semua negara bagian.
"Dari kasus baru Selangor, 84,9 persen adalah yang terpapar dari klaster atau kegiatan contact tracing, " kata Dr Noor Hisham.
Dari 2.500 kasus baru, empat adalah kasus impor.
Ada 2.068 pasien sembuh yang dipulangkan, sementara kasus aktif naik menjadi 30.753.
Terdapat 18 kematian lainnya akibat Covid-19 dilaporkan, dengan korban berusia antara 29 dan 87 tahun.
Jumlah pasien yang saat ini dirawat di ICU naik menjadi 352 orang. Mereka yang membutuhkan dukungan ventilator juga telah meningkat menjadi 186 orang.
Kementerian Kesehatan juga mendeteksi sembilan klaster baru, sehigga jumlah yang aktif menjadi 398 klaster.
Dari klaster baru, tiga terkait dengan tempat kerja dan dua terkait dengan sektor pendidikan.
Satu kluster baru adalah wabah yang terdeteksi di pusat penahanan di Jelapang, Perak, di mana 40 kasus yang dikonfirmasi ditemukan
Larang Open House Hari Raya Idul Fitri 2021
Pemerintah Malaysia mengeluarkan aturan larangan bagi masyarakat menggelar open house saat perayaan Hari Raya Idul Fitri mendatang.
Namun masyarakat masih dapat menerima tamu selama perayaan dengan pengecualian mereka yang berada di area perintah kawsalan pergerakan (PKP/MCO) yang ditingkatkan atau lockdown.
Hari Raya Aidilfitri diperkirakan jatuh pada 13 Mei.
Jika perayaan Hari Raya tahun lalu hanya diperbolehkan untuk hari perayaan, tahun ini kondisi yang berbeda ditetapkan untuk berbagai area MCO.
Aturan ini diumumkan Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob, seperti dilansir The Star, Rabu (5/5/2021).
Dia mengatakan perjalanan antarnegara bagian dan open house tetap dilarang karena umat Islam merayakan perayaan di tengah pandemi untuk tahun kedua.
Mereka yang tinggal dalam MCO pemulihan dan MCO bersyarat diizinkan untuk menerima kunjungan dari hari pertama hingga tiga Syawal.
Sementara mereka yang berada di daerah MCO hanya dapat menerima tamu pada hari pertama Hari Raya.
Mereka yang berada di daerah MCO yang ditingkatkan tidak diperbolehkan menerima tamu dan merayakan Hari Raya hanya dengan mereka yang berada di rumah yang sama.
“Artinya mereka juga tidak diperbolehkan meninggalkan rumahnya untuk kunjungan Hari Raya,” jelas Ismail Sabri.
"Jumlah tamu yang diperbolehkan di rumah juga berbeda dari satu daerah dengan daerah lain karena kami ingin memastikan SOP, terutama agar social distancing dipatuhi, untuk memastikan tidak akan ada overcrowding," katanya kepada konferensi media kemarin.
Bagi mereka yang berada di bawah MCO, jumlah tamu tidak lebih dari 15 orang diizinkan berada di rumah pada satu waktu, dengan mempertimbangkan ukuran rumah dan dengan jarak sosial.
Mereka yang berada di bawah MCO bersyarat dan MCO pemulihan dapat menjamu masing-masing 20 tamu dan 25 tamu pada satu waktu, juga tergantung pada ukuran rumah dan dengan jarak sosial.
"Untuk memastikan infektivitas Covid-19 terkendali, tuan rumah diimbau untuk menyiapkan alat pengecek suhu, hingga memiliki buku tamu untuk mencatat nama dan detail kontak tamu mereka.”
"Namun, acara dan open house Hari Raya dilarang di semua daerah," kata Ismail Sabri.
Ziarah ke makam hanya diperbolehkan di area MCO bersyarat dan pemulihan, dengan tidak lebih dari enam orang per kuburan dan tidak lebih dari 30 menit.
Di MCO dan area MCO yang ditingkatkan, ziarah ke kuburan tidak diperbolehkan.
Sementara salat Hari Raya Idul Fitri tidak dapat dilaksanakan tahun lalu, tahun ini akan diperbolehkan di wilayah MCO bersyarat dan pemulihan, dengan otoritas keagamaan negara untuk memutuskan jumlah atau jemaah dan SOP lainnya.
(Bernama/Channel News Asia/The Star)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Malaysia Larang Semua Perjalanan Antarnegara Bagian dan Wilayah Selama 4 Minggu